YAYASAN
DAN AKUNTANBILITAS
PUBLIK
Disusun
guna memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik
Oleh
:
1.
Dwi Prasetyaningsih (120810301002)
2.
Yeny Fatmawati (120810301075)
3.
Vita Sidiyanti (120810301083)
4.
Intan P.P.A (120810301094)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
DAFTAR
ISI
Daftar isi...................................................................................................... i
Latar
Belakang............................................................................................ 1
1.1 Akuntabilitas
yayasan............................................................... 1
1.2
Tujuan
laporan keuangan.......................................................... 3
1.3
Tahap
pengembangan sistem akuntansi......................................6
1.4
Bagan akun................................................................................ 7
1.5
Analisis FASB no
116............................................................... 14
1.6
Pengendalian
keuangan............................................................. 23
1.7
Aktivitas Pengendalian
Dalam Siklus Akuntansi Tahunan...... 26
1.8
Catatan
Instruksional................................................................. 37
Kesimpulan.................................................................................................. 39
Daftar Pustaka............................................................................................. 41
Latar Belakang
Fenomena
yang dapat diamati dalam perkembangan sektorpublik adalah semakin meningkatnya
tuntutan pelaksanaan akuntabilitas public oleh organisasi sector public seperti halnya yayasan. Tuntutan akuntabilitas ini terkait
dengan perlunya transparansi dan pemberian informasi kepada public dalam rangka
memenuhi hak-hak spublik.
Organisasi
nonprofit seperti yayasan ini berbeda dengan organisasi profit, yakni pada
sumber daya awal mekanisme organisasi yang diperoleh dari sumbangan. Kreditor
dan pemasok membutuhkan pengukuran jumlah, saat dan kepastian arus kas masuk.
Sehingga dapat menilai apakah yayasan mampu memberikan jasa secara
berkesinambungan (going concern).
Yayasan
harus mampu mengelola jasa serta diinformasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam bentuk laporan keuangan, dimana informasi mengenai aktiva,
kewajban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur
tersebut disampaikan. Laporan yang disusun tersebut juga harus menyajikan
secara terpisah aktiva bersih, baik terikat maupun tidak terikat penggunaannya.
Hasil
pengelolaan sumber daya yayasan akan dipertanggungjawbakan melalui penyajian
laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas akan menjelaskan
mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.
Pengendalian keuangan yayasan juga
diperlukan untuk meminimalkan resiko, peningkatan konsistensi dan akurasi
sehingga tidak ada kekacauan.
Dengan
penyususan paper ini diharapkan akan adanya pemahaman mengenai standar
pelaporan keuangan yayasan sehingga lebih mudah dipahami, relevan, daya banding
serta dapat dipercaya sehingga pengelola mendapatkan informasi akurat untuk
perencanaan program dan pengambilan keputusan lainnya.
1.1 Akuntabilitas Yayasan
Pengertian
yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 adalah Badan Hukum yang
kekayaan terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai
tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan
memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi swasta (profit). Dimana
organisasi swasta biasa memperoleh modal usaha awal dari setoran modal para
pemilik dengan cara penjualan saham, sedangkan Yayasan memperoleh sumber daya
awal yang dibutuhkan umumnya diperoleh dari sumbangan.
Pada
beberapa bentuk organisasi nonprofit yang tidak ada kepemilikan, kebutuhan
modal didanai dari utang, sementara kebutuhan operasinya diperoleh dari
pendapatan atau jasa yang diberika, karenanya arus kas merupakan ukuran yang
penting bagi para pemakai laporan keuangan seperti kreditor dan pemasok dana,
karena dalam aruskas terdapat perubahan perubahan yang terjadi pada aktivitas
pendanaan dan aktivitas operasi.
Laporan
posisi keuangan pada yayasan menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban,
aktiva bersih, dan informasi mengenai
hubungan antara unsur-unsur tersebu, tujuan dari laporan posisi keuangan ini
adalah untuk memberitahu para pemakai informasi mengenai kemampuan yayasan
dalam mengelola jasa.
Ruang Lingkup
(Karakteristik Laporan Keuangan Yayasan)
Laporan
keuangan yayasan memiliki karakteristik antara lain:
-
Sumber daya atau modal
berasal dari sumbangan dimana para penyumbang tidak mengaharapkan imbalan yang
sebanding dengan jumlah sumber daya atau modal yang telah diberikan.
-
Yayasan menghasilkan
barang dan/atau jasa namun bukan merupakan kegiatan operasional perusahaan
sehingga tidak semata-mata bertujuan untuk memperoleh laba, dan apabila suatu
yayasan menghasilkan laba maka laba yang diperoleh tersebut tidak akan
dibagikan kepada pemilik maupun pendiri yayasan tersebut.
-
Dalam yayasan tidak
terdapat kepemilikan yang mengakibatkan suatu yayasan tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, ataupun apabila yayasan dilikuidasi atau
dibubarkan tidak ada kepemilikan yang menggambarkan pembagian sumberdaya dari
yayasan tersebut.
Definisi
istilah dalam akuntansi
-
Pembatasan permanen,
artinya penyumbang membatasi penggunaan dari sumber daya yang telah diberikan
yang bertujuan agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan secara permanen.
Namun sebagian atau semua penghasilan dari sumber daya yang digunakan tersebut
dapat digunakan oleh yayasan.
-
Pembatasan temporer,
artinya penyumbang membatasi penggunaan dari sumber daya yang diberikan sampai
suatu batas periode tertentu atau sampai pada terpenuhinya suatu keadaan
tertentu. Apabila terdapat suatu keadaan yang mengharuskan penggunaan sumber
daya yang lebih, maka sumber daya dari pembatasan temporer ini dapat digunakan.
-
Sumbangan terikat,
adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tetentu oleh
penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat temporer maupun permanen.
-
Sumbangan tidak
terikat, adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan
tertentu oleh penyumbang.
1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan
keuangan yayasan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Tujuan dari pelaporan
keuangan yayasan adalah untuk menyajikan informasi yang relevan artinya informasi
tersebut diperoleh dari kegiatan yang benar benar terjadi dari kejadian ekonomi
masa lalu yang dilakukan oleh yayasan. Laporan keuangan digunakan bagi para
pemakai kepentingan seperti penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak
lain yang menyediakan sumber daya bagi yayasan dalam membantu pengambilan
keputusan.
1. Laporan
Posisi Keuangan
Tujuan
penyusuanan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara
unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu Informasi
yang disajikan dari laporan posisi keuangan ini dapat membantu para pengguna
dalam menilai kemampuan
organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan likuiditas,
fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan
pendanaan eksternal.
2. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan
informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat aktiva bersih, hubungan
antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa, Informasi dalam laporan aktivitas, yang
digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya.
Laporan ini dapat membantu para peakai inforasi untuk mengevaluasi kinerja
dalam suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan
memberikan jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
3. Laporan Arus kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Yang didalamnya mengungkapkan mengenai aktivitas pendanaan dan aktivitas
investasi yayasan.
4. Catatan
atas Laporan Keuangan
Merupakan
bagian dari laporan keuangan yang tak terpisahkan karena berisikan penjelasa –
penjelasan rinci atas akun – akun dalam laporan keuangan.
Unsur-Unsur
Dalam Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi bertujuan untuk
memastikan semua data keuangan dan transaksi ekonoi telah dicatat seara lengkap
dan laporan akuntansi yang dihasilkan akan lebih akurat serta tepat waktu.
Komponen-komponen Sistem Akuntansi
1. Bagan
Perkiraan/Akun
Adalah
daftar masing-masing item yang pencatatannya dibagi kedalam lima kategori :
n Aktiva
n Utang
n Aktiva
Bersih
n Pendapatan
n Belanja
2. Buku
Besar
Buku
besar digunakan untuk mengklasifikasikan informasi pencatatan, isi dari buku
besar adalah bagan perkiraan akun. Buku besar mencerminkan total keseluruhan
transaksi yang pencatatannya lebih ringkas karena berasal dari ringkasan total
dari semua jurnal.
3. Jurnal
Jurnal
merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk merekam semua transaksi dan
peristiwa ekonomi yang terjadi pada yayasan.
4. Buku
cek
Pada
yayasan berskala kecil, buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar.
Sebagian besar transaksi keuangan akan dicatat melalui buku cek, dimana tanda
penerimaan yang disetor ke dan dari saldo pembayaran akan dibuat
5. Manual
Prosedur Akuntansi
Yaitu
suatu pencatatan prosedur dan kebijakan untuk menangani transaksi keuangan.
6. Siklus
Akuntansi
Terdapat
tiga tahap siklus akuntansi dalam yayasan :
Pertama
tahap pencatatan, pada tahap ini semua transaksi akan diidentifikasi, kemudian
dicatat dalam jurnal dan diposting kebuku besar.
Kedua
tahap pengikhtisaran, yaitu tahap untuk penyusunan neraca saldo berdasarkan
akun buku besar, penyesuaian, penyusunan kertas kerja, jurnal penutup, neraca
saldo setelah penutupan sampai jurnal pembalik.
Ketiga
ialah tahap pelaporan kedalam neraca, laporan surplus deficit/lapporan
aktivitas, laporan arus kas, laporan perubahan aktiva bersih, dan catatan atas
laporan keuangan.
Mempertahankan
Integritas Sistem Akuntansi
1. Neraca
Saldo
Dihitung
berdasarkan saldo semua buku besar dan harus dipastikan jumlah saldo debet dan
kredit sama karena jumlah dari neraca saldo digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan.
2. Rekonsiliasi
Bank
Rekonsiliasi
bank dilakukan untuk memastikan bahwa saldo buku cek menurut catatan perusahaan
sama dengan saldo perkiraan bank.
1.3 Tahap Pengembangan Sistem Akuntansi
Perbedaan
antara Akuntansi untuk yayasan dan organisasi bisnis
1. Akuntansi
untuk sumbangan
Yayasan
yang memenuhi syarat untuk mendapatkan status bebas pajak akan ditunjuk untuk
menerima sumbangan. Adapun prosedur yang ekuivalen untuk menangani akuntansi
sumbangan dalam yayasan adalah prosedur khusus, yaitu :
a. Janji
atau komitmen (jaminan untuk memberikan)
b. Jasa
dan materi yang didermakan (jenis sumbangan)
c. Kejadian-kejadian
khusus Hak Keanggotaan Pembina
2. Kapitalisasi
dan penyusutan aktiva
Yayasan
melakukan pencatatan atas pembelian peralatan dan barang substansial jangka
panjang lainnya serta melakukan pencatatan atas penyusutan asset tersebut.
3. Klasifikasi
pengeluaran fungsional
Yayasan
perlu melaporkan klasifikasi pengeluaran kas primer dan klasifikasi aktivitas
pendukung.
4. Implikasi
perbedaan antara akuntansi nonprofit dan akuntansi swasta
Dalam
praktik akuntansi yayasan diperlukan keahlian tambahan bagi personil, penasihat
keuangan dan auditor. Jadi, sumbangan dan pembelian barang-barang serta
peralatan yang memerlukan penasihat khusus, diatur dengan melibatkan seorang
akuntan spesialis yayasan.
Perbedaan
Akuntansi Berbasis Kas dan Berbasis Akrual
Pada
akuntansi berbasis kas pendapatan diakui pada saat kas benar-benar diterima,
dan beban diakui pada saat kas dikeluarkan untuk membayar beban tersebut.
Sedangkan pada akuntansi berbasis akrual pendapatan diakui pada saat pendapatan
tersebut diperoleh dan beban diakui pada saat beban tersebut muncul.
Modifikasi atas
kebijakan akuntansi untuk beberapa yayasan terutama yayasan yang memiliki
anggaran kecil yaitu dengan tetap mempertahankan pembukuan berbasis kas dan
menyiapkan laporan keuangan berbasis akrual. Caranya adalah dengan melakukan
penyesuaian akrual piutang dan pembayaran dalam kertas kerja pelaporan
keuangan, tanpa secara formal dicatat kedalam pembukuan.
1.4 Bagan Akun
A. Unsur-unsur
yang Harus Ada dalam Bagan Akun
Bagan akun adalah
daftar perkiraan atau rekening system akuntansi yang disususn untuk mendapatkan
informasi keuangan, mempertahankan jalur informasi keuangan, untuk membuat
keputusan keuangan.
Bagan akun pada yayasan
terbagi atas lima kategori yaitu asset, liabilitas, asset bersih, pendapatan,
dan biaya.masing masing akun ditentukan dengan nomor identifikasi yang
ditentukan berdasarkan persetujuan serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan
khusus yayasan.
Pertimbangan
dalam memutuskan apa yang harus ada dalam bagan akun :
· Laporan
apa yang perlu dipersiapkan?
· Keputusan,
evaluasi, dan penilaian keuangan apa yang perlu dibuat secara teratur?
· Tingkat
perincian apa yang diperlukan?
· Kapasitas
apa yang perlu dimilliki untuk melacak informasi keuangan?
Aturan
yang baik adalah membuat akun yang sesederhana mungkin serta memperbaikinya
untuk meningkatkan ketersediaan informasi secara berkesinambungan.
B. Ciri-ciri
Bagan Akun yang Sederhana
Asset
Asset
merupakan item nyata dari yayasan yang mengungkap sumber daya, seperti kas,
piutang, perlengkapan dan kekayaan. Sebelum adanya IFRS asset disajikan menurut
urutan menurun dari tingkat yang paling liquid. Namun setelah adanya IFRS urutan
dalam asset tidak ditentukan.
Liabilitas
Merupakan
kewajiban yayasan kepada kreditor seperti pinjaman dan utang usaha. Sama halnya
seperti asset, sebelum IFRS liabilitas disajikan menurut urutan yang jatuh
temponya lebih awal. Namun setelah adanya IFRS aturan tersebut tidak menjadi
keharusan tergantung pada kebijakan perusahaan.
Asset Bersih
Asset
bersih mencerminkan nilai keuangan dari suatu yayasan yang mencerminkan saldo
yang ada setelah kewajiban yayasan dilunasi.
C. Akun
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dalam Laporan Posisi Keuangan
Banyaknya
item dalam suatu kategori akun akan selalu berkembang seiring dengan
berkembangnya aktivitas suatu yayasan
Akun
yang saling berkaitan akan dikelompokan bersama dengan nomor yang saling
berkaitan.
D. Menangkap
informasi keuangan yang lebih kompleks
Jika
dana secara terpisah dipilah menurut setiap program, departemen, dan tempat,
maka bagan akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebutn melalui bagan akun
“multi-tiered” (deretan bertingkat
banyak). Sehingga bagan akun akan lebih kompleks dan laporan yang dihasilkan
akan lebih rinci. Namun, hal ini tergantung pada waktu dan kemampuan staf
keuangan yayasan, serta kerumitan transaksi keuangan yang terjadi, karena
akuntansi multi-tiered sulit
dijalankan tanpa computer.
E. Penyusutan
(Depresiasi)
Yayasan
melakukan pencatatan atas pembelian peralatan dan barang substansial jangka
panjang lainnya karena asset tersebut menanggung biaya petahun sesuai dengan
umur manfaatnya. Biaya penyusutan atas suatu asset akan terus muncul selama
masa manfaatnya meskipun tidak ada kas yang benar-benar dikeluarkan, karena kas
telah dikeluarkan pada saat perolehat dari aseet tersebut. Selanjutnya biaya
penyusutan yang dikeluarkan pertahun atas suatu aset akan diakumulasikan
kedalam akun akumulasi pesusutan. Dalam menghitung biaya penyusutan perlu
diketahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh asset tersebut, berapa
umur manfaat dari asset, dan apakah ada nilai sisa atau tidak dari asset
tersebut.
F.
Pajak Penghasilan dari
Usaha yang Tidak Terkait
Perdagangan
usaha yang tidak terkait adalah pendapatan yang dihasilkan dari suatu
perdagangan atau aktivitas usaha yang tidak mempunyai hubungan sebab-akibat dan
member kontribusi penting bagi pemenuhan tujuan yayasan. Dalam kata lain Usaha
yang tidak terkait merupakan usaha lain yang dilakukan yayasan namun bukan
merupakan usaha utama dari yayasan tersebut.
Pajak
yang dibayar atas pendapatan lain-lain yang diperoleh yayasan dari usaha yang
tidak terkait ditetapkan sesuai dengan ketentuan pajak badan hukum.
Yayasan
yang melakukan aktivitas nonusaha dapat dianggap bukan merupakan subjek pajak
penghasilan apabila :
· Semua
pekerjaan dilakukan oleh relawan
· Secara
substansial seluruh barang dagangan yang dijual didapatkan dari pemberian.
· Aktivitas
yang dilakukan addalah untuk fasilitas kemudahan anggota, pasien, dan karyawan
yayasan.
G. Mencatat
Akun Sumbangan
Pencatatan pada akun
sumbangan bisa saja berawal dari komitmen yang dinyatakan secara tertulis oleh
donatur, baik berupa sumbangan kas maupun non kas. Apabila terdapat komitmen
secara tertulis ini kemudian dalam neraca akan dimunculkan akun piutang hibah,
dimana merupakan jumlah yang diharapkan akan diterima dimasa mendatang dari
donatur atas hibah/ sumbangan yang telah dijanjikan.
Mengenai bagaimana pedoman
pencatatan dan perlakuan untuk akuntansi piutang hibah the Financial Accouting Standards Board (FASB) menerbitkan Standar
Akuntansi Keuangan No. 116, Akuntansi untuk Sumbangan yang diterima dan
sumbangan yang dibuat,.
Pentingnyakah
Mencatat Piutang Hibah?
Apabila piutang hibah
sudah dipastikan dan nilai kepercayaan atas komitmen yang telah dibuat adalah
kuat, maka sebaiknya dilakukan pencatatan atas piutang ini, sebelum melakukan
pencatatan hendaknya dipastikan apakah piutang hibah ini akan benar-benar
terwujud pada masa yang akan datang seperti yang telah dijanjikan oleh donatur,
kata-kata yang bisa menunjukan valid atau tidaknya bukti yang dibuat oleh
donatur biasanya menggunakan kata “sepakat”, atau “menyetujui” .
Piutang yang
terwujudnya tidak menentu dan dalam mewujudkannya diperlukan beberapa kondisi
yang harus terpenuhi disebut piutang yang mengikat, piutang yang mengikat ini
akan dicatat ketika kondisi terpenuhi, ketika dicatat ini maka secara otomatis
piutang yang mengikat ini telah berpindah status menjadi piutang yang tidak
mengikat karena telah dipenuhinya kondisi yang disyaratkan. Namun, sebelum
kondisi yang disyaratkan terpenuhi piutang yang mengikat ini dimasukan dalam
catatan kaki laporan keuangan.
Sedangkan
piutang yang tidak memerlukan persyaratan disebut piutang yang tidak mengikat,
artinya secara otomatis donatur akan memberikan kontribusi pada masa yang akan
datang tanpa adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh yayasan.
Akuntansi untuk
Pencatatan Piutang Hibah
Piutang
hibah diakui sebagai penerimaan di tahun
munculnya piutang bukan pada saat kas atas piutang dapat terealisasi, misalnya
: terdapat piutang yang tidak mengikat, pada tahun 2013 seorang donatur
berjanji akan memberikan piutang hibah sebesar Rp3000 pada tahun berikutnya
serta terdapat pula piutang hibah lain Rp 1500 per tahun selama empat tahun
berikutnya, sehingga totalnya adalah Rp 6000. Pada akhir tahun 2013, untuk
mencatat adanya piutang tidak mengikat ini adalah ayat jurnal sebagai berikut :
Piutang
Hibah Rp 9.000
Piutang Sumbangan Rp 9.0000
Untuk
mencatat piutang hibah
Ketika piutang hibah
dibayarkan pada tahun 2014, ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Kas Rp 3.000
Piutang Hibah Rp 3000
Contoh
diatas adalah pencatatan untuk piutang yang tidak mengikat, sedangkan untuk
contoh piutang yang mengikut misalnya : seorang donatur berjanji akan
memberikan bantuan sebesar Rp 30.000 ketika yayasan terkena musibah. Munculnya
piutang mengikat ini akan dimuncukan di catatan kaki, sedangkan ketika yayasan
terkena musibah, piutang akan dicatat dan diakui sebagai penerimaan.
Mencatat
Piutang yang Tidak Dapat Terkumpul
Pada
dasarnya akuntansi untuk mencatat piutang yang tidak dapat terkumpul sama
halnya akuntansi untuk mencatat piutang yang dapat terkumpul. Misalnya, dana
sebesar Rp 15.000 berupa piutang (sumbangan) yang tidak trikat yang diberikan
kepada yayasan selama tahun berjalan, menunjukakan bahwa rata-rata 20% dari
dana tersebut tidak terkumpul. Akun pengeluaran yang dibuat untuk nilai yang
rata-rata tidak terkumpul ini, dibuat dalam satu akun Cadangan untuk Piutang
yang Tidak Dapat Terkumpul. Jurnal yang disajikan pada akhir tahun adalah
sebagai berikut:
Pengeluran piutang yang
tidak terkumpul Rp 3000 (15.000 x 20%
)
Cadangan
untuk piutang yang tidak terkumpul Rp 3000 (15.000x20%)
Cadangan
untuk piutang yang tidak terkumpul ini akan ditandingkan dengan nilai piutang
dalam laporan neraca, hasilnya adalah piutang bersih sebagai berikut :
Piutang hibah Rp
15.000
Dikurangi :
Cadangan untuk piutang
yang tidak terkumpul Rp
3.000
Total Bersih Piutang
Hibah Rp 12.000
H. Persolan Pelaporan
Semua
pedoaman FASB mengarah ke hasil surplus (laba), hal ini karena pendapatan
merupakan piutang yang telah diterima. Yayasan akan melaporkan peningkatan yang
besar pada aktiva bersih jika piutang-piutang tersebut dicatat. Jadi, jumlah
tersebut akan disalahinterpretasikan oleh para pengguna laporan keuangan.
Ringkasan
: suatu pengakuan hibah (bantuan), atau penerimaan, harus secara akurat
menggambarkan jenis hibah dan bukan jumlah uang yang disebutkan.
Roger
Mr Crummen berpendapat :
James,
kecuali aturannya telah diubah, saya berpikir, Anda hanya memiliki penerimaan
hibah dari donatur, tetapi Anda telah menilai hibah tersebut untuk tujuan pajak
yang merupakan tanggung jawab donatur. Jika hal itu tidak benar, saya akan
menghargai tanggapan seseorang. Terima kasih.
Dan
John H. Taylor mengatakan :
Hal
ini tentu saja benar. Pengakuan hibah atau penerimaan yang Anda miliki harus
secara akurat menggambarkan jenis hibah tersebut dan bukan jumlah uang yang
disebutkan.
Walaupun
hal ini tidak membantu pencatatan
internal atas hibah yang diterima, kebijakan kami (Unibersita Duke) tidak
mengizinkan menerima jenis bantuan (hibah) tanpa adanya beberapa bentuk
konfirmasi nilai dari pihak ketiga. Dalam kasus peralatan komputer kita
menyarankan agar donatur menghubungi perusahaan komputer setempat atau toko
untuk mendapatkan nilai perkiraan dari barang tersebut. Hal ini harus menyertai
hibah tersebut ketika dibuat (setelah diterima oleh Komite Kebijakan Hibah
Kami). Untuk peralatan komputer baru, tugasnya lebih mudah. Mereka dapat
memberikan kami salinan kwitansi pembelian atau iklan untuk unit serupa.
Kemudian kita akan menggunakan dokumen ini untuk mencatat (ke dalam kredit) secara
internal donatur dan menambah total hibah kami. Akan tetapi, donatur tidak akan
pernah melihat jumlah ini dalam penerimaannya.
1.5 ANALISIS FASB NO 116
(Financial
Accounting Stadards Board atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan)
“AKUNTANSI UNTUK SUMBANGAN YANG DITERIMA DAN
SUMBANGN YANG DIBUAT”
Pernyataan
Dewan Standar Akuntans Keuangan No. 116 “Akuntansi untuk Sumbangan yang
Diterima dan Sumbangan yang Dibuat” mencakup seluruh entitas yang menerima atau
membuat sumbangan.
Beberapa
definisi kunci yang ada dalam pernyataan ini adalah :
· Sumbangan
– suatu transfer kas atau aktiva lain yang tidak mengikat untuk entitas lembaga
nonprofit atau penyelesaian atau pembatalan utang dari transfer timbal balik
secara sukarela oleh entitas lainnya yang bertindak atas nama pemilik.
· Komitmen
untuk Memberikan – suatu penyataan tertulis atau
lisan untuk memberikan sumbangan secara tunai atau dalam bentuk aktiva lainnya.
· Kondisi
yang Ditentukan Donor (Donatur) – suatu kejadian tidak
pasti atau di masa yang akan datang memiliki kegagalan yang mengakibatkan
pengembalian aktiva yang telah ditransfer untuk orang yang memberikan piutang
atau melepaskan orang yang memberikan piutang dari suatu kewajiban untuk memberikan aktiva.
· Batasan
yang Ditentukan Donatur – suatu batasan dan
ketentuan dalam penggunaan aktiva sumbangan. Pembatasan ini dapat dijadikan
batasan sebagaimana untuk tujuan, waktu, atau keduanya.
Sumbangan
yang diterima; termasuk piutang-piutang yang tidak mengikat, sebaiknya diakui
sebagai penerimaan pada saat ditrima. Untuk tujuan Laporan Posisi Keuangan,
piutang tersebut sebaiknya dicatat sebagai penambahan pada aktiva atau
pengurangan pada pasiva dan sebagai salah satu bantuan yang dibatasi atau
penerimaan yang tidak dibatasi.
· Sumbangan
tanpa pembatasan yang ditentukan oleh donatur, dilaporkan sebagai bantuan yang
tidak dibatasi dan menambah aktiva bersih yang tidak dibatasi.
· Bantuan
dengan batasan yang ditentukan oleh doantru dilaprkan sebagai bantuan yang
dibatasi, kecuali batasan ini dipenuhi pada periode pelapran yang sama.
· Penerimaan
dari piutang yang tidak mengikat untuk melakukan pembayaran di masa mendatatng
pada umumnya dilaporkan sebagai bantuan yang dibatasi. Pada umumnya, realisasi
piutang yang tidak mengikat untuk memberikan uang di masa mendatang akan
disajikan sebagai suatu tambahan pada aktiva bersih terikat temporer.
· Sumbangan
terikat sebaiknya dilaprkan sebagai aktiva bersih terikat permanen atau aktiva
bersih terikat temporer.
· Sumbangan
aktiva jangka panjang, tanpa ketentuan berapa lama aktiva yang diberikan harus
digunakan, dilaporkan sebagai sumbangan terikat jika hal itu adalah suatu
kebijakan akuntansi yayasan untuk mengyatakan ikatan waktu yang berakhir pada
umur manfaat dari aktiva yang diberikan.
· Sumbangan
dengan kondisi yang ditentukan oleh donatur, diakui sebagai aktiva dan dicatat
sebagai tambahan dapat dibayar kembali, sehingga kondisi dipenuhi pada waktu
penerimaan diakui.
· Jasa
yang diberikan diakui saat jasa yang diterima membuat atau menambah akiva
nonkeuangan atau memerlukan keahlian khusus yang diberikan oleh individu yang
memiliki keahlian tersebut.
· Sumbangan,
sebagaimana aturan umum, diukur menurut nilai wajar pada saat (tanggal
penerimaan). Untuk jasa yang diberikan,nilai wajar mungkin ditentukan
berdsarkan nilai wajar jasa yang diteima tau nilai wajr aktia penambahan aktia
hasil dari jasa tersebut.
· Piutang-piutang
yang tidak mengikat untuk memberikan uang (kas) sebaiknya dinilai pada nilai
saat ini dari perkiraan arus kas di masa mendatang, dengan tambahan bunga
berikutnya yang diakui sebagai pendapatan sumbangan.
· Berkhirnya
batasan yang ditentukan oleh donatur sebaiknya digambarkan ketika waktu yang
ditetapkan telah lewat atau tujuan yang ditetapkan telah terpenuhi. Berakhirnya
batasan yang ditentukan donatur dilaporkan sebagai penggolongan ulang(antara
tidak terikat dan terikat temporer) dan dilaporkan secara terpisah dari
transaksi operasional lainnya.
· Sumbangan
kerja atau seni atau item kumpulan barangkali diakui dan ditulis secara jelas
jika kondisi tertetu dipenuhi.
Pencatatan
mengenai Keuntungan Bersih atas Acara Penggalangan Dana
Dalam
software akuntansi tidak menjelaskan secara rinci perubahan anggara untuk
pengeluaran, penerimaan dan pembiayaan yang terjadi dalam acara penggalangan
dana, namun hanya mengungkapkan satu pos yakni pos akuntansi.
Yayasan
harus mempertanggungjawabkan acara penggalian dana dalam formulir tahunan
karena penerimaan dan pengeluaran dari acara penggalian dana dapat mengubah
posisi keuangan yayasan.
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 45
PELAPORAN
KEUANGAN ORGANISASI NONPROFIT
LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NONPROFIT
Laporang
kueangan organisasi nonprofit seperti yaysan meliputi lapran posisi keuangan
pada akhir periode pelapran, lapran aktivitas sertalaporan arus kas untuk suatu
periode pelapran, dan catatan atas laporan keuangan.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Klasifikasi
Aktiva dan Kewajiban
Informasi mengenai likuiditas
diberikan dengan cara sebagai berikut :
a) Menyajikan
aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kwajiban berdasarkan tanggal jatuh
tempo;
b) Mengelompokkan
aktia ke dalam bagian lancar dan tidak lancar, serta keajiban ke dalam bagian
jangka pendek dan jangka panjang;
c) Mengungkapkan
informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo kewajiban termasuk
pembataan penggunaan aktiva pada catatan ataslaporan keuangan.
Klasifikasi Aktiva
Bersih Terikat atau Tidak Terikat
Laporan
posisi keuangan menyajikan jumlah setiap kelompok aktiva bersih berdasarkan ada
atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat
secara temporer dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah
dari pembatasan permanenatau temporer akan diungkapkan dengan cara menyajikan
jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
LAPORAN AKTIVITAS
Tujuan dan Fokus
Laporan Aktivitas
Laporan
aktivitas difokuskan pada yayasan secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam
laporan aktivitas akan tercermin pada aktiva bersih dalam laporan posisi
keuangan.
Perubahan Kelompok
Aktiva Bersih
Laporan
aktivitas menyajikan jumlah perubahanaktia bersih yang terikat permanen,
terikat temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
Klasifikasi Pendapatan,
Beban,Keuntungan, dan Kerugian
Laporan
aktivitas menyajikan pendapatan sebagi penambah aktia bersih tidak terikat,
kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagi
pengurang aktia bersih tidak teriakat.
Sementara
itu, sumbangan disajikan sebagai penambah aktia bersih tidak terikat, terikat
permanen,a tau terikat temporer, tergantung apda ada tidaknya pembatasan, jika
sumbangan terikatyangpembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang saman,
maka dapat disajikan sebagai sumbangan tidak tetikat sepanjang disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan
aktiitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan
aktiba lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktia bersih tidak
terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Informasi mengenai
Pendapatan dan Beban
Laporan
aktiitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian,
pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban
terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat inestasi, diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi mengenai
Pemberian Jasa
Laporan
aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi
mengenai beban menurut klasifikasi fungsional seperti menurut kelompok program
jasa utama dan aktivitas pendukung.
LAPORAN ARUS KAS
Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan
utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode
Klasifikasi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas
Laporan
arus kas disajikan sesuai dengan PASK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan
tambahan berikut ini :
(a) Aktivitas
pembiayaan
(1) Penerimaan
kas dari penyumbangyang penggunaannyadibatasi untuk jangka panjang
(2) Penerimaan
kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk
perolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau pengingkatan dana
abadi (endowment)
(3) Bunga
dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
(b) Pengungkapan
informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaannonkas : seperti sumbangan
berupa bangunan atau aktiva investasi.
Laporan
Posisi Keuangan Yayasan sebaiknya menyediakan informasi yang paling telean dan
mudah dipahami dari sudut pandang penymbang, kreditor dan pemakailaporan
keuangan di luar yayasan. Penyusunan laporan keuangan k0mparatif sangat
dianjurkan.
Yayasan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20x0 dan
20x1
(dalam jutaan)
|
20X0
|
20X1
|
Aktiva
Kas
dan setara kas..
|
Xxx
|
Xxx
|
Jumlah Aktiva
|
Xxx
|
Xxx
|
Kewajiban
dan Aktiva Bersih
Utang
Usaha...
|
Xxx
|
Xxx
|
Jumlah Kewajiban
|
Xxx
|
Xxx
|
Aktiva Bersih
Tidak terikat
Terikat kontemporer
Terikat Permanen
Jumlah Aktiva Bersih
|
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
|
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
|
Jumlah Kewajiban dan
Aktiva Bersih
|
Xxx
|
Xxx
|
Ada
tiga bentuk laporan aktivitas yayasan, bentuk pertama menyajikan informasi
dalam kolom tunggal, bentuk ini mempermudah penyusunan laporan aktivitas
komparatif.
Yayasan
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
Perubahan
Aktiva Bersih tidak terikat
Pendapatan dan Penghasilan
-
Sumbangan...
|
xxx
|
Jumlah
Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih yang Berakhir Pembatasannya
|
Xxx
|
Jumlah
aktiva yang telah berakhir pembatasannya
|
Xxx
|
Jumlah
Pendapatan, Penghasilan, dan Sumbangan Lain
|
Xxx
|
Beban
dan Kerugian
|
Xxx
|
Jumlah
Beban
|
xxx
|
Kerugian
Akibat Kebakaran
|
Xxx
|
Kenaikan
Jumlah Aktiva Bersih Tidak Terikat
|
Xxx
|
Dst...
|
|
Bentuk kedua menyajikan infomasi sesuai dengan
klasfikasi aktiva bersih, yaitu satu kolom untuk setiap klasifikasi dengan
tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk ini menyajikan dampak berakhirnya
pembatasan oleh penyumbang aktiva tertentu terhadap reklasfikasi aktiva bersih,
bentuk ini juga memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan
penghasilan dari investasi.
Yayasan
Laporan
Aktivitas
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
|
Tidak
Terikat
|
Terikat
Kontempore
|
Terikat
Permanen
|
Jumlah
|
Pendapatan,
Penghasilan, sumbangan lain
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih yang berakhir pembatasannya
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Xxx
|
Jumlah
Beban dan kerugian
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Xxx
|
Dst....
|
|
|
|
|
Sementara
bentuk ketiga menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan
dari lapran pendapatan, beban, dan perubahan aktiva bersih tidak terikat
disajikan dalam lapran perubahan aktiva bersih. Bentuk ini mentitikberatkan
perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak terikat. Bentuk ini cocok
untuk yayasan nirlaba yang memandang aktivitas operasi ssebagai aktivitas yang
terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dan sumbangan dan investasi.
Yayasan
Laporan
Pendapatan, Beban, dan Perubahan Aktiva
Bersih Tidak
Terikat
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
Pendapatan
dan Penghasilan Tidak Terikat
-sumbangan
...
|
Xxx
|
Jumlah
Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan
-penyelesaian
program pembatasan
...
|
|
Jumlah
Aktiva Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan
Jumlah
Pendapatan, penghasilan, dan sumbangan lain yang tidak terikat
|
Xxx
Xxx
|
Beban
dan Kerugian
-program
A...
|
Xxx
|
Jumlah
Beban dan Kerugian tidak terikat
|
xxx
|
Kenaikan
aktiva bersih tidak terikat
|
Xxx
|
Penurunan
aktiva bersih terikat temporer
|
(xxx)
|
Kenaikan
aktiva bersih terikat permanen
|
xxx
|
Kenaikan
aktiva bersih
|
xxx
|
Aktiva
Bersih Pada Awal Tahun
|
xxx
|
Aktiva
Bersih Pada Akhir Tahun
|
xxx
|
Bentuk
ketiga (alternatif)
Yayasan
Laporan Pendaptan,
Beban, da Perubahan Aktiva
Bersih Tidak Terikat
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
|
Tidak
Terikat
|
Terikat
Temporer
|
Terikat
Permanen
|
Jumlah
|
Jumlah
Pendapatan, Penghasilan, dan sumbangan
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Jumlah
Beban dan Kerugian
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Perubahan
Aktiva Bersih
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih Awal Tahun
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih Akhir Tahun
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Sementara
itu, laporan arus kas suatu yayasan dapat disusun menggunakan metode langsung
ataupun metode langsung, serta menyajikan catatan atas laporan keuangan yang
menguraikan kebijakan pengungkapan, seta penjelasan lain yang diperlukan oleh
pembaca laporan keuangan.
Keseluruhan unsur laporan keuangan
yang disajikan yayasan bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan bagi
para penyumbang, anggota pengelola, kreditor dan pihak lain yang berkepentingan
dan menyediakan sumber daya bagi yayasan.
Mengingat bagaimana pentingnya
penyusunan laporan keuangan ini, pengelola yayasan sebaiknya mempelajari
bagaimana menyusun lapran keuangan (dari jurnal pembukuan) dan menganalisis laporan
tersebut agar dapat memahami kondisi keuangan dari aktivitas yayasan tersebut
dengan benar.
1.6 Pengendalian Keuangan
A. Pengembangan Sistem Pengendalian Akuntansi
Dalam
pengembangan sistem pengendalian akuntansi yang efektif terdapat langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu yaitu mengidentifikasi penyalahgunaan atau
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam bidang apa.
Ø Penerimaan
Kas
Dalam
bidang ini memastikan bahwa seluruh kas apakah seluruh kas diterima,
didepositokan secara tepat, dicatat dengan sesuai, direkonsiliasi, dan
dipertahankan menurut prosedur keamanan yang memadai.
Ø Pengeluaran
Kas
Dalam
bidang ini memastikan bahwa semua pembayaran kas hanya dilakukan atas
kewenangan pengelola yang tepat, untuk tujuan aktivitas yang valid, dan
diacatat secara tepat.
Ø Kas
Kecil (Petty Cash)
Dalam
bidang ini memastikan bahwa kas kecil dan dana kerja lainnya dibayar hanya
untuk tujuan yang tepat, disimpan secara aman, dan dicatat secara tepat.
Ø Gaji
Dalam
bidang ini memastikan bahwa pembayaran gaji diberikan kepada karyawan yang
berhak dan dicatat secara tepat sesuai dengan persyaratan (contoh setoran pajak
gaji).
Ø Hibah,
Sumbangan, dan Warisan
Dalam
bidang ini memastikan bahwa semua hibah, sumbangan, dan warisan diterima serta
dicatat dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku.
Ø Aktiva
Tetap
Dalam
bidang ini memastikan bahwa aktiva tetap diperoleh dan diatur oleh otorisasi
yang tepat, dijaga dengan aman, dan dicatat secara tepat.
Dalam
mencapai tujuan tersebut, yayasan perlu menetapkan prosedur yang jelas untuk
menangani per bidang, termasuk sistem check
and balance. Selain itu ada juga beberapa hal umum yang memerlukan
perhatian pengelola yang akan dibahas, yaitu:
ü Pengeluaran
Cek
Jumlah
tanda tangan pada cek, jumlah rupiah yang memerlukan persetujuan atau tanda
tangan pengurus pada cek, yang mengakui pembayaran, serta komitmen keuangan.
ü Setoran
Bagaimana
pembayaran yang dilakukan secara tunai akan ditangani dan sebagainya.
ü Transfer
Jika
dan kapan dana umum dapat dipinjam dari dana terikat dan sebagainya.
ü Persetujuan
Rencana dan Komitmen sebelum Dilaksanakan
Anggaran
tahunan dan perbandingan periodik antara laporan keuangan dengan jumlah, sewa,
persetujuan pinjaman, dan komitmen utama lainnya yang dianggarkan.
ü Kebijakan-kebijakan
Personalia
Tingkat
gaji, liburan, lembur, waktu pengganti, keuntungan, prosedur keluhan, uang
pesangon, evaluasi, dan persoalan personalia lainnya.
B. Manual
Prosedur Akuntansi
Kebijakan
dan prosedur untuk menangani transaksi keuangan didokumentasikan dalam Manual
Prosedur Akuntansi, dimana tugas-tugas administrasi dan siapa yang bertanggung
jawab atas masing-masing tugas tersebut akan dijelaskan.
C. Mempertahankan
Pengendalian yang Efektif
Pelaksana
bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan kebijakan dan prosedur dengan
persyaratan yang rinci. Surat manajemen merupakan indikator kualitas sistem
pengendalian akuntansi dan bagian dokumen audit yang menyebutkan kelemahan
signifikan dari sistem yayasan atau pelaksanaannya. Sistem pengendalian
akuntansi ditinjau dan dimodifikasi sesuai kebutuhan baru secara periodik.
D. Pengendalian
Internal yang Dibutuhkan untuk Pembayaran Kas
Tujuannya
adalah untuk memastikan ketepatan otorisasi pembayaran kas, keakurasian
pencatatan transaksi, dan pencapaian tujuan yayasan.
v Pemisahan
Tugas
Berarti
penanganan transaksi keuangan oleh lebih dari satu orang sejak dari awal hingga
akhir.
v Otorisasi
dan Proses Pembayaran
Kebijakan
mengenai petugas pengesahan pembayaran perlu ditentukan.
v Pengelolaan
Dana Terbatas
Sumbangan
terikat adalah bentuk penerimaan yang unik bagi yayasan. Peranan pengelola
adalah memastikan pemenuhan kewajiban yayasan kepada pihak donor.
v Penandatanganan
Cek
Pengesahan
cek merupakan titik-titik kritis. Tujuannya adalah untuk memastikan siapa yang
membayar, seberapa besar jumlah pembayaran, dan kapan pembayaran tagihan
dilakukan.
v Checklist
Pengendalian Akuntansi Internal
Terdiri
dari pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan pengendalian akuntansi atas
pembayaran tagihan. Daftar tagihan ini akan digunakan untuk meninjau ulang
pengendalian akuntansi.
v Apakah
Pengendalian Internal Diperlukan untuk Gaji?
Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa pengeluaran gaji hanya dibuat oleh otorisasi yang
tepat untuk karyawan yang berhak, dicatat secara tepat, dan persyaratan hukum
yang terkait (seperti setoran pajak gaji) dipenuhi. Staf keuangan
merekomendasikan penyimpanan catatan file pribadi (gaji) selama enam tahun
setelah karyawan berhenti.
Presensi
adalah alat dokumentasi jam kerja karyawan (termasuk lembur). Cek gaji
sebaiknya ditulis dalam pembukuan sesuai dengan prosedur pengeluaran kas.
Beberapa yayasan memilih memisahkan rekening cek untuk gaji dengan tujuan
menerbitkan cek pembayaran dan membayar pemotongan pajak pemerintah serta pajak
lainnya yang terkait dengan gaji, oleh karena itu karyawan perlu menandatangani
daftar gajinya untuk mengesahkan tanda terima cek pembayaran.
v Checklist
(Daftar Pengecekan) Pengendalian Gaji
Berisi
daftar pertanyaan yang mencerminkan pengendalian akuntansi gaji.
1.7 Aktivitas Pengendalian
Dalam Siklus Akuntansi Tahunan
A. Pengelolaan Anggaran Operasional
Anggara
menggambarkan belanja (pengeluaran) dan pendapatan (penerimaan).
Bagaimana
Anggaran Tahunan Dipersiapkan?
v Pemilihan
Waktu Aktivitas Anggaran
Setidaknya
dua atau tiga bulan sebelum awal tahun pembukuan, anggaran untuk tahun yang
akan datang mulai dipikirkan. Anggaran tersebut biasanya sesuai dengan tahun
pembukuan, yang mencerminkan siklus operasional yayasan.
v Siapa
yang Sebaiknya Terlibat dalam Proses Anggaran?
Pengelola
harus berpartisipasi di semua tahap proses penganggaran, dan pertanggung
jawaban atas setiap item. Perencanaan program sering kali dipandang sebagai
kewenangan dewan pengurus. Sementara itu, manajemen keuangan ditetapkan sebagai
tugas bendahara dan staf.
v Langkah-langkah
dalam Proses Penganggaran
Langkah
pertama adalah mereview program dan pencapaian manajemen serta pelaksanaan
keuangan pada akhir tahun. Selanjutnya, perkiraan biaya yang diperlukan
meliputi staf, persediaan, dan sumber daya lain. Yang terakhir adalah
membandingkan antara proyeksi pengeluaran dan penerimaan. Program dan aktivitas
manajemen harus dievaluasi ulang dan disesuaikan.
Jika
dalam pengeluaran perlu dikurangi, maka hal itu akan membantu ketika menentukan
biaya apa yang ada dalam masing-masing program pada tingkat pelayanan yang berbeda.
Memotong seluruh jenis pengeluaran dalam presentase yang tetap bukanlah cara
yang efektif untuk mengurangi pengeluaran. Ketika rencana diubah, termasuk
anggaran, pengeluaran dan penerimaan diharapkan bisa tepat.
v Menyiapkan
Anggaran Bulanan
Menyiapkan anggaran
bulanan yang mencerminkan pembagian anggaran ke dalam 12 bulan dari penerimaan
dan pengeluaran yang ada secara seimbang merupakan hal yang bermanfaat. Dengan
menyiapkan rincian anggaran bulanan dan realisasinya, akurasi perubahan dan
revisi anggaran dapat dilakukan secara tepat.
v Kriteria
untuk Cadangan Operasional Yayasan
Cadangan operasionak
atau saldo memiliki definisi yang tidak terikat mirip dengan sisa laba atau
kekayaan pemilik. Sisa laba atau kekayaan pemilik adalah dana yang biasanya terakumulasi
selama beberapa tahun yang digunakan oleh yayasan sesuai dengan kebijakan
pengurus (yaitu penghasilan bersih tidak terikat). Yayasan harus menjaga
keseimbangan antara pendapatan operasional dan pengeluaran untuk bertahan
hidup.
Fungsi dari cadangan
operasional yaitu:
-
Memungkinkan yayasan
bertahan hidup bila terjadi kerugian operasional yang disebabkan oleh kondisi
ekonomi atau kesalahan manajemen. Tanpa cadangan atau penggunaan aset lainnya,
kelangsungan hidup yayasan selama defisit anggaran yang berlarut-larut bisa
terncam.
-
Menigkatkan
fleksibilitas yayasan, yang dapat digunakan sebagai modal ventura untuk
mengembangkan program baru, menggantikan program yang telah usang, atau
mengembangkan jasa dan kepentingan yayasan.
-
Memperluas kesempatan
memperoleh kredit dan membolehkan pembiayaab yang menguntungkan dari perluasan
dan pertumbahan yayasan. Hal ini termasuk membolehkan perubahan arah atau fokus
program dan aktivitas.
v Seberapa
Besar Cadangan Tersebut?
Jumlah cadangan
operasional yang diperlukan oleh suatu yayasan tergantung pada karakteristik
individu dan hal-hal sebagai berikut:
-
Reliabilitas Sumber
Daya Pendapatan
-
Arus Kas Musiman
-
Skedul Arus Kas
-
Ketersediaan Keuangan
Eksternal
-
Stabilitas Pengeluaran
-
Sifat-sifat Utang
-
Sifat-sifat Aktiva
Lainnya
-
Sifat-sifat Kesempatan
v Mendidik
Sutau yayasan memiliki
tanggung jawab untuk mendidik konstituennya mengenai kebutuhan dan tujuan
cadangan.
v Survei
Dalam survei terbaru,
hubungan dana tidak terikat lancar (cadangan operasional) dan biaya tidak
terikat untuk 25 perkumpulan di Amerika Serikat (baik keanggotaan individu
maupun perdagangan) telah diuji.
v Petty
Cash (Kas Kecil)
Kas kecil memungkinkan
pembelian atau pembayaran dalam jumlah kecil secara tunai untuk item-item
seperti perangko, persediaan kantor, parkir, dan sebagainya. Pengelola harus
mengembangkan suatu kebijakan menyangkut berapa banyak uang yang sebaiknya
tersedia di kas kecil dan pengeluaran maksimum yang dapat dibayarkan melalui
kas kecil.
Dan kas kecil sebaiknya
disimpan dalam kotak terkunci atau laci. Auditor merekomendasikan agar hanya
satu orang, yang disebut custodian (pemasok), yang memiliki akses ke kas kecil
ini dan orang tersebut bertanggung jawab atas seluruh aktivitas kas kecil.
v Penetapan
Dan Kas Kecil
Apabila pengelola telah
menetapkan (dengan pertimbangan input dari staf) berapa besar dana yang
diperlukan, tulislah cek kepada custodian kas kecil (bukan untuk kas) untuk
mengisi dana kas kecil. Dalam beberapa kasus, yayasan membolehkan penambahan
kas kecil untuk menutupi pembelian yang akan datang.
v Checklist
Pengendalian Internal Kas
Terdiri dari pertanyaan
yang menggambarkan pengendalian akuntansi internal umum yang digunakan untuk
kas kecil. Daftar tersebut dapat digunakan untuk mereview pengendalian
akuntansi dan menentukan bidang yang diperlukan untuk tindakan selanjutnya.
B.
Manajemen Kas
Pentingnya Manajemen Kas
Manajemen kas merupakan
salah satu tindakan perusahaan yang penting untuk dilakukan secara
berkesinambungan, baik bagi perusahaan kecil, maupun perusahaan dengan skala global.Ukuran
perusahaan menjadi salah satu faktor penentu kompleksitas dari manajemen kas.
Manajemen
kas menuntut perusahaan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukan sehingga perusahaan mengetahui jumlah pasti kelebihan kas pada hari
itu.Jangan sampai perusahaan tidak tahu dan tidak dapat mengatur jumlah kas
yang dipegangnya.
Pengertian manajemen kas untuk
yayasan maupun organisasi swasta adalah sama. Sang pengelola yayasan perlu
perencanaan ke depan untuk mengetahui apakah memiliki cukup kas atau tidak
ketika membutuhkannya. Analis kas melaporkan bahwa manajemen yang buruk adalah
alasan utama tak terpenuhinya kas. Jadi mungkin lebih tepat untuk mengatakan
bahwa kegagalan kas lebih disebabkan oleh manajemen kas yang buruk.
Apa yang Dimaksud kas?
Kas merupakan uang yang siap dicairkan di bank atau dalam
yayasan, dan bukan merupakan inventaris, akun piutang, serta harta kekayaan.
Kas bisa diubah atau dicairkan menjadi uang tunai setiap saat untuk membayar
para pemasok, membayar sewa, dan membayar gaji karyawan. Namun pertumbuhan
keuntungan tidak selalu berarti kas. Keuntungan adalah jumlah uang yang
diharapkan dapat diperoleh dari seluruh pelanggan yang membayar tepat pada
waktunya.
Arus Kas (Cash Flow)
Arus
kas lebih sederhananya mengarah pada laporan
yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya uang kas
selama satu periode yang terjadi dalam suatu yayasan.Pengeluaran uang kas suatu yayasan dapat bertambah
terus, misalnya untuk pengeluaran pembelian bahan mentah, pembayaran gaji,
upah, honor, dan lain sebagainya.
Akan tetapi ada juga aliran uang kas yang sifatnya tidak terus menerus (Cash outflow), contohnya untuk pembayaran pajak pendapatan, angsuran hutang, dividen, bunga dan lain sebagainya. Dengan perkataan lainnya, setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (Cash flow) yaitu :
Akan tetapi ada juga aliran uang kas yang sifatnya tidak terus menerus (Cash outflow), contohnya untuk pembayaran pajak pendapatan, angsuran hutang, dividen, bunga dan lain sebagainya. Dengan perkataan lainnya, setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (Cash flow) yaitu :
a. Aliran uang kas neto (net outflow of cash)
Net outflow of cash adalah dana yang diperlukan
untuk investasi baru
b. Aliran uang kas masuk neto tahunan (net annual inflow
of cash)
Net annual inflow of cash adalah sebagai hasil dari
investasi
Apabila
dana perusahaan tinggi, berarti akan memberi gambaran tingkat likuiditas yang
tinggi pula, tetapi akan memberikan suatu gambaran rendahnya Cash flow dan
menggambarkan perusahaan kurang efektif di dalam menggunakan uang kas. Agar
uang kas jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka dana dalam kas perlu
direncanakan dan dikendalikan, baik penerimaannya maupun pengeluarannya. Di
dalam menyusun proyeksi aliran uang kas (Cash flow), setiap perusahaan terlebih
dahulu harus menyiapkan data-datanya, yaitu :
1.
jumlah dana yang diperlukan, baik dari modal sendiri maupun dari modal
luar (modal asing)
2.
proyeksi pendapatan / penjualan yang disusun dengan rencana penjualan
3.
rencana produksi dan skedul produksi yang disusun berdasarkan rencana
penjualan
4.
proyeksi biaya produksi yang dapat dikelompokkan menurut biaya produksi,
yaitu :
·
biaya bahan langsung
·
biaya upah langsung
·
biaya tidak langsung overhead pabrik
Dalam proyeksi bahan langsung dapat dibuatkan skedul
kebutuhan dan pembelian bahan-bahan dengan memperhatikan :
·
banyaknya bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
·
persediaan bahan pada awal periode
·
persediaan bahan pada akhir periode
5.
proyeksi biaya operasi selama periode proyek yang meliputi :
·
proyeksi biaya penjualan
·
proyeksi biaya administrasi dan umum
6.
Dengan berdasarkan data-data yang telah disusun, perlu memperhatikan :
·
saldo kas minimum
·
pola pembiayaan hutang
·
pola penagihan piutang yang berasal dari penjualan kredit biaya-biaya non
Cash, misalnya biaya penyusutan dan lain sebagainya.
Arus Kas Posiif
Arus
kas positif yang dimaksud disini adalah apabila kas yang masuk lebih besar
daripada kas yang keluar. Hal yang menjadi kekhawatiran pada arus kas positif
adalah apa yang akan dilakukan dengan kelebihan kas yang ada.
Arus Kas Negatif
Arus
kas negatif adalah apabila arus kas keluar lebih besar daripada arus kas
masuk.Misalnya, penagihan yang buruk atas utang-utang dari pelanggan. Hal ini
dapat mengakibatkan yayasan memiliki kas yang minim dan akan mengakibatkan
masalah besar.
Komponen-komponen dalam
arus Kas
1. Arus
Kas Operasional
Arus
kas operasional merupakan arus kas yang diperoleh dari penjualan produk atau
jasa dalam usaha dan juga merupakan darah kehidupan nyata dalam usaha.Arus kas
ini dihasilkan secara internal di bawah pengendalian yayasan.
2. Arus
Kas Investasi
Sedangkan
arus kas investasi dihasilkan secara internal dari aktivitas nonoperasional.
Komponen ini akan memasukkan investasi dalam pabrik dan peralatan atau aktiva
tetap lainnya.
3. Arus
Kas Keuangan
Arus
kas keuangan adalah kas untk dan dari sumber eksternal seperti peminjam dan
investor.
Bagaimana
Mengelola Kas dengan baik
Manajemen kas yang baik
sebenarnya relative mudah dan sederhana, yaitu:
1. Mengetahui
kapan, dimana, dan bagaimana menggunakan kas tersebut
2. Mengetahui
kemana uang akan keluar
3. Mengetahui
sumber terbaik apa untuk memenuhi kas tambahan
4. Menyiapkan
dana untuk memenuhi kebutuhan kas ketika diperlukan, dengan mempertahankan
hubungan baik dengan banker dan kreditor lainnya
Langkah
awal untuk menghindari krisis kas adalah mengembangkan proyeksi arus kas, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.Langkah yang baik dan perlu dilakukan
adalah membuat perkiraan aliran kas untuk periode yang mendatang.Mulailah
dengan membuat proyeksi aliran kas untuk minimal 1 minggu kedepan.Kemudian
meningkat menjadi proyeksi aliran kas bulanan dan akhirnya tahunan.Jika hal ini
dapat dilakukan, iscaya kelangsungan bisnis dapat lebih terjaga. Semakin sering
membuat proyeksi aliran kas, maka akan semakin mudah dan dapat memperkirakan
dengan pasti pengalaman yang telah dimiliki.
Teknik-teknik
Memperbaiki Arus Kas
a. Gunakan
kas atau kartu kredit, jika praktek-praktek dalam industri mengizinkan
b. Jika
menggunan arus kas atau kartu kredit, tentukan kebijakan yang baik
c. Tagihlah
tepat pada waktunya dan sebelum pelanggan menuliskan cek
d. Analisis
dan klasifikasikan piutang usaha menurut umur setiap bulannya
e. Gunakan
teknik-teknik penagihan yang agresif
f. Tambahkan
biaya dan beban keterlambatan bila memungkinkan
g. Perketat
persyaratan kredit bagi pelanggan
h. Bayar
tagihan hanya menurut tanggalnya, kecuali ada pemotongan untuk membayar awal
i. Atur
pembayaran kepada supplier dengan keuntungan yang diperoleh
j. Kurangi
persediaan hanya untuk barang-barang yang perlu saja
k. Lakukan
setoran ke bank secepatnya
l. Belilah
peralatan, persediaan barang, dan lainnnya secara bijaksana
m. Pertibangkan
pinjaman secara bijaksana
n. Tingkatkan
penjualan
o. Tingkatkan
harga
Menyiapkan Laporan Arus
Kas
Laporan
arus kas digunakan untu menganalisis arus kas masuk dan keluar selama periode
waktu tertentu.Laporan arus kas menyoroti aktivitas yang tidak melibatkan
laporan laba rugi.
Penggunaan Laporan
keuangan
Neraca
memperlihatkan suatu gambaran tentang aktiva, kewajiban dan modal dari suatu
bisnis
|
Atau
| ||||
|
Proyeksi Arus Kas
Tahunan
Metode proyeksi arus kas tahunan akan lebih mudah apabila pada tahap persiapan, perincian atas sumber operasional dan penggunaan kas (pendapatan kas, pembelian, gaji, sewa, dsb) telah dilakukan.
Kertas Kerja dan
Instruksi
Kertas
kerja membagi proyeksi ke dalam tiga komponen:
· Arus
kas operasional
· Arus
kas investasi
· Arus
kas pembiayaan
Dengan
cara seperti ini maka akan diperlihatan kas yang dihasilkan dari operasi
terpisah dengan aktivitas nonoperasional dan dari sumber eksternal. Terdapat
pula catatan instruksional yang menyertai kertas kerja yang berupa
catatan-catatan, hal ini akan membantu ketika menyiapkan proyeksi laporan
laba-rugi.
Proyeksi Arus Kas
Jangka Panjang
Merupakan
salah satu dari sebagian besar alat manajemen yang dapat digunakan. Sebagian besar
investor atau pemberi pinjaman akan meminta untuk menyertakan proyeksi arus kas
jangka panjang dalam rencana usaha sesuai dengan proyeksi laba-rugi.
Proyeksi Arus Kas
Tahunan
Proyeksi
arus kas tahunan sebaiknya disiapkan saat anggaran operasional tahunan dibuat.
Beberapa analis akan memulai proyeksi dengan anggaran laba-rugi, menyesuaikan
item-item nonkas dan kemudian menyesuaikan perbedaan waktu. Sebagai contoh
untuk mempermudah pemaham proyeksi arus kas tahunan adalah, jika dibuat
proyeksi untuk paket pinjaman atau pembiayaan lainnya, laporan laba-rugi,
neraca, dan laporan arus kas dapat direkonsiliasi.Setelah berkonsultasi tentang
proyeksi kelayakannya, proyeksi arus kas tahunan dapat ditentukan.
Proyeksi Arus kas
Strategis
Proyeksi
perkiraan jangka panjang yang menyertai rencana strategis dan persyaratan modal
perlu dilakukan. Perkiraan jangka panjang akan memperlihatkan:
a. Kapan
arus kas yang positif akan dicapai
b. Berapa
lama hal itu akan berlangsung untuk menutup kerugian modal awal, khususnya arus
kas negatif
c. Kapasitas
untuk membayar pinjaman atau dividen
d. Kecenderungan
pertumbuhan dan pengaruhnya terhadap arus kas
e. Persyaratan
untuk invetasi baru
Ide
yang bagus mengikuti format arus kas operasionalyang terpisah dari aktivitas
investasi dan pembiayaan. Dengan hal tersebut maka akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dari mana uang berasal dan untuk apa uang itu digunakan.
Proyeksi Arus Kas
Jangka Pendek
Proyeksi
arus kas jangka pendek sebaiknya digunakan untuk mengelola kas harian, mingguan
atau bulanan.Pada tahap persiapan proyeksi arus kas jangka pendek, akun-akun
neraca perlu diverifikasi, tambahkan kas yang diharapkan dapat diterima dalam
periode tersebut, kemudian kurangi dengan kas yang dibayarkan pada periode
tersebut.
Evaluasi Biaya START-UP
Ketika
memulai yayasan baru, berpindah ke lokasi baru, membuka organisasi baru atau
memperluas bidang kerja, akan diperlukan biaya start-up atau one-time.
1.8 Catatan Instruksional
Untuk
menentukan arus kas operasional, mulailah dengan menetapkan pendapatan
bersihblalu menambahkan biaya-biaya terdahulu yang bukan merupakan hasil ke
arus kas masuk atau keluar.Sebagian besar biaya nonkas biasa adalah depresiasi
atau penyusutan.Selanjutnya, semua akun neraca yang berhubungan dengan
operasional diidentifikasi dan tentukan perubahan pada saldo akun periode
terakhir hingga periode sekarang.Akun neraca yang dimaksud adalah yang terdapat
pada siklus operasional di bawah ini. Arus kas operasional akan memasukkan
seluruh akun neraca yang merupakan bagian dari operasi normal.
Menyiapkan Laporan Arus
Kas
Langkah
pertama adalah menentukan arus kas operasional. Setelah meraih pendapatan
bersih dan menambahkan kembali beberapa item nonkas sperti penyusutan,
perubahan dalam akun neraca akan menjadi bagian dari siklus pendapatan.
Selanjutnya aktivitas investasi secara khusus akan memasukkan akvitas jangka
panjang yang digunakan pada bisnis. Setelah itu yayasan akan menambahkan
peralatan baru yang dibeli dan pada arus kas pembiayaan akan dicatat dari mana
uang tersebut berasal.
Kertas Kerja Arus Kas
Langkah
1 Menetukan Arus Kas Operasional
Memulai
dengan pendapatan bersih dan menambahkan item-item nonkas.
Menentukan
perubahan pada seluruh akun neraca yang terkait dengan operasi harian.
Langkah
2 Menetukan Arus Kas Investasi
Menentukan
perubahan pada seluruh aktiva bisnis jangka panjang.
Langkah
3 Menentukan Arus Kas Pembiayaan
Menentukan
perubahan pada seluruh pinjaman, akun aktiva bersih.
Langkah 4 Menambahkan tiga komponen secara bersama
sama untuk menjumlah Total arus Kas.
Laporan
keuangan yayasan dibutuhkan bagi para pemakai kepentingan untuk menilai
bagaimana jasa yang diberikan yayasan serta bagaimana kemampuan yayasan dalam
memberikan jasa tersebut. Laporan keuangan juga digunakan untuk mengetahui
mekanisme pertanggungjawaban dan aspek kinerja pengelola yayasan.
Laporan keuangan
yang dimiliki yayasan terdiri dari laporan posisi keuangan dimana terdapat
informasi mengenai asset, kewajiban, asset bersih, dan informasi mengenai
hubungan diantara unsure-unsur tersebut. Laporan aktivitas yang menyajikan
mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok asset bersih. Laporan arus kas
bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Yang didalamnya mengungkapkan mengenai aktivitas pendanaan dan aktivitas
investasi yayasan. Serta Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian dari laporan keuangan yang tak terpisahkan karena berisikan penjelasa –
penjelasan rinci atas akun – akun dalam laporan keuangan.
Pengelola
yayasan harus mempelajari bagaimana menyusun laporan keuangan dan menganalisis
laporan tersebut agar dapat memahami kondisi keuangan dari aktivitas yayasan
tersebut dengan benar.
Sistem pengendalian
keuangan (akuntansi) merupakan serangkaian prosedur yang melindungi praktek
manajemen secara umum maupun dari segi keuangan. Prosedur pengendalian
akuntansi bertujuan agar:
· Informasi
keuangan reliabel (dapat dipercaya) sehingga pengelola dapat memperoleh
informasi yang akurat untuk perencanaan program dan keputusan lainnya
· Aktiva
dan catatan-catatan organisasi tidak dicuri, disalahgunakan, atau dirusak
dengan sengaja
· Kebijakan-kebijakan
yayasan diikuti
· Peraturan-peraturan
pemerintah terpenuhi
Sistem pengendalian
akuntansi diperlukan untuk memastikan pencatatan yang tepat atas barang yang
didermakan, sumbangan, dan penerimaan lainnya. Laporan keuangan dan
pengembalian informasi harus dicatat secara akurat serrta tepat waktu, dan
memenuhi peraturan pemerintah lainnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, yayasan
perlu menetapkan prosedur yang jelas untuk menangani per bidang, termasuk
sistem check and balance.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggit. 2014. Proyeksi
Arus Kas. http://anggit-share-info.blogspot.com/2014/04/proyeksi-arus-kas.html. [diakses tanggal 30-08-2014].
Anonim. 2011. Pentingnya
Manajemen Kas.
http://donimanajemenkas31200.blogspot.com/2011/04/pentingnya-manajemen-kas.html. [diakses tanggal 30-08-2014].
Anonim. 2012. Pentingnya
Manajemen Kas. http://feb.ugm.ac.id/id/berita/769-pentingnya-manajemen-kas.html. [diakses tanggal 30-08-2014].
Bastian dan Indra. 2007. Akuntansi
Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga : Jakarta.
Kabar Baik, Setiap Satu. Nama saya Aris Setymin Dari Indonesia tapi aku tinggal di Prahova Rumania, aku cepat-cepat ingin menggunakan media ini untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman kredit Legit dan nyata yang telah mengubah hidup saya dari rumput untuk rahmat, saya pernah menjadi miskin wanita tapi dia telah berubah saya untuk orang kaya sekarang, karena saya sekarang dapat membanggakan dari hidup sehat dan kaya tanpa stres atau kesulitan keuangan.
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba untuk mendapatkan pinjaman di internet, saya ditipu oleh perusahaan pinjaman lain untuk membayar jumlah total Rp98,700,500, saya menjadi begitu putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman online yang sah yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya, jadi aku memutuskan untuk menghubungi seorang wanita yang baru saja pinjaman diterima secara online, kita membahas tentang masalah ini dan kesimpulan kami dia bercerita tentang seorang wanita bernama CYNTHIA JOHNSON yang merupakan CEO dari Cynthia Johnson Pinjaman Perusahaan.
Aku diterapkan untuk jumlah pinjaman ($520,000.00USD) dengan tingkat bunga rendah dari 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan pada transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan agunan untuk transfer pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat lisensi kesepakatan dari mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam dan 20 menit pinjaman disetorkan ke rekening bank saya.
Jadi saya ingin saran siapa saja yang membutuhkan pinjaman untuk cepat menghubungi dia melalui: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini dan saya berdoa agar Tuhan memberkati dia dan keluarganya untuk hal-hal baik yang telah dilakukan di hidupku. Anda juga dapat menghubungi saya di arissetymin@gmail.com untuk info lebih lanjut. dan di sini adalah email dari teman saya: ladymia383@gmail.com yang memperkenalkan saya kepada Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia.
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut