Menteri Keuangan Amerika Serikat, John Snow,
Mendesak Adanya Keseimbangan dalam Penerapan Undang – undang Sarbanes-Oxley
Menteri Keuangan AS, John Snow, pada hari Rabu menyatakan
bahwa menerapkan Undang – undang Sarbanes – Oxley dalam laporan keuangan dapat
meredam pertumbuhan ekonomi dan beliau bersimpatidengan perusahaan yang
terkekang dengan adanya undang – undang tersebut. “Kita perlu menjaga
keseimbangan dalam pelaksanaan undang – undang tersebut. Kita perlu memastikan
penekanannya pada substansi, bukan pada bentuk dan innocent mistake bukanlah suatu tindakan kriminal,” kata Snow
ketika memberikan sambutan di New York University Center for Law and business.
Kongress mengeluarkan Undang – undang Sarbanes – Oxley sebagai respon atas
berbagai skandal keuangan pada beberapa perusahaan besar seperti Enron,
WorldCom, dan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Sarbanes – Oxley ini
diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael
Oxley (Ohio), yang kemudian nama mereka digunakan sebagai nama undang – undang
tersebut. Komentar Snow muncul di tengah – tengah keluhan para kalangan bisnis
secara luas tentang pasal 404 undang – undang Sarbanes – Oxley, yang
mengharuskan manajer untuk menjelaskan di depan publik bagaimana mereka menjaga
keuangan perusahaan, yang terlalu mahal dan membutuhkan banyak waktu. Dalam
sebuah sesi tanya jawab dengan pendengar, Snow mengatakan bahwa dia bersimpati
pada dunia dimana para eksekutif perusahaan dan pengacara hidup dimana mereka
‘dikekang’ peraturan. “Kita sudah berlebihan. Kita harus menemukan cara untuk
merasionalisasikan proses pengawasan tata kelola perusahaan secara
keseluruhan,” kata Snow.
Menteri Keuangan, John Snow mengingatkan bahwa Sarbanes –
Oxley penting untuk memulihkan kepercayaan publik pada dunia bisnis setelah
terjadinya skandal keuangan terbesar, tetapi membawa risiko untuk menjadi
hambatan pada efektivitas dan kesadaran perusahaan Amerika Serikat untuk
berinvestasi di pasar modal. “Sarbanes – Oxley hanyalah sebuah bagian, yang
mungkin telah mengubah kemauan untuk mengambil risiko dan menghindari risiko,” Snow merespon jawaban
dari pendengar. Dia menambahkan bahwa rasio belanja modal terhadap arus kas dan
keuntungan perusahaan lebih rendah dari yang diharapkan dikarenakan keengganan
perusahaan – perusahaan di Amerika Serikat untuk mengambil risiko. Namun, Snow
menyatakan bahwa Sarbanes – Oxley perlu diterapkan untuk menangani tindakan
dari penjahat korporasi dan tindakan manipulasi hukum. Snow menambahkan
“Meskipun kita semua tahu ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk
mengubah Sarbanes-Oxley, perubahan tersebut akan berdampak pada isu – isu
politik dan bersifat kontraproduktif.”
Jawaban Pertanyaan :
1.
Berikan alasan
peresmian Undang – undang Sarbanes – Oxley di Amerika Serikat
Sarbanes
– Oxley diresmikan sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansiperusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems dan WorldCom. Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan
dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang berpengaruh ini
mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Dengan
diterbitkannya udang – undang ini, diharapkan akan meningkatkan standar
akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan, memperkecil
kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan dan menyembunyikan
fraud, serta membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate
governance.
2.
Mengapa sekarang
banyak yang menentang dibandingkan ketika dulu mulai diperkenalkan?
Karena dulu banyak skandal dan dengan adanya desakan
dari masyarakat, Congress cepat untuk bertindak untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap
pasar modal. Pada awalnya perusahaan mendukung karena terdesak, tetapi ternyata
setelah dijalankan, mereka mengeluhkan biaya kepatuhan Sarbanes – Oxley yang
terlalu mahal, utamanya pada penerapan pasal 404.
3.
Menurut John
Snow, kriteria apa yang seharusnya ada dalam peraturan tentang pelaporan
keuangan?
Berdasarkan artikel
tersebut, John Snow menginginkan peraturan yang tidak memberatkan tanpa
mengorbankan akuntanbilitas dan transparansi dalam suatu pelaporan keuangan.
John Snow juga menginginkan adanya keseimbangan dalam pelaksanaan undang –
undang sehinggga perekonomian bisa tetap stabil. Mahalnya biaya kepatuhan untuk
pasal 404 banyak dikeluhkan karena mahal sehingga banyak perusahaan yang
memilih untuk tidak mengambil risiko sehingga menjadi perusahaan yang go private.
4.
Apakah Anda akan
merekomendasikan untuk menghapus undang – undang tersebut? Jelaskan!
Tidak, karena jika kita
menghapus peraturan Sarbanes-Oxley tersebut, perusahaan tidak transparan dalam
pelaporan keuangan dan kinerja perusahaan dan menurunkan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan sehingga perekonomian menjadi tidak stabil.
Ketua SEC, Christoper Cox pada tahun 2007 menyatakan ,”Sarbanes – Oxley
membantu memulihkan kepercayaan di pasar AS dengan meningkatkan akuntabilitas,
mempercepat pelaporan dan audit sehingga lebih mandiri.” Berdasarkan studi dan
penelitian oleh IIA, menunjukkan SOX telah meningkatkan kepercayaan investor
dalam pelaporan keuangan yang merupakan tujuan utama dari undang – undang.
ENRON
Proses Operasional Bisnis Enron
[1]Enron
Corporation didirikan pada tahun 1985. Enron merupakan perusahaan yang
didirikan dari hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas (HNG) dan
InterNorth sebuah perusahaan pemipaan di Nebraska. Enron Corporation adalah
sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas,
Amerika Serikat. Enron
menjadi pemimpin pasar atas terobosannya menciptakan transaksi
derivatif dalam perdagangan energi, yang diintroduksi oleh Jeffrey
Skilling, di mana Enron membeli gas dari jaringan pemasok dan menjualnya
kepada jaringan konsumen, menjaminkan baik
pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan
memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi
derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan.
pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan
memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi
derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan.
Pada tahun tahun awal, Enron merupakan perusahaan pipa gas alam yang
strategi bisnis utamanya terlibat masuk kedalam kontrak-kontrak menghantarkan
jumlah spesifik dari gas alam kepada bisnis-bisnis atau kegunaan melebihi satu
jangka waktu yang diberikan. Pada tahun 1989 Enron memulai perdagangan
komoditas gas alam. Dengan deregulasi pasar tenaga lisitrik pada awal tahun
90-an -satu perubahan untuk mana pegawai senior dilobi – Enron berubah dengan
cepat dari suatu bisnis kompensional yang menghantarkan energi kepada bisnis
ekonomi baru yang terlibat dalam makelar atau perantara energi masa depan yang
spekulatif. Enron
bertindak sebagai perantara dengan memasuki kontrak dengan pembeli dan penjual
energi, beruntung pada selisih harga. Enron memulai pemasaran listrik di
Amerika serikat pada tahun 1994, dan memasuki pasar energi Eropa pada tahun
1995.
Enron melanjutkan untuk ekspansi bisnis kepada yang
lebih komplek dengan menawarkan bermacam-macam varietas sebuah pemeriksa
keuangan dan kontrak kepada pelanggan. Instrumen keuangan ini telah dibentuk
untuk melindungi resiko pelanggan, termasuk peristiwa seperti perubahan suku
bunga dan perubahan iklim. Volume transaksi keterlibatan pada “ ekonomi baru”
ini tipe instrumen berkembang cepat dan melebihi sebenarnya volume atas kontrak
biasa melebihi pengiriman atas komoditas fisik, seperti gas murni untuk
pelanggan. Jaminan yang Enron kelola resikonya terhubung pada instrumen
“ekonomi baru” ini, perusahaan menyewa banyak tenaga yang ahli di bidang
matematika, fisika, meteorologi, dan ekonomi.
Menjelang
Kebangkrutan Enron
[2]Sebelumnya, pejabat tertinggi departemen keuangan
Amerika mengatakan, dia telah dimintai bantuannya oleh perusahaan energi
raksasa Enron yang tiba-tiba bangkrut akhir tahun lalu. Kata jurubicara
departemen keuangan hari Jumat, ketua perusahaan Enron Lawrence Whalley
menelepon wakil menteri keuangan Peter Fisher enam sampai delapan kali antara
bulan Oktober dan November. Katanya Fisher agaknya diminta supaya meyakinkan
bank-bank untuk memberikan kredit baru kepada Enron; tapi wakil menteri itu
tidak melakukan apa yang diminta Enron. Ini terungkap setelah Presiden Bush
memerintahkan berbagai jawatan federal yang mungkin punya hubungan dengan Enron
untuk mencari kalau-kalau ada hubungan antara perusahaan itu dengan para
pejabat pemerintahan. Hari Kamis, gedung putih mengatakan, kepala eksekutif
Enron, Ken Lay menghubungi dua orang menteri kabinet Bush untuk membicarakan
masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh Enron. Enron adalah penyumbang besar
bagi kampanye pemilihan presiden Bush tahun lalu, tapi sedemikian jauh belum
ada tuduhan adanya hal yang tidak beres sehubungan dengan sumbangan itu. Sebuah
perusahaan yang memeriksa keuangan Enron mengakui telah menghancurkan atau
membuang sejumlah besar dokumen; dan kata para pejabat komisi surat-surat
berharga Amerika, itu adalah suatu kesalahan besar. Ribuan pekerja kehilangan
tabungan mereka ketika Enron bangkrut; tapi Ken Lay dan sejumlah eksekutif
perusahaan sempat menjual saham-saham mereka yang berjumlah jutaan dollar
sebelum perusahaan itu menyatakan diri bangkrut.
Jatuhnya
Bisnis Enron
[3]Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun
2002. Tentu saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya
Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis,
melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan
pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta
yang cukup mencengangkan seperti:
·
Dalam
waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya
masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba melaporkan
kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian
Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal
kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya
dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.
·
Saham Enron terjun bebas hingga berharga
US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per
lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang mengatakan kebangkrutan Enron ini
sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat dan
menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan ekonomi
terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.
[4]Kejatuhan
Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk
menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special
purspose partnership" memang memiliki karateristik yang istimewa.
Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang mereka
biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini menyumbang
modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Lalu
mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi dalam partnership dimana Enron
menyumbang 97% dari modal?
Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Enron tidak pernah
mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan
yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC),
badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron
bahkan memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk
perusahaan ke partnership-partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan
dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron
melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
Dimana Kesalahan Enron?
[5]Kesalahan
Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak,
perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku
wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan
kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas
Amerika (Security Law) tidak membiarkan pembukuan terpisah antara induk
perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang
tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Andersen bekerja sesuai dengan
peraturan etika dan hukum yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan
publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian
akuntan-akuntan Andersen untuk mengijinkan sistem pembukuan terpisah dari Enron
tidak berarti banyak bila Congress menyetujui pemisahan divisi
"akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan oleh
Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas ketua komisi
sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange Commission)
Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu ditolak mentah-mentah oleh anggota
Congress yang menerima bantuan finansial selama kampanye mereka dari Wall
Street dan Lima Besar. Bantuan finansial itu ternyata masih dalam
limit yang legal. Dengan
demikian, Congress bisa bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih ketat dalam
penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan industri. Hal ini juga berlaku
untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti keterlibatan
Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang kontribusi yang sangat besar
dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus, cukup menarik
kecurigaan dari publik. Enron adalah contoh
dari bisnis yang dibangun berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir
seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan kebohongan yang lain.
Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi dalam drama besar ini
karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah terlalu besar dan melibatkan
hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat "tidak
berdusta." Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan
antara ketamakan dari eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan
dari para politikus.
Sebab-sebab Bangkrutnya Enron
[6]Dalam
proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan
praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark
up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$
1,2 miliar. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki keahlian dengan trik-trik manipulasi yang tinggi dan tentu saja
orang-orang ini merupakan orang bayaran dari mulai analis keuangan, para penasihat
hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin
ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan
politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik
dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.
Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik,
Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam
penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang
curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan
istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan
perusahaan itu.
Salah
satu faktor yang menjadi sebab kehancuran Enron adalah permainan manajemen laba
yang sangat merugikan bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron melakukan
kecurangan dalam perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan pendapatan (mark
up) sebesar US$ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2
Miliar. Hal ini justru membuat Enron bangkrut karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya sehingga banyak pihak yang dirugikan.
Hasil
Penyelidikan
[7]WASHINGTON-Departemen Kehakiman Amerika Serikat, kemarin, mulai
melakukan investigasi kriminal terhadap perusahaan energi Enron Corp., yang
dinyatakan bangkrut pada 2 Desember 2001. Departemen
Kehakiman telah membentuk gugus tugas khusus, yang melibatkan Jaksa Wilayah
dari Houston, New York, San Francisco, dan
beberapa kota lainnya. Manajemen Enron yang dimintai
konfirmasinya menolak bicara.
Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan.Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan.Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Selain Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja
AS juga melakukan investigasi sipil terhadap kebangkrutan perusahaan tersebut.
Hal ini berdasarkan dugaan kerugian para karyawan. Kasus yang
terjadi pada Enron merupakan kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat.
Perusahaan tersebut meninggalkan utang sebesar US$ 31,2 miliar. Setelah
mendapat perlindungan kebangkrutan dari pengadilan, Enron berusaha menjual
aset-asetnya di kawasan Asia guna menutupi kewajiban, di antaranya kepada
Mirant Corp. Aset yang akan dijual, misalnya, kepemilikan 51 persen saham pada
pembangkit listrik di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina. Selain aset di Cina, dua
asetnya di Jepang juga dilepas. Yakni, E Power Corp. yang bergerak di bidang
ketenagalistrikan dan Enron Japan Corp., yang juga bergerak di bidang jasa
keuangan. Kegiatan operasional di Asia Pasifik, tidak hanya di dua negara
tersebut. Di Seoul, Korea Selatan, Enron sudah menutup seluruh kantornya.
Sahamnya di beberapa perusahaan juga dijual. Di Australia dan Singapura
juga masih ada kegiatan operasional perdagangan energi. Tapi belum pasti,
apakah akan dilepas atau tidak. Yang pasti, di India Enron sudah menawarkan
pembangkit listrik Dabhol. Sayang, penjualannya
tertunda lantaran calon pembeli masih menunggu keputusan akhir dari pengadilan
di AS. Kegiatan operasional lainnya, adalah di Filipina. November tahun lalu,
perusahaan energi Dynergy Inc., afiliasi dari ChevronTexaco sudah mengumumkan
rencananya untuk membeli Enron. Skema yang ditawarkan atas harga US$ 9,5 miliar
itu adalah perjanjian penggabungan (merger), bukan akusisi atau pengambilalihan
penuh.
Pihak
– Pihak Yang
Terlibat
Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal
sebagai Arthur Andersen), sebagai pihak konsultan pembukuan Enron. Kantor
hukum yang menjadi penasehat
Enron, Vinson dan Eikins dalam “special purspose partnership". Bank
investasi besar di Wallstreet yang meraup $ 214 juta USA dalam komisi sebagai
penjual saham dan obiligasi dari Enron Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, oklm MerrillLynch, Goldman Sachs, J.P.
Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup 214 juta dolar
AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron. Karyawan Enronkehilangan
dana pensiun karena penanaman saham sebesar 15% pendapatan bulanan.
Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.
Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.
Tindakan
hukum terhadap para pejabat Enron
Dalam
proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling, mantan
CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan
transaksi diluar pembukuan untuk menyebunyikan neraca utang dan menaikkan
pendapatan. Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat
bulan. Ia dituduh menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan
dan dinyatakan bersalah dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling
juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada
para investor Enron yang kehilangan miliar dollar AS ketika perusahaan itu
bubar, ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dana pensiun (sedikitnya 21.000
karyawan). Sementara itu Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua 6 dakwaan
konspirasi dan menhadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa
hukuman Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan
jantung pada tanggal 15 Juli 2006.
Para
Korban Dan Dampak Keruntuhan Enron
Korban utama dari kebangkrutan Enron adalah kurang
lebih (21.000) pegawainya. Mereka tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga
tabungan pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan AS, setiap pekerja bisa
menabung sebanyak-banyaknya 12,000 dollar AS setahun dan tidak akan dikenai
pajak. Baru ketika pekerja menginjak usia 60 tahun, ia berhak mengambil dana
tersebut dan membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada
dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan
obligasi dengan harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila
siap pensiun. Karena biasanya perusahaan sendiri yang mengadministrasikan
tabungan pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam
bentuk saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini
dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum
perpajakan untuk pensiunan.
Enron
juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari
pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Pada tanggal 26 September
2001, ketika harga saham jatuh menjadi USA$ 25 sen per lembar, Ken Lay masih
mencoba menghibur karyawan untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka
membeli. Dalam e-mail yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia
mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham
Enron ”luar biasa murah” dalam posisi itu. Namun, beberapa pekan kemudian,
Enron melaporkan kebangkrutannya dan harga sahamnya pun turun menjadi beberap
puluh sen. Pada saat itu, para
karyawan tak bisa berbuat apa-apa sama sekali.
Namun,
walaupun para karyawan mengalami kerugian yang sangat besar dari kejutuhan
harga saham Enron ini, tetapi para eksekutif Enron dapat menjual harga sahamnya
ketika masih berharga USA$ 80 per lembar dan membuat mereka menjadi meliarder.
Seperti Kenneth Lay, presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan
meraup untung USA$ 205 juta dari penjualan sahamnya selama 4 tahun
terakhir.
SARBANES – OXLEY
Pengertian Sarbanes-Oxley
[8]Sarbanes-Oxley
atau kadang disingkat Sox atau SOA adalah hukum federal Amerika Serikatyang
ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul
Sarbanes(Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disahkan oleh
Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari
Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan
besar seperti: Enron, Tyco International, Adelphia, PeregrineSystems, WorldCom
(MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer
AssociatesInternational, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest
Communication, Safety-Kleen dan Xerox, yang juga melibatkan beberapa KAP yang
termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC.
[9]Sox juga mempunyai nama panjang, yakni the Public
Company Accounting Reform and Investor Protection Act (terjemahan:
undang-undang tentang penataan kembali akuntansi perusahaan publik dan
perlindungan terhadap investor). Perusahaan Public di sini bermakna
perusahaan-perusahaan yang mencatat dan memperdagangkan surat-surat berharga
(efek-efek) mereka di berbagai pasar modal di Amerika.
Tujuan utama Sarbox adalah meningkatkan kepercayaan publik terhadap
implementasi prinsip pertanggungjawaban keuangan perusahaan publik (good
corporate governance - GCG) bagi perusahaan yang telah go publik.
[10]Dengan
diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley diharapkan dapat membawa dampak
positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat
(CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya
(listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang
saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk
perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan.
[11]Manfaat Penerapan Sarbanes Oxley
Bagi Perusahaan
- Perusahaan publik akan memiliki sistem pengendalian intern yang lebih baik, sehinggaakuntabilitas dan integritas pelaporan keuangannya lebih dapat dipercaya dan diandalkan.
- Kepercayaan investor lebih meningkat.
- Memiliki citra (image) yang positif di mata publik dan pemangku kepentingan lainnya.
- Membantu perusahaan untuk melakukan Good Governance Corporation dengan baik.
Pemberlakuan Undang – undang Sarbanes – Oxley
Sox
berlaku untuk penerbit dari semua surat berharga atau efek-efek (securities)
dalam semua perusahaan yang diperdagangkan secara terbuka, unutk segala
ukuran. Secara spesifik, Sox berlaku
bagi:
1.
Perusahaan yang
surat berharganya diperdagangkan di New York Stock Exchange atau bursa lainnya
di Amerika Serikat
2. Perusahaan dengan lebih dari 500 pemodal dan
mempunyai aset $10 juta atau lebih
3. Perusahaan dengan lebih dari 300 pemodal dan
memenuhi syarat lain seperti penerbitan surat – surat utang jangka panjang
seperti obligasi
4. Para pendaftar sukarela, mereka tidak wajib secara
hukum, tetapi mereka menerapkan Sox secara sukarela
5. Perusahaan yang registerasinya masih pending. misal
perusahaan yang melakukan IPO untuk saham atau surat utang.
Isi dari Sarbanes-Oxley Act
[12]Sarbanes-Oxley
terdiri dari 11 title dan 66 sections , yaitu:
1.
Title I :
Public Company Accounting Oversight Board
2.
Title II :
Auditor Independence
3.
Title III :
Corporate Responsibility
4.
Title IV :
Enhanched Financial Disclosures
5.
Title V :
Analyst Conflict of Interest
6.
Title VI :
Commission Resources and Authority
7.
Title VII :
Studies and Report
8.
Title VIII :
Criminal and Fraud Accountability
9.
Title IX :
White-Collar Crime Penalty Enhancements
10.
Title X :
Corporate Tax Returns, dan
11.
Title XI :
Corporate Fraud Accountability
[13]Berikut ini ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley
Act:
·
Membentuk
suatu Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang anggotanya
independen dan ditunjuk oleh Securities Exchange Commission (SEC)
·
Melarang
KAP yang sedang melakukan audit melaksanakan juga jasa pelayanan non‐audit pada klien yang sama
·
Adanya
kewajiban rotasi bagi KAP maupun partner in‐charge dari KAP (dibatasi lima tahun)
dalam melakukan audit bagi klien yang sama
·
Auditors
harus melapor kepada komite audit (KA) dan tidak saja kepada manajemen.
·
KA
harus terdiri dari anggota independen.
·
KA
bertanggung jawab untuk penunjukan dan penyupervisian auditor
·
Pengungkapan
secara lengkap hal‐hal
lepas neraca (off balance sheet) yang material. Dan ini harus dinyatakan
secara eksplisit dalam “diskusi dan analisis manajemen”.
·
Laporan
keuangan tahunan harus menyertakan pernyataan mengenai tanggung jawab manajemen
atas Internal control (IC) dan asesmen manajemen terhadap kondisi IC
yang ada di perusahaan.
[14]Apabila kita simak secara lebih
mendalam hal‐hal
penting diatas, inti pokok dari Sarbane‐Oxley
act menyangkut:
1.
Peningkatan
transparansi dari pengelolaan manajemen sebagai agen yang diserahi wewenang
oleh pemegang saham. Transparansi yang dituntut tidak saja meliputi laporan
keuangan formal tetapi juga informasi lepas neraca yang seringkali dijadikan
tempat persembunyian kejanggalan ataupun kecurangan..
2.
Peningkatan
tanggung jawab manajemen sebagai pemilik dari sistem IC untuk mengupayakan
perbaikan terus menerus terhadap IC yang ada di perusahaan dengan memaksa
direksi membuat pernyataan atas kondisi IC pada saat menyerahkan laporan
keuangan.
3.
Penurunan
resiko kecurangan yang dilakukan oleh direksi karena apabila mereka melakukan
kecurangan, yang berarti telah terjadi kondisi IC yang tidak optimal, padahal
mereka memberikan pernyataan bahwa kondisi IC di perusahaan tetap baik, mereka,
paling tidak, dapat dituntut secara pidana atas kebohongan teresebut.
4.
Memaksa
auditor untuk melakukan atestasi atas pernyataan kondisi IC yang dibuat oleh
direksi, dan dengan demikian mendorong auditor agar lebih serius dan cermat
dalam melihat sistem IC yang diterapkan di perusahaan dan lebih serius lagi
memeriksa ada tidaknya kecurangan yang dilakukan manajemen.
5.
Menjaga
independensi auditor dan KAP. Hal ini dilakukan dengan menempatkan KA di antara
manajemen dan KAP sehingga ada pihak independen yang menengahi hubungan KAP
dengan manajemen. Pelarangan pemberian jasa non‐audit (yang biasanya memberikan fee
lebih besar) yang dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan saat audit
juga mengurangi dependensi auditor pada klien yang selanjutnya mencegah
terjadinya keengganan auditor untuk melaporkan temuan‐temuan negatif mengenai klien.
6.
Dibentuknya
suatu Oversight board yang independen dari pengaruh Ikatan Profesi
Akuntan. Public Company Accounting Oversight Board akan terdiri dari
lima orang dengan tidak lebih dari dua anggota yang Certified Public
Accountant (CPA). Anggarannyapun akan diperoleh dari emiten dan bukannya
dari KAP. Peran utamanya adalah untuk menetapkan standar pemeriksaan (auditing
standards) dan standar etika dan quality review. Dengan melakuikan
ini, maka penetapan standar pemeriksaan dicabut dari Ikatan Profesi Akuntan
(AICPA) dan diberikan kepada lembaga yang relatif independen. Penetapan standar
akuntansi tetap berada di pihak AICPA.
Pasal Inti dari Sarbanes – Oxley
Pasal 302
[15]Pasal 302 SOA mengatur tentang Tanggung Jawab
Perusahaan terhadap Laporan Peristiwa (Corporate
Responsibility for Incident Reports). CEO dan CFO dari setiap emiten harus
memberi sertifikasi pada setiap laporan tahunan atau kuartalan, yaitu:
a. Mereka harus menelaah laporan tersebut
b. Memastikan bahwa laporan tersebut tidak mengandung
pernyataan yang tidak benar atau menghilangkan suatu fakta
c. Laporan tersebut berisi tentang kondisi nyata dari
perusahaan
d. Emiten bertanggungjawab untuk menetapkan dan memelihara
pengendalian intern dan telah mengevaluasi efektivitas pengendalian intern;
e. Mereka telah mengungkapkan kepada auditor dan komite
audit semua defisiensi yang signifikan dalam desain atau operasi dari
pengendalian intern, dan setiap kecurangan, apakah material atau tidak, yang
melibatkan manajemen atau karyawan lain dengan peranan yang signifikan dalam
pengendalian intern perusahaan; dan
f.
Setiap perubahan
yang signifikan dari pengendalian intern setelah evaluasi
pengendalian mereka.
pengendalian mereka.
Berikut
adalah contoh pernyataan dari pihak manajemen perusahaan :
“Kami sudah
merancang internal kontrol atas laporan keungan perusahaan kami,dan kami sudah
memantau pelaksanaan internal kontrol tersebut, dengan tujuan untuk menyediakan
jaminan kepada pihak luar atas keandalan laporan keuangan perusahaan kami, dan
memberikan jaminan lebih lanjut bahwa laporan keuangan perusahaan kami
sudah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Amerika Serikat”
Pasal 404
[16]Pasal
404 membahas tentang Pengendalian Internal Penilaian Manajemen (Management Assesment of Internal Controls).
Pasal ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan hal – hal berikut ini :
1. Menyatakan
tanggung jawab pihak manajemen atas pembentukan dan pemeliharaan struktur dan
prosedur pengendalian internal yang memadai untuk pelaporan keuangan
2. Mempertahankan
dilakukannya penilaian, pada akhir tahun fiskal penerbit laporan, mengenai
efektivitas struktur dan prosedur pengendalian internal penerbit laporan untuk
pelaporan keuangan.
Penyebab
mahalnya biaya kepatuhan terhadap pasal 404 :
a. Semakin
kompleks suatu perusahaan, maka diperlukan suatu pengawasan dan pengendalian
yang lebih kompleks
b. Menuntut
agar perusahaan menggali lebih dalam dan mengetahui tingkat efektivitas
pengendalian mereka
c. Perusahaan
harus membentuk komite audit independen
d.
Sangat memakan waktu dan menguras
tenaga kerja.
e. Auditor
eksternal harus membuktikan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan mereka
dengan baik dan terpercaya dan auditor tersebut tidak diperbolehkan melakukan
jasa non audit lainnya bagi perusahaan.
[17]Pro Kontra dari Penerapan Undang –
undang Sarbanes – Oxley
Berikut
ini sejumlah kritik terhadap penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA) :
1. Membutuhkan
biaya besar (it is too costly)
Salah satu perkiraan berdasarkan suatu survai yang dilakukan
oleh Financial ExecutivesInternational menyatakan bahwa perusahaan dengan
pendapatan sebesar US$5 milyarharus menyisihkan anggaran rata-rata sebesar
US$4.7 juta untuk menerapkan pengendalianintern yang dipersyaratkan oleh SOA,
kemudian juga harus masih mengeluarkan lagi biayatahunan sebesar US$1.5 juta
untuk menjaga kepatuhan.
2. Memiliki
dampak negatif bagi perusahaan terhadap persaingan global (it impactsnegatively
on a firm's global competitiveness)
Argumen ini juga mendasarkan atas biaya yang dikeluarkan
untuk menjaga kepatuhanoperasi internal terhadap undang-undang. Kritik ini
berargumen bahwa perusahaan lain yangberasal diluar USA tidak harus menanggung
beban ini, kenapa perusahaan-perusahaan USAharus menanggungnya?
3. Pengeluaran
pemerintah juga meningkat untuk menerapkan undang – undang tersebut(government
costs also increase to regulate the law)
The SEC (Bapepam-LK) menerima tip (pengaduan)
tentang adanya pelanggaran hukummelalui e-mail yang telah disediakan
(http://www.sec.gov/complaint.shtml). Jumlahpengaduan meningkat dari 77.000
pada tahun 2001 menjadi 180.000 pada tahun 2003. SECmenerima pengaduan sekitar
250.000 pada tahun 2006. Setiap hari diterima lebih dari 1.300pengaduan lewat
e-mail. Sebagian besar pengaduan tersebut berkisar tentang adanyapermasalahan
akuntansi pada perusahaan publik.
4. Chief
Financial Officer (CFO) bertambah bebannya dan tertekan karena harusmematuhi
akuntabilitas yang dipersyaratkan oleh undang-undang
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah CFO
menyatakan bahwa sejak 2001, 1/5dari eksekutif keuangan mengatakan bahwa mereka
merasakan lebih tertekan karena harusmenggunakan metode akuntansi dengan penuh
pertimbangan untuk menghasilkan laporankeuangan yang lebih baik. Selain itu
mereka juga harus melakukan sertifikasi terhadaplaporan keuangan.
5.
Menurunnya Minat Perusahaan Privat
Untuk Menjadi Perusahaan Publik
Argumennya adalah dengan menerapkan SOA menyebabkan
perusahaan harus menanggung biaya yang begitu besar sehingga untuk perusahaan
ukuran kecil danmenengah enggan untuk go publik.
[18]Paul Volcker (ahli dari SEC) dan Arthur Levitt (ahli
dari Federal Reserve),memberikan sejumlah argumen terhadap sejumlah kritik
terhadap penerapan SOA:
1.
Biaya yang dikeluarkan untuk
menerapkan SOA adalah lebih kecil dibandingkan jika tidak menggunakannya (the
cost of implementing SOA are minimal to the costs of not having it).
Misalkan terjadinya kerugian dalam saham sebesar
US$7 triliun, hal ini belum terhitungkerugian yang dialami oleh pegawai,
keluarga pegawai, dan dampak ekonomi secarakeseluruhan.
2.
Perubahan yang dipersyaratan untuk
menerapkan SOA adalah sulit (the changes
required to implement
this law are difficult)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah
Corporate Board Member menyatakanbahwa lebih 60% dari 153 direktur berkeyakinan
bahwa SOA memiliki dampak positif bagiperusahaan mereka, dan lebih dari 70%
berpendapat bahwa hukum juga memiliki dampakpositif bagi
mereka.
3.
Tidak adanya data pendukung
terhadap argumen bahwa penerapan SOA akanmenyebabkan perusahaan tidak mampu
bersaing dalam lingkungan global.
The NASDAQ stock exchange menyatakan telah terjadi
penambahan 6 (enam) perusahaaninternasional yang listing dalam kuartal kedua
selama 2004. Dan berdasarkan survei yangdilakukan oleh Broadgate Capital
Advisory dan the Valuae Alliance menyatakan bahwahanya 8% dari 143 perusahaan
asing yang telah go public dan sahamnya diperdagangkan dibursa USA mengklaim
bahwa karena SOA akan menyebabkan mereka untuk berfikir ulanguntuk memasuki
pasar USA.
4.
Jika suatu perusahaan menerapkan
SOA sebagai alasan tidak untuk go public, perusahaan tidak harus go public atau
menggunakan dana dari para investor.
Pasar USA termasuk salah satu pasar yang paling
diminati di dunia karena memiliki regulasiyang sangat baik.
5.
Para pejabat dibidang keuangan (financial
officer) yang protes tentang persyaratandari SOA, ada kemungkinan mereka
tertekan karena sebelumnya tidak memilikipengendalian intern.
Pada tahun 2003, sebanyak 57 perusahaan dari skala
kecil hingga terbesar mengatakanbahwa mereka memiliki kelemahan yang sangat
mengkhawatirkan tentang pengendalian,setelah para auditor yang bertugas
melakukan tes terhadap pengendalian keuangandiberhentikan. Keputusan ini
diambil oleh perusahaan untuk menekan biaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan, M. Rachmat, SOX, Enron, dan Tata Kelola IT, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika: Institut Teknologi Bandung.http://cioitb.wdfiles.com/local--files/start/ei-5263-enron.doc
Anonim, Diselidiki Keterlibatan
Pejabat Pemerintah AS dalam Kasus Enron, http://www.voaindonesia.com/content/a-32-a-2002-01-12-3-1-85180702/30227.html
11- 01 2002.
Diunduh 15 Februari 2014.
Nazhi,
Siregar. 2002. “Benang Kusut Kapitalisme Amerika Enron, Inc.”.Harian Umum Sore
Sinar Harapan. http://www.sinarharapan.co.id
Sudirman Said, Belajar dari
Skandal Enron, Majalah Tempo, Kolom
No. 49/XXX/4 – 10 Februari 2002. Diunduh 15 Februari 2014. http://www.transparansi.or.id/2002/02/belajar-dari-skandal-enron/
ap/bloomberg/herry, Penyelidikan Tragedi
Kebangkrutan Terbesar di AS dimulai, Koran Harian Tempo, 11 Januari 2002. http://www.korantempo.com/news/2002/1/11/Ekonomi%20dan%20Bisnis/19.html Diakses pada 15 Februari 2014
Anonim,
Sarbanes-Oxley Act, terakhir diubah 18 Januari 2014, http://en.wikipedia.org/wiki/Sarbanes%E2%80%93Oxley_Act , diakses pada
13 Februari 2014
Suradi. 2011.
Artikel Mengenal Sarbanes Oxley Act (Sox/Soa). Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang. http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/palembang/attachments/146_ARTIKEL-SOA-WEB.pdf.
Muh. Arief Effendi, Artikel Sarbanes Oxley Act Sebagai Implementasi Gcg,
05 Januari 201. Artikel ini
telah dimuat di Majalah AKUNTAN INDONESIA, Edisi No. 12, Tahun II,
Oktober 2008, pada rubrik ”OPINI”, hlm. 39-40. Diakses pada 13 Februari 2014. https://muhariefeffendi.wordpress.com/tag/internal-auditing/
Anonim,
Sarbanes-Oxley Act, terakhir digubah 17 Februari 2014, http://en.wikipedia.org/wiki/Sarbanes%E2%80%93Oxley_Act , diakses pada
13 Februari 2014
Dr.
Ronny Kusuma Muntoro MBA, 2006, Sarbanes‐Oxley Act,
Mungkinkah Diterapkan Di Indonesia?, Majalah USAHAWAN LMFEUI, edisi Februari 2006. http://lmfeui.com/data/SOX%20Indonesia%20utk.%20Majalah.pdf.
Singleton, Hall.
Audit Teknologi Informasi dan Assurance. Salemba Empat, Jakarta, 2007
[1] Gunawan,
M. Rachmat, SOX, Enron, dan Tata Kelola
IT, Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika: Institut
Teknologi Bandung.http://cioitb.wdfiles.com/local--files/start/ei-5263-enron.doc.
[2] Anonim,
Diselidiki Keterlibatan Pejabat Pemerintah AS dalam Kasus Enron, http://www.voaindonesia.com/content/a-32-a-2002-01-12-3-1-85180702/30227.html
11- 01 2002. Diunduh 15 Februari 2014.
[3] Ibid
[4]Nazhi, Siregar. 2002. “Benang Kusut Kapitalisme Amerika Enron, Inc.”.Harian
Umum Sore Sinar Harapan. http://www.sinarharapan.co.id
[5] Ibid
[6] Sudirman
Said, Belajar dari Skandal Enron, Majalah
Tempo, Kolom No. 49/XXX/4 – 10 Februari 2002. Diunduh 15 Februari 2014. http://www.transparansi.or.id/2002/02/belajar-dari-skandal-enron/
[7]ap/bloomberg/herry, Penyelidikan Tragedi
Kebangkrutan Terbesar di AS dimulai, Koran Harian Tempo, 11 Januari 2002. http://www.korantempo.com/news/2002/1/11/Ekonomi%20dan%20Bisnis/19.html Diakses pada 15 Februari 2014
[8] Anonim,
Sarbanes-Oxley, terakhir diubah 06 April 2014, http://id.wikipedia.org/wiki/Sarbanes-Oxley
, diakses pada 13 Februari 2014
[9] Anonim,
Sarbanes-Oxley Act, terakhir diubah 18 Januari 2014, http://en.wikipedia.org/wiki/Sarbanes%E2%80%93Oxley_Act
, diakses pada 13 Februari 2014
[10] Suradi.
2011. ArtikelMengenal
Sarbanes Oxley Act (Sox/Soa). Widyaiswara
Madya Balai Diklat Keuangan Palembang. http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/palembang/attachments/146_ARTIKEL-SOA-WEB.pdf.
[11] Muh.
Arief Effendi, Artikel Sarbanes Oxley Act Sebagai Implementasi
Gcg, 05 Januari 201. Artikel
ini telah dimuat di Majalah AKUNTAN INDONESIA, Edisi No. 12, Tahun II,
Oktober 2008, pada rubrik ”OPINI”, hlm. 39-40. Diakses pada 13 Februari 2014. https://muhariefeffendi.wordpress.com/tag/internal-auditing/
[12] Anonim,
Sarbanes-Oxley Act, terakhir digubah 17 Februari 2014, http://en.wikipedia.org/wiki/Sarbanes%E2%80%93Oxley_Act
, diakses pada 13 Februari 2014
[13]Dr. Ronny Kusuma Muntoro MBA, 2006, Sarbanes‐Oxley Act, Mungkinkah
Diterapkan Di Indonesia?, Majalah USAHAWAN
LMFEUI, edisi
Februari 2006. http://lmfeui.com/data/SOX%20Indonesia%20utk.%20Majalah.pdf.
[14] Ibid
[15]
Terjemahan Sarbanes – Oxley Section 302
[16]
Singleton, Hall. Audit Teknologi Informasi dan Assurance. Salemba Empat,
Jakarta, 2007 hal. 22
[17] Suradi.
2011. ArtikelMengenal
Sarbanes Oxley Act (Sox/Soa). Widyaiswara
Madya Balai Diklat Keuangan Palembang. http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/palembang/attachments/146_ARTIKEL-SOA-WEB.pdf
[18] Ibid
Halo, nama saya Sulis Susanti dari Indonesia, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih yang asli di perusahaan pinjaman palsu.
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, aku jatuh korban penipuan oleh beberapa perusahaan pinjaman online, karena saya perlu sebuah perusahaan pinjaman yang jujur.
Aku hampir menyerah, tidak sampai saya mencari nasihat dari seorang teman yang kemudian mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman pinjaman yang sangat handal JOY WILSON LOAN FIRM, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari 750 juta rupiah dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres pada tingkat bunga rendah dari 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah pinjaman yang saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres.
Saya ingin Anda yakin dan percaya diri bahwa ini adalah asli karena saya memiliki semua bukti pengolahan pinjaman ini termasuk kartu id, dokumen perjanjian pinjaman dan semua kertas kerja. Saya percaya Ibu Joy Wilson sepenuh hati karena dia telah benar-benar membantu dalam hidup saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan hubungi perusahaan melalui email: (joywilsonloanfirm@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (sulissusanti971@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman