Ada yang pernah merasakan hal ini nggak ya?
Terlalu kasihan sayang sama kucing, sering bermasalah sama orang karena yg di bela kucing. Meskipun kucing itu sering buat onar masalah kencing sembarangan beol sembarangan bahkan sampe mecahkan TV tapi qt nggak marah. Marah pun mungkin sebentar habis itu gemes kasihan ya biarlahh gitu
Aneh mungkin yaa. Ke semua binatang pun kadang juga gitu. Kecoa semut tikus ulet ular tah apa gitu.. Ya sudah nggak usah d bunuh di buang aja gitu.
Ini kejadiannya di kosan. Ada anak kucing dan dia satu satunya yg hidup. Sering kuberi makan, masuk kamar tidur di kamar, kadang ya kencing beol d atas kasur. Yaahh paling q cuman ngasih tahu kayak orang tua k anaknya. Padahal juga kucing mana paham bahasa qt. Masalahnya q sekamar berdua, dan orang lain suka kucing sukanya ya wajar ih kucing lucu. Tapi kalau kelakuanny nggak bener nakal sering beol kencing sembarangan njatuhin barang ya mungkin wajar lah ya. Bahkan nggak tahan sampe pingin buang ya wajar juga bagi manusia normal. Dan aku??? Nggak tega, sebel kadang kalau ada yg gitu. Masalahnya kelakuan kucing ini makin kelewat 😞😞. Rak sepatu depan kamar lain di jatuhin sepatunya di kencingin d beolin. Padahal d bawah juga ada rumput tanah. Entah kenapa dia bisa gitu, bagiku ya wajar namanya juga kucing. Apapun salahnya bagiku itu kewajaran 😖. Dan itu menjadi masalah bagi hampir semua penghuni kos. Maafkan rekk maaf 😫
Q benci sifatku ini Ya Allah.. Andaikan q bersikap wajar pada hewan. Pada kucing.. 😿
Hari Esok Harus Jauh Lebih Baik Daripada Hari Kemarin
Berasal dari Lumajang, sebuah kota kecil di Jawa Timur. Kuliah mengambil program studi S1 Akuntansi di Universitas Jember. Anggota Biasa di UKM Kurusetra angkatan 15. Kucing lovers. Sedang belajar memaknai kehidupan yg begitu rumit :D
Jumat, 19 Agustus 2016
Selasa, 01 Maret 2016
Hak Jaminan Atau Hak Tanggungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai
penyalur dana kepada Masyarakat, industri perbankan menjalakan usahanya
memberikan kredit kepada nasabah (debitor). Pemberian kredit oleh bank pada
dasarnya harus dilandasi dengan keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan
debitor dan masyarakat penyimpanan dana. Hal tersebut wajib dilaksanakan, mengingat
kredit yang di berikan bank mengandung resiko. Untuk itu, diperlukan adanya
jaminan (agunan) yang menyangkut harta benda milik nasabah debitor atau dapat
juga memiliki pihak ketiga yang merupakan jaminan tambahan untuk mengamankan
penyelesaian kredit.
Salah satu hak yang dapat dinilai dengan uang
dan mempunyai nilai ekonomis serta dapat diperalihkan adalah hak atas tanah.
Untuk menjamin pelunasan dari debitur maka hak atas tanah itulah yang digunakan
sebagai jaminannya.
Ketentuan umum dari pemberian jaminan, bahwa
syarat suatu benda dapat dijadikan jaminan hak atas tanah, bahwa benda tersebut
harus memenuhi syarat-syarat antara lain: bahwa benda jaminan tersebut dapat
dinilai dengan uang karena hutang yang dijamin berupa uang, termasuk hak yang
didaftar dalam daftar umum karena harus memenui syarat publisitas, mempunyai sifat
dapat dipindahtangankan, karena apabila debitur cidera janji maka benda yang
dijadikan jaminan akan dijual di muka umum, serta memerlukan penunjukan dalam
undang-undang.
Sebagai jaminan kredit tanah mempunyai
kelebihan antara lain adalah harganya yang tidak pernah turun sehingga menjadi
primadona bagi pelaku usaha dan perbankan dalam melakuka transaksi ekonomi.
Undang-Undang Hak Tanggungan yang telah secara
limitatif mengatur mengenai eksekusi terhadap objek jaminan tidak dengan serta
merta menyelesaikan masalah eksekusi terhadap objek jaminan hak tanggungan.
Title Eksekusi yang telah ada masih mengalami berbagai kendala dalam
pelaksanaannya di lapangan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah yang dapat diangkat
adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dan ciri
hak tanggungan?
2.
Apa saja objek hak
tanggungan?
3.
Bagaimana proses
pembebanan hak dan tanggungan?
1.3
TUJUAN
PENULISAN
Adapun
tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
pengertian
dan ciri hak tanggungan.
2.
Untuk mengetahui
objek
hak tanggungan.
3.
Untuk mengetahui
proses
pembebanan hak dan tanggungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENDAHULUAN
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan
ekonomi dan bisnis membutuhkan dana. Semakin besar skala sebuah perusahaan,
semakin besar pula dana yang diperlukan. Sebagian dana biasanya dimiliki sendri
oleh perusahaan sebagai modal usaha. Selebihnya perusahaan biasanya melakukan
pinjaman pada pihak lain melalui suatu perjanjian pinjam meminjam uang atau
perjanjian kredit.
Di pihak lain terdapat juga perusahaan
yang bergerak di bidang penyediaan dana atau pinjaman kepada siapa saja yang
membutuhkannya. Perusahaan semacam ini dinamakan lembaga keuangan, baik berupa
bank maupun bukan bank. Perusahaan demikian merupakan penyedia dana atau
lembaga pembiayaan perusahaan.
Lembaga keuangan biasanya baru bersedia
meminjamkan dana kepada pemohon tersebut apabila cukup tersedia jaminan
terhadap pembayaran kembali dana tersebut oleh pihak peminjam. Begitu penting
masalah jaminan tersebut, sehingga hukum mengaturnya secara rinci di dalam
beberapa perundang-undangan yang mengatur hak jaminan dan hak tanggungan.
Berkaitan dengan penyediaan jaminan
untuk keperluan pelunasan hutang tersebut pengaturannya terdapat di dalam hukum
jaminan. Hukum jaminan mengatur tentang hak jaminan kebendaan meliputi antara
lain hak jaminan terhadap benda bergerak dan hak jaminan terhadap benda tetap.
Hak jaminan terhadap benda bergerak dinamakan gadai (pada) dan hak jaminan terhadap benda tetap dinamakan hak
tanggungan.
2.2.
PENGERTIAN
DAN CIRI HAK TANGGUNGAN
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang
Berkaitan dengan Tanah ditentukan batasan pengertian hak tanggungan adalah “hak
jaminan yang dibebabankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria,
berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah itu, untuk pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang
diutamakan, kepada kreditur tertentu dari kreditur yang lain.”
Dari pengertian di atas dapat dipahami
bahwa hak tanggungan merupakan bagian dari hak jaminan yang khusus tertuju pada
hak atas tanah. Hak atas tanah tersebut dapat dipahami sebagai satu kesatuan
dengan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah itu (asas vertikal) atau
tanah saja yang terpisah dari
benda-benda lain yang berkaitan dengannya (asas horizontal). Benda-benda lain
tersebut misalnya bangunan, tanaman dan hasil karya tertentu. Dalam
Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) ditegaskan bahwa apabila yang dipakai
adalah asas vertikal tersebut, maka harus dinyatakan dengan tegas di dalam Akta
Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan.
Hal lain yang dapat dipetik dari
definisi tersebut bahwa kreditur (pihak yang berpiutang) mendapatkan hak
istimewa terhadap hak atas tanah debitur (pihak yang berhutang) dari
kreditur-kreditur lainnya yang tidak terikat dalam pembebanan hak tanggungan
tersebut dalam pelunasan hutang. Kreditur lainnya baru boleh menikmati hak
atasa tanah tersebut dalam pelunasan hutang debitur, apabila hak kreditur
pemegang hak tanggungan telah terpenuhi. Adanya pemberian kedudukan yang diutamakan
(preferensi) kepada pemegangnya merupakan ciri pertama dari hak tanggungan.
Ciri kedua hak tanggungan adalah bahwa
hak tanggungan tersebut mengikuti objek yang dijaminkan dalam tangan siapapun
objek itu berada. Misalnya, tanah objek tersebut dapat saja oleh pemiliknya
dijual kepada orang lain, tetapi penjualan tersebut tidak menghapuskan hak tanggungan yang telah ada
atasnya. Artinya pembeli tanah (pemilik baru) tetap terikat dengan hak tanggungan
tersebut. Apabila suatu ketika kreditur membutuhkannya untuk pelunasan hutang
pemilik semula pada pemegang hak tanggungan.
Ciri ketiga hak tanggungan adalah
terpenuhinya asas spesialitas dan publisitas sehingga dapat mengikat pihak
ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Asas spesialitas menunjukkan bahwa objek hak tanggungan tersebut harus cukup
dikenal (jelas) dan asas publisitas artinya masyarakat dimungkinkan untuk
mengetahui adanya pembebanan hak tanggungan tersebut melalui sarana pendaftaran
di badan Pertanian nasional (BPN)
Ciri keempat hak tanggungan adalah mudah
dan pasti pelaksanaan esksekusinya. Berkaitan dengan eksekusi ini, dalam Pasal
20 Undang-Undang Hak Tanggungan ditentukan bahwa apabila debitur warprestasi,
maka pemegang hak tanggungan pertama dapat menjual objek hak tanggungan secara
langsung (parate executie) melalui
pelelangan umum menurut perundang-undangan yang berlaku. Penjualan objek hak
tanggungan dapat juga dilakukan di luar pelelangan umum atas dasar kesepakatan
pemberi dan penerima hak tanggungan, apabila dapat diperoleh harga tertinggi
yang menguntungkan semua pihak. Namun, dalam hal ini harus dipenuhi persyaratan
tertentu yaitu “hanya dapat dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak
diberitahukan secara tertulis oleh pemberi dan atau pemegang hak tanggungan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikit-sedikitnya dalam 2
(dua) surat kabar yang beredar di daerah yang bersangkutan dan atau media massa
setempat, serta tidak ada pihak yang menyatakan keberatan”.
2.3.
OBJEK
HAK TANGGUNGAN
Undang - Undang Hak
Tanggunngan telah menentukan secara terbatas, hak atas tanah apa saja yang
dapat dijadikan objek hak tanggungan, yaitu :
1.
Hak
Milik (HM)
2.
Hak
Guna Usaha (HGU)
3.
Hak
Guna Bangunan ( HGB)
4.
Hak
Pakai (HP) atas guna tanah Negara menurut sifatnya dapat dipindahkan. Hak pakai
atas tanah hak milik baru dibebani hak tanggungan apabila telah ada peraturan
pemerintah yang mengaturnya.
Menurut Undang-
Undang Pokok Agraria (UUPA) hak milik adalah hak turun temurun, terkuat, dan
terpenuh yang dapat dipunyai orang atas
tanah, dengan mengingat fungsi sosialnnya. Hak milik hanya dapat dimiliki oleh
Warna Negara Indonesia (WNI). Oleh karena itu warga Negara asing tidak boleh
menjadi pemberi hak tannggungan dengan objek hak milik atas tanah. Keistimewaan
hak milik ini tak terbatas waktu.
Hak Guna Usaha
(HGU) adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara
dalam jangka waktu tertentu yang digunakan untuk keperluan pertanian, perikanan,
atau peternakan. Jangka waktu HGU menurut Peraturan Pemerintah Nomer 40 Tahun
1996 tentang hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Negara
adalah paling lama 35 tahun dan dapat diperpanjang paling lama 25 tahun, dan
setelah itu dapat diberikan pembaharuan Hak Guna Usaha terbatas pada Warga
Negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan menurut Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia.
Hak Guna
Bangunan (HGB) adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas
tanah yang bukan miliknya sendiri dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu
pemberian Hak Guna Bangunan adalah 30 tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka
waktu paling lama 20 tahun, dan setelah itu dapat diberikan pembaharuan Hak
Guna Bangunan atas tanah yang sama. Subyek Hak Guna Bangunan sama dengan subyek
Hak Guna Usaha di atas.
Hak Pakai (HP)
atas tanah Negara adalah hak untuk mempergunakan atau memungut hasil dari tanah
yang dikuasai langsung oleh negara yang memberi wewenang dan kewajiban yang
ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikan
dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang Pokok Agraria. Jangka waktu
pemberian hak pakai paling lama 25 tahun atau diberikan untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan selama tanah digunakan untuk keperluan tertetu.
2.4.
PROSES
PEMBEBANAN HAK DAN TANGGUNGAN
Pertama
pembuatan perjanjian pinjam meminjam atau perjanjian utang-piutang atau
perjanjian kredit. Perjanjian tersebut merupakan perjanjian pokok. Perjanjian
pemberian hak tanggunngan lahir karena adanya perjanjian pokok tersebut, karena
itu sering dinamakan perjanjian tambahan. Perjanjian tambahan bergantung pada
perjanjian pokok, artinnya apabila perjanjian pokok dihapus, misalnya debitur
telah membayar lunas hutangnya sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit, maka
perjanjian hak tanggungan juga dihapus.
Tahapan
berikutnya adalah pemberian hak tanggunngan berupa perjanjian jaminan yang
dibuat dalam bentuk Akta Pemberian Hak Tanggungan oleh Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT). PPAT terdiri dari notaris atas pejabat lain (misal: camat) yang
telah diangkat sebagai PPAT.
Tahap terakhir
adalah pendaftaran hak tanggungan pada Kantor Pertanahan, yaitu Badan
Pertahanan Nasional (BPN). Hak tanggungan baru lahir setelah tahapan terakhir
ini dilalui.
2.5.
STUDI
KASUS
Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Dijadikan Jaminan Kredit Hak Tanggungan (Studi Kasus : Antara Pt. Bumiloka
Tegarperkasa Dengan Bank Ekonomi Cabang Pluit).
Leo Cahya Tri Saputra
Tanah mempunyai
peranan yang besar dalam dinamika pembangunan. Tanah juga dapat digunakan
sebagai jaminan untuk memperoleh kredit perbankan. Namun dalam kasus ini telah
terjadi peminjaman kredit dengan jaminan sebidang tanah dan bangunan yang
berdasarkan kesepakatan jual beli yang dibuat oleh PT. Bumiloka Tegarperkasa
sebagai pemmbeli dengan PT. Wahana Agung Indonesia sebagai penjual. Kesepakatan
jual beli tersebut dijaminkan untuk peminjaman kredit pada PT. Bank Ekonomi
Cabang Pluit.
Permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah kesepakatan jual beli dapat dijadikan objek hak
tanggungan sebagai jaminan kredit menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
Tentang Hak Tanggungan? dan bagaimana status dari perjanjian kredit yang
jaminannya berupa kesepakatan jual beli menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1996 Tentang Hak Tanggungan?
Metode metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif. Data
penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi penyimpangan dalam pembebanan hak
tanggungan, karena berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang
Hak Tanggungan, yaitu kesepakatan jual beli tersebut tidak dapat dijadikan
objek hak tanggungan karena pada dasarnya dalam UUHT menyatakan secara jelas
mengenai kriteria objek hak tanggungan yang diatur dalam Pasal 4 UUHT.
Status perjanjian
kredit antara PT. Bumiloka Tegarperkasa dengan PT. Bank Ekonomi tetap sah
secara hukum karena berdasarkan Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, bahwa setiap
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya. Bank
seharusnya menolak memberikan kredit dengan objek jaminan kredit yang berupa
kesepakatan jual beli karena objek jaminannya tersebut akan menjadikan bank
tidak didahulukan dalam hal pelunasan hutang debitur.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Dari pembahasan kami, kami
mengambil garis lurus bahwa hak tanggungan dan jaminan
telah diatur sedemikian rupa dalam Undang-Undang, sehingga segala sesuatu hal
menyangkut hal tersebut harus didasarkan pada Undang-Undang yang berlaku, baik
dalam melakukan perjanjian ataupun pengambilan keputusan apabila ada yang tidak
sesuai.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darman, L. 2003. Proses Kejadian Manusia Menurut Al-Quran. (http://lailizah.tripod.com/proses_kejadian_manusia_menurut_al Quran.html,
diakses tanggal 13 September 2012)
Muchtar, Amin. 2011.
Al Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi dengan Kajian Usul Fiqih dan
Intisari Ayat. Bandung:
Sygma Examedia Arkanleema.
Nurdin, M., dkk.
1995. Moral dan Kognisi Islam. Bandung:
CV Alfabeta
Dylaa. 2012. Proses Terjadinya Manusia Menurut Ilmu Pengetahuan. (http://dylaa.wordpress.com/2012/01/09/proses-terjadinya-manusia-menurut-ilmu-pengetahuan.html, diakses tanggal 14 September 2012)
Andri Wijaya, Eko. 2011. Penyebutan Manusia dalam Al Qur’an.
(http://eko-aw.blogspot.com/2012/04/penyebutan-manusia-dalam-al-quran.html, diakses tanggal 14 September 2012)
Menyiapkan Pernikahan Sendiri
Banyak sarang laba-laba di sini yaaa wkwkwk. sebelumnya maaf mau curcol dulu, alasan nulis di blog karena mungkin banyak teman yang gatau jadi semoga dan berharap mereka nggak tahu tulisan ini :D . hari ini memasuki hari ke-52 sebelum acara besar yang merubah hidupku terjadi eng ing eeeeng . Pasti setiap orang menginginkan hari pernikahan mereka berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Yahh itu yang pasti terjadi padaku, aku ingin ini begini aku ingin ini begitu segalanya terlihat indah daaan!!!! runtuh terhalang berbagai keadaan. INGAT GAES, SETIAP PERNIKAHAN PASTI ADA COBAAN MASALAH APALAH ITU. Menghindari seperti apapun gak bakal bisa! catat itu, yang kita bisa adalah meminimalkan resiko. Kalau pernikahaan berjalan lancar, kehidupan selanjutnya nggak bakal seru. Pasangan nggak bakal dewasa juga. Sedih memang tapi nggak tahu kenapa ini harus terjadi. Ini mungkin hanya pemikiran cewek berego tinggi sepertiku. Yahh, kurang lebih baru ketahuan sifatq sama emak aku sama -_-
Pada dasarnya saat ini juga q masih di bangku kuliah, mahasiswi semester akhir yang lagi nempuh skripsi. andai otakku encer dan nggak malas. mungkin saat ini q sudah lulus jadi nggak terbeban sama kuliah juga ngurusinya. entah kenapa juga tiba-tiba q menyetujui pernikahan ini, emakku ngebet banget nyuruh cepet nikah dengan alasan biar kakakku juga nggak menunggu lama. (di kluargaku kakak adik cowok cewek yang berumur dekat, adiknya yang nikah baru si kakak)
Terlebih lagi, kedua orang tuaku tahun ini 2016 juga mau melaksanakan haji, jadi mungkin biar ada yang tanggung jawab di rumah mungkin gitu ya. Bahkan sebenernya tahun kemarin 2015, bulan desember ibu yang kepinginnya q cepet nikah. hmmm... gatau sedikit curiga aja -_- menurut ane gan ini mungkin dikarenakan supaya abangku sayang Timooku bala bala biar nggak lepas dari cengkraman ibu mertua yaitu emakku. begini yaa, di rumah itu ada usaha toko listrik yang alhamdulillah sekarag lancar, nahh mungkin emak udah tau nih kalo otakku sedikit gak beres. dan entah ilmu santet seperti apa yang kugunakan jadi si abang Faizin yang otaknnya encer kepincut ma ane. so, bisa mengelola toko dengan baik dan orang tua bisa menikmati hari tua dengan bersantai (becanda gan wkwkwk). Itu pemikiran negatifku sih wkwkwk. sebenernya mas Faiz juga gak pingin keburu sih, entah nggak tau yang sebenernya seperti apa yang jelas cewek childish sepertiku akan menikah. Q nggak bisa berfikir panjang, nantinya seperti apa keluarga kecilku. Ya Allah dewasakanlah aku :( , agar mas Faizin bisa sedikit lega menanganiku.
Cobaan silih berganti, kekecewaan berat menerpaku. Andaikan ada kesabaran dalam benak keluargaku, mungkin q bisa menghasilkan uang sendiri. jadi q bisa menyiapkan pernikahanku tanpa ada campur tangan dari pihak berwenang (baca emakku). mungkin saat ini saja q yang belum tahu, hingga saatny q nanti jadi orang tua bakalan tahu bagaimana menjadi orang tua yang akan menikahkan anaknya. Q besar di keluarga yang dulunya pas-pasan, jadi kita berangkat dari 0. kebiasaan berhemat sejak kecil mungkin mendarah daging sampai saat ini. Yahh hemat pangkal kaya vrohh. Yang saya kecewakan adalah ada perkataan yang tidak konsisten dari awal, di gonta ganti. Sejak q jadian sama mas Faizin, hanya dia manusia yang jadi tumpahan segala curhatan masalahku dia yang tahu segalanya dia yang dewasa dia yang sabar dia yang.. entahlah. seseorang yang sudah jatuh cinta dan SREG sama pasangan nggak bisa menuliskan tentang pasangan hanya dengan selembar atau 1 hari saja. Pukulan berat yang seakan mengubah pandanganku kedepan. Seperti merasa Ya Allah inikah dunia dewasa yang sebenarnya, inikah perjalanan seseorang yang menuju pernikahan, seperti inikah dunia keluarga yang sebenarnya. Seakan aku ingin keluar dari sana membangun keluargaku sendiri, meskipun dari 0 tidak apa. dan saat masalah berat itu datang q langsung berfikir, cukup kekecewaan ini. q hanya ingin ijab, tanpa ada tamu siapapun asalkan sah dan tidak membebani siapapun. Naudzubillah betapa gilanya q ini kan T_T. Yahh q hanya berharap ikhlas saja, nanti ketika kakakku yang akan menikah, q akan berusaha semampuku membantu sesuai keinginan kakakku tersayang :'(
1 hal nasihat yang tidak begitu penting bagiku "jika kalian akan menikah, saat itu juga pasrahkan saja pada keluarga. jangan pernah ikut campur atau berkeinginan lain, atau kalian akan sakit hati" . lebih tepatnya ini nasihat untukku ya :D . Ya, hari yang berbahagia nggak boleh sedih. alhamdulillah ini sudah sekitar 50% persiapannya rampung. Dan inilah yang kulakukan dari awal awal persiapan pernikahanku.
1. Budget
Kalian memiliki budget berapa besar untuk pernikahan? catat dana minimal dan maksimal, tanyakan pada penyedia dana kalian kisaran dari berapa sampai berapa. jadi sekiranya nanti untuk langkah selanjutnya bisa menentukan dan menimbang pilihan yang pantas. dan hal ini yang tidak kulakukan sejak awal sehingga simpang siur diubah sana sini.
2.Pemilihan lokasi
3. Vendor pernikahan
Hmm... sudah sejak lama mungkin emang sudah fix dan jatuh hati sama vendor satu ini yaitu salon Nafisa. Sebenarnya di wilayah Lumajang ini banyak sekali perias yang bagus bagus keren. tapi mungkin memang sudah fanatik sama salon Nafisa ya hehehe. lokasinya sebelum sma pgri Lumajang. banyak macam bajunya, pernah menang kompetisi di Surabaya. dan q sejak wisuda SMA memakai jasa salon ini. sudah terkenal juga nih salon. Tips ketika memilih paket pernikahan ya. bandingkan harga dari tiap paketnya, jangan tertipu dengan bonus atau ada hal aneh. tanyakan tanpa ragu apa yang tidak di mengerti. ambil apa yang penting saja ya. kalau yang kulakukan adalah, lokasi gedung ada pilihan paket 14, 17, 20 sama 25. itu lengkap dengan dekorasi ruangan meja souvenir dll. Siapa sih yang nggak tertarik dengan paket 25 :D.. istimewa gitu lohh. mari memotong budget, nggak perlu terlalu muluk. q memilih paket yang 14 rasa 17. apa maksudnya? begini, paket 14 dan 17 sebenarnya tidak jauh beda, hanya saja untuk pemilihan baju kita tidak bisa memilih baju yang koleksi baru dengan paket 14. pada paket ini juga q menghilangkan hal yang tidka penting seperti midodareni rias orang tua entah apa juga. karena hal seperti ini bisa di antisipasi. dan q menggantinya dengan lain yang lebih penting. jadi dengan q menghilangkan unsur-unsur tersebut aq mendapatkan hal lain seperti baju q bisa pilih yang baru. juga dekor tidak ada batasan pilihan modelnya.
4. Fotografer
Nah selanjutnya q mencari siapa fotografer yang pas. saat di vendor kan ada tuh hasil hasil rias pengantinnya, q lihat di sampul belakang siapa fotografernya atau studio mana yang dipakai. Dan saat itu q jatuh hati sama hasilnya mas Ray. lokasinya ada di Pasirian, editannya q suka keren. berangkatlah q ke lokasi sana nanya nanya. udah dapat brosur sama harga harganya.. trus kayak kurang sreg q nanya sama sana sini siapa fotografer yang pernah dipakai. lalu q jatuh hati juga sama hasilnya mas Zai lucu lucu. Galaulah q pada akhirnya. sudah kontek kontekan lewat bbm sama mas Zai jadi q fix ambil jasanya ZPS (Zaiphotostudio) . masnya ini juga orang Pasirian, denger denger jebolannya JJ kalau nggak salah (studio di luamjang) . setelah itu ada batasan harga nih, harus di potong lagi gak perlu yang terlalu mewah. Oh ya.. tukang foto alias fotografer pernikahan harga itu tidak selalu tetap di awal. kecuali video shoot itu ditetapkan diawal CATAT. jadi fotografer bisa saja membengkak tergantung banyaknya yang dipotret pengambilan gambar. dan keputusan final aq memakai jasa prewednya mas Ray di studio dengan biaya 200 dan jasa fotonya mas Zai dengan biaya 900. untuk video belum memutuskan, aslinya kepengen buanget :(
5. Catering/masak di rumah
keputusan final keluarga gimana nih?? pakai catering atau masak sendiri. kalau sanggup masak ya monggo kalau mau pakau catering ya monggo. nah di acaraku kali ini, keluarga memeilih memakai jasa catering. keliling sana sini sat set akhirnya memutuskan memakai jasa catering Bu Betty, ini lokasinya di pasar patok pinggir jalan di swah sawah. daerah tukum sana pokok. sesudah berguru sama orang yang pernah mantu kataya kalau catering di campur aja antar paketnya. nah setelah dibegitukan dapat jawaban nih... kalau di campur tempat makannya gak beraturan nanti. mejanya isinya satu sama lain nggak serasi. kurang paham juga yah manut wes. q memilih paket standar 3 kalau nggak salah, dan lupa harganya berapa. karena brosur yang ada coretan harga hlang. kalau nggak salah rata rata catering paling murag 25.000 per porsi. nahh biasanya jasa catering akan menanyakan berapa jumlah undangan? semisal undangan saya 500 berarti untuk catering harus memesan 1.000 porsi. karena, 1 undangan biasanya yang datang kan lebih dari satu. entah membawa pasangan atau anak atau yg lain. nah pada kenyataannya setelah berguru kalau undangan 500 dan memesan 1000 porsi. itu sisanya bakalan buanyak. mengakalinya untuk jaga jaga semisal undangan 500 pesan saja 700 porsi. karena setiap orang kan nggak selalu memakan 1 porsi utuh lengkap dengan berbagai macam lauknya. nah kalau ke jasa catering bilang saja undangan sy 400 bu dan saya pesan 700 porsi saja gitu..
6. Souvenir dan Undangan
Sesuai selera juga sih dalam memilih undangan juga souvenir. dan kalau memilih souvenir di Surabaya itu jauh lebih murah. tepatnya di PGS, memang sih murah. dan kalian juga harus pandai memilih toko. jangan terpaku pada 1 toko saja tapi keliling, dan tanyakan apa bisa kurang jika saya mengambil dengan jumlah sekian. dan kebetulan saat itu rencananya kita ingin memberi souvenir macam-macam setelah keliling diputuskan hanya 1 macam. dan kita membelinya secara terpisah. agen souvenir yang murah dan terjangkau di sana kalau nggak salah tokonya namae subur atau sabar gitu. maaf maksud saya mika yang murah, dengan ukuran yang sy butuhkan sy dapat harga 800 per mikanya itu dengan dasar emas. sedangkan sy beli di Lumajang percetakan adil itu 1000 dengan dasar putih polos. lumayan kan :D . Nah untuk undangan membandingakn harga di Jember dan Lumajang, akhirnya memutuskan di Luamajang aja di Adil. karena di Jember nggak ketemu percetakan yang murah. setelah memilih sana sini, agak kecewa juga dengan putusan ini dipilihlah undangan yang biasa saja. karena pada dasarnya undangan setelah diterima di lihat lalu di buang, jadi nggak usah terlalu bagus juga. jadi biayanya bisa dialihkan ke hal yang lain. nahh untuk undangan akad nanti atau walimatul ursy, q memilih mencarinya sendiri mendownload gratis di google dan mengeditnya
Pada dasarnya saat ini juga q masih di bangku kuliah, mahasiswi semester akhir yang lagi nempuh skripsi. andai otakku encer dan nggak malas. mungkin saat ini q sudah lulus jadi nggak terbeban sama kuliah juga ngurusinya. entah kenapa juga tiba-tiba q menyetujui pernikahan ini, emakku ngebet banget nyuruh cepet nikah dengan alasan biar kakakku juga nggak menunggu lama. (di kluargaku kakak adik cowok cewek yang berumur dekat, adiknya yang nikah baru si kakak)
Terlebih lagi, kedua orang tuaku tahun ini 2016 juga mau melaksanakan haji, jadi mungkin biar ada yang tanggung jawab di rumah mungkin gitu ya. Bahkan sebenernya tahun kemarin 2015, bulan desember ibu yang kepinginnya q cepet nikah. hmmm... gatau sedikit curiga aja -_- menurut ane gan ini mungkin dikarenakan supaya abangku sayang Timooku bala bala biar nggak lepas dari cengkraman ibu mertua yaitu emakku. begini yaa, di rumah itu ada usaha toko listrik yang alhamdulillah sekarag lancar, nahh mungkin emak udah tau nih kalo otakku sedikit gak beres. dan entah ilmu santet seperti apa yang kugunakan jadi si abang Faizin yang otaknnya encer kepincut ma ane. so, bisa mengelola toko dengan baik dan orang tua bisa menikmati hari tua dengan bersantai (becanda gan wkwkwk). Itu pemikiran negatifku sih wkwkwk. sebenernya mas Faiz juga gak pingin keburu sih, entah nggak tau yang sebenernya seperti apa yang jelas cewek childish sepertiku akan menikah. Q nggak bisa berfikir panjang, nantinya seperti apa keluarga kecilku. Ya Allah dewasakanlah aku :( , agar mas Faizin bisa sedikit lega menanganiku.
Cobaan silih berganti, kekecewaan berat menerpaku. Andaikan ada kesabaran dalam benak keluargaku, mungkin q bisa menghasilkan uang sendiri. jadi q bisa menyiapkan pernikahanku tanpa ada campur tangan dari pihak berwenang (baca emakku). mungkin saat ini saja q yang belum tahu, hingga saatny q nanti jadi orang tua bakalan tahu bagaimana menjadi orang tua yang akan menikahkan anaknya. Q besar di keluarga yang dulunya pas-pasan, jadi kita berangkat dari 0. kebiasaan berhemat sejak kecil mungkin mendarah daging sampai saat ini. Yahh hemat pangkal kaya vrohh. Yang saya kecewakan adalah ada perkataan yang tidak konsisten dari awal, di gonta ganti. Sejak q jadian sama mas Faizin, hanya dia manusia yang jadi tumpahan segala curhatan masalahku dia yang tahu segalanya dia yang dewasa dia yang sabar dia yang.. entahlah. seseorang yang sudah jatuh cinta dan SREG sama pasangan nggak bisa menuliskan tentang pasangan hanya dengan selembar atau 1 hari saja. Pukulan berat yang seakan mengubah pandanganku kedepan. Seperti merasa Ya Allah inikah dunia dewasa yang sebenarnya, inikah perjalanan seseorang yang menuju pernikahan, seperti inikah dunia keluarga yang sebenarnya. Seakan aku ingin keluar dari sana membangun keluargaku sendiri, meskipun dari 0 tidak apa. dan saat masalah berat itu datang q langsung berfikir, cukup kekecewaan ini. q hanya ingin ijab, tanpa ada tamu siapapun asalkan sah dan tidak membebani siapapun. Naudzubillah betapa gilanya q ini kan T_T. Yahh q hanya berharap ikhlas saja, nanti ketika kakakku yang akan menikah, q akan berusaha semampuku membantu sesuai keinginan kakakku tersayang :'(
1 hal nasihat yang tidak begitu penting bagiku "jika kalian akan menikah, saat itu juga pasrahkan saja pada keluarga. jangan pernah ikut campur atau berkeinginan lain, atau kalian akan sakit hati" . lebih tepatnya ini nasihat untukku ya :D . Ya, hari yang berbahagia nggak boleh sedih. alhamdulillah ini sudah sekitar 50% persiapannya rampung. Dan inilah yang kulakukan dari awal awal persiapan pernikahanku.
1. Budget
Kalian memiliki budget berapa besar untuk pernikahan? catat dana minimal dan maksimal, tanyakan pada penyedia dana kalian kisaran dari berapa sampai berapa. jadi sekiranya nanti untuk langkah selanjutnya bisa menentukan dan menimbang pilihan yang pantas. dan hal ini yang tidak kulakukan sejak awal sehingga simpang siur diubah sana sini.
2.Pemilihan lokasi
Yaa, yang utama menetukan segalanya adalah lokasi, karena dengan lokasi sudah fix. yang lain akan bisa menyesuaikan. Q memilih lokasi di gedung dan alhamdulillah tercapai, meskipun akhirnya ada aja omongan nggak enak. q tinggal di Lumajang kota tepatnya daerah Jl KH Wahid Hasyim gg II . kenapa harus gedung?? entah q melihat pernikahan di gedung itu sangat keren. Juga baru sadar, pernikahan di gedung itu jauh lebih murah daripada di rumah. Di gedung kalian hanya menyiapkan dekor kuade (bahasa lainnya lupa, pokok yang resepsi tempat duduk pasangan yang menikah itu) sama tempat makan, meja souvenir dll. sedangkan di rumah masih harus mendirikan terop (duhh.. bahasaku ya maaf -_-. seperti kelambu lalu ada tiang besi buat berteduhnya itu wes. tau kan yaa), kalau masak sendiri juga membutuhkan wilayah yang sedikit luas. belum juga pemilihan lokasi yang pas. karena juga lokasiku masuk gang sempit, mau diadakan di depan tokoku yaitu yang di pasar senggol. itu kan pertokoan aktif yang ramai, jalan juga ramai. q berfikir ketika menutup jalan atau mengambil separuh jalan, kasihan pertokoan sekitar sama orang yang lalu lalang. pasti macet, ntar jadi bahan omongan dan takutnya ada doa jelek karena ngadakan pernikahan nyusahin orang dengan menutup jalan (sebatas pikiranku semata ya). jadi fix q memilih lokasi gedung Sudjono, letaknya di selatan alun-alun kota pas. Cukup murah memang tidak sampai 5jt, di gedung itu sudah dapat fasilitas lokasi, tempat parkir strategis dan memadai, kursi, ruangan berAC, juga genset takut nantinya ada pemadaman.
3. Vendor pernikahan
Hmm... sudah sejak lama mungkin emang sudah fix dan jatuh hati sama vendor satu ini yaitu salon Nafisa. Sebenarnya di wilayah Lumajang ini banyak sekali perias yang bagus bagus keren. tapi mungkin memang sudah fanatik sama salon Nafisa ya hehehe. lokasinya sebelum sma pgri Lumajang. banyak macam bajunya, pernah menang kompetisi di Surabaya. dan q sejak wisuda SMA memakai jasa salon ini. sudah terkenal juga nih salon. Tips ketika memilih paket pernikahan ya. bandingkan harga dari tiap paketnya, jangan tertipu dengan bonus atau ada hal aneh. tanyakan tanpa ragu apa yang tidak di mengerti. ambil apa yang penting saja ya. kalau yang kulakukan adalah, lokasi gedung ada pilihan paket 14, 17, 20 sama 25. itu lengkap dengan dekorasi ruangan meja souvenir dll. Siapa sih yang nggak tertarik dengan paket 25 :D.. istimewa gitu lohh. mari memotong budget, nggak perlu terlalu muluk. q memilih paket yang 14 rasa 17. apa maksudnya? begini, paket 14 dan 17 sebenarnya tidak jauh beda, hanya saja untuk pemilihan baju kita tidak bisa memilih baju yang koleksi baru dengan paket 14. pada paket ini juga q menghilangkan hal yang tidka penting seperti midodareni rias orang tua entah apa juga. karena hal seperti ini bisa di antisipasi. dan q menggantinya dengan lain yang lebih penting. jadi dengan q menghilangkan unsur-unsur tersebut aq mendapatkan hal lain seperti baju q bisa pilih yang baru. juga dekor tidak ada batasan pilihan modelnya.
4. Fotografer
Nah selanjutnya q mencari siapa fotografer yang pas. saat di vendor kan ada tuh hasil hasil rias pengantinnya, q lihat di sampul belakang siapa fotografernya atau studio mana yang dipakai. Dan saat itu q jatuh hati sama hasilnya mas Ray. lokasinya ada di Pasirian, editannya q suka keren. berangkatlah q ke lokasi sana nanya nanya. udah dapat brosur sama harga harganya.. trus kayak kurang sreg q nanya sama sana sini siapa fotografer yang pernah dipakai. lalu q jatuh hati juga sama hasilnya mas Zai lucu lucu. Galaulah q pada akhirnya. sudah kontek kontekan lewat bbm sama mas Zai jadi q fix ambil jasanya ZPS (Zaiphotostudio) . masnya ini juga orang Pasirian, denger denger jebolannya JJ kalau nggak salah (studio di luamjang) . setelah itu ada batasan harga nih, harus di potong lagi gak perlu yang terlalu mewah. Oh ya.. tukang foto alias fotografer pernikahan harga itu tidak selalu tetap di awal. kecuali video shoot itu ditetapkan diawal CATAT. jadi fotografer bisa saja membengkak tergantung banyaknya yang dipotret pengambilan gambar. dan keputusan final aq memakai jasa prewednya mas Ray di studio dengan biaya 200 dan jasa fotonya mas Zai dengan biaya 900. untuk video belum memutuskan, aslinya kepengen buanget :(
5. Catering/masak di rumah
keputusan final keluarga gimana nih?? pakai catering atau masak sendiri. kalau sanggup masak ya monggo kalau mau pakau catering ya monggo. nah di acaraku kali ini, keluarga memeilih memakai jasa catering. keliling sana sini sat set akhirnya memutuskan memakai jasa catering Bu Betty, ini lokasinya di pasar patok pinggir jalan di swah sawah. daerah tukum sana pokok. sesudah berguru sama orang yang pernah mantu kataya kalau catering di campur aja antar paketnya. nah setelah dibegitukan dapat jawaban nih... kalau di campur tempat makannya gak beraturan nanti. mejanya isinya satu sama lain nggak serasi. kurang paham juga yah manut wes. q memilih paket standar 3 kalau nggak salah, dan lupa harganya berapa. karena brosur yang ada coretan harga hlang. kalau nggak salah rata rata catering paling murag 25.000 per porsi. nahh biasanya jasa catering akan menanyakan berapa jumlah undangan? semisal undangan saya 500 berarti untuk catering harus memesan 1.000 porsi. karena, 1 undangan biasanya yang datang kan lebih dari satu. entah membawa pasangan atau anak atau yg lain. nah pada kenyataannya setelah berguru kalau undangan 500 dan memesan 1000 porsi. itu sisanya bakalan buanyak. mengakalinya untuk jaga jaga semisal undangan 500 pesan saja 700 porsi. karena setiap orang kan nggak selalu memakan 1 porsi utuh lengkap dengan berbagai macam lauknya. nah kalau ke jasa catering bilang saja undangan sy 400 bu dan saya pesan 700 porsi saja gitu..
6. Souvenir dan Undangan
Sesuai selera juga sih dalam memilih undangan juga souvenir. dan kalau memilih souvenir di Surabaya itu jauh lebih murah. tepatnya di PGS, memang sih murah. dan kalian juga harus pandai memilih toko. jangan terpaku pada 1 toko saja tapi keliling, dan tanyakan apa bisa kurang jika saya mengambil dengan jumlah sekian. dan kebetulan saat itu rencananya kita ingin memberi souvenir macam-macam setelah keliling diputuskan hanya 1 macam. dan kita membelinya secara terpisah. agen souvenir yang murah dan terjangkau di sana kalau nggak salah tokonya namae subur atau sabar gitu. maaf maksud saya mika yang murah, dengan ukuran yang sy butuhkan sy dapat harga 800 per mikanya itu dengan dasar emas. sedangkan sy beli di Lumajang percetakan adil itu 1000 dengan dasar putih polos. lumayan kan :D . Nah untuk undangan membandingakn harga di Jember dan Lumajang, akhirnya memutuskan di Luamajang aja di Adil. karena di Jember nggak ketemu percetakan yang murah. setelah memilih sana sini, agak kecewa juga dengan putusan ini dipilihlah undangan yang biasa saja. karena pada dasarnya undangan setelah diterima di lihat lalu di buang, jadi nggak usah terlalu bagus juga. jadi biayanya bisa dialihkan ke hal yang lain. nahh untuk undangan akad nanti atau walimatul ursy, q memilih mencarinya sendiri mendownload gratis di google dan mengeditnya
kurang lebih seperti di atas. cukup puas dengan editan saya huhuhuhu. dari sekian banyak persiapan yang saya legakan hanya yang satu ini karena sesuai dengan keinginan wkwkwk. trimakasih website yang menyediakan secara gratis (maaf lupa namnay apa pokok ada unibraw nya juga gitu). dan ini saya edit sy gabung gabung juga. kalau mau nanti bisa saya post di tulisan lainnya.
Sekian tulisan kecil ini semoga bermanfaat, dan lain kali mungkin ada ilmu bisa sy bagi lagi. maaf kalau GeJe yaa :D .
Selasa, 10 November 2015
Rabu, 10 September 2014
Yayasan dan Akuntabilitas Publik
YAYASAN
DAN AKUNTANBILITAS
PUBLIK
Disusun
guna memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik
Oleh
:
1.
Dwi Prasetyaningsih (120810301002)
2.
Yeny Fatmawati (120810301075)
3.
Vita Sidiyanti (120810301083)
4.
Intan P.P.A (120810301094)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
DAFTAR
ISI
Daftar isi...................................................................................................... i
Latar
Belakang............................................................................................ 1
1.1 Akuntabilitas
yayasan............................................................... 1
1.2
Tujuan
laporan keuangan.......................................................... 3
1.3
Tahap
pengembangan sistem akuntansi......................................6
1.4
Bagan akun................................................................................ 7
1.5
Analisis FASB no
116............................................................... 14
1.6
Pengendalian
keuangan............................................................. 23
1.7
Aktivitas Pengendalian
Dalam Siklus Akuntansi Tahunan...... 26
1.8
Catatan
Instruksional................................................................. 37
Kesimpulan.................................................................................................. 39
Daftar Pustaka............................................................................................. 41
Latar Belakang
Fenomena
yang dapat diamati dalam perkembangan sektorpublik adalah semakin meningkatnya
tuntutan pelaksanaan akuntabilitas public oleh organisasi sector public seperti halnya yayasan. Tuntutan akuntabilitas ini terkait
dengan perlunya transparansi dan pemberian informasi kepada public dalam rangka
memenuhi hak-hak spublik.
Organisasi
nonprofit seperti yayasan ini berbeda dengan organisasi profit, yakni pada
sumber daya awal mekanisme organisasi yang diperoleh dari sumbangan. Kreditor
dan pemasok membutuhkan pengukuran jumlah, saat dan kepastian arus kas masuk.
Sehingga dapat menilai apakah yayasan mampu memberikan jasa secara
berkesinambungan (going concern).
Yayasan
harus mampu mengelola jasa serta diinformasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam bentuk laporan keuangan, dimana informasi mengenai aktiva,
kewajban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur
tersebut disampaikan. Laporan yang disusun tersebut juga harus menyajikan
secara terpisah aktiva bersih, baik terikat maupun tidak terikat penggunaannya.
Hasil
pengelolaan sumber daya yayasan akan dipertanggungjawbakan melalui penyajian
laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas akan menjelaskan
mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.
Pengendalian keuangan yayasan juga
diperlukan untuk meminimalkan resiko, peningkatan konsistensi dan akurasi
sehingga tidak ada kekacauan.
Dengan
penyususan paper ini diharapkan akan adanya pemahaman mengenai standar
pelaporan keuangan yayasan sehingga lebih mudah dipahami, relevan, daya banding
serta dapat dipercaya sehingga pengelola mendapatkan informasi akurat untuk
perencanaan program dan pengambilan keputusan lainnya.
1.1 Akuntabilitas Yayasan
Pengertian
yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 adalah Badan Hukum yang
kekayaan terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai
tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan
memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi swasta (profit). Dimana
organisasi swasta biasa memperoleh modal usaha awal dari setoran modal para
pemilik dengan cara penjualan saham, sedangkan Yayasan memperoleh sumber daya
awal yang dibutuhkan umumnya diperoleh dari sumbangan.
Pada
beberapa bentuk organisasi nonprofit yang tidak ada kepemilikan, kebutuhan
modal didanai dari utang, sementara kebutuhan operasinya diperoleh dari
pendapatan atau jasa yang diberika, karenanya arus kas merupakan ukuran yang
penting bagi para pemakai laporan keuangan seperti kreditor dan pemasok dana,
karena dalam aruskas terdapat perubahan perubahan yang terjadi pada aktivitas
pendanaan dan aktivitas operasi.
Laporan
posisi keuangan pada yayasan menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban,
aktiva bersih, dan informasi mengenai
hubungan antara unsur-unsur tersebu, tujuan dari laporan posisi keuangan ini
adalah untuk memberitahu para pemakai informasi mengenai kemampuan yayasan
dalam mengelola jasa.
Ruang Lingkup
(Karakteristik Laporan Keuangan Yayasan)
Laporan
keuangan yayasan memiliki karakteristik antara lain:
-
Sumber daya atau modal
berasal dari sumbangan dimana para penyumbang tidak mengaharapkan imbalan yang
sebanding dengan jumlah sumber daya atau modal yang telah diberikan.
-
Yayasan menghasilkan
barang dan/atau jasa namun bukan merupakan kegiatan operasional perusahaan
sehingga tidak semata-mata bertujuan untuk memperoleh laba, dan apabila suatu
yayasan menghasilkan laba maka laba yang diperoleh tersebut tidak akan
dibagikan kepada pemilik maupun pendiri yayasan tersebut.
-
Dalam yayasan tidak
terdapat kepemilikan yang mengakibatkan suatu yayasan tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, ataupun apabila yayasan dilikuidasi atau
dibubarkan tidak ada kepemilikan yang menggambarkan pembagian sumberdaya dari
yayasan tersebut.
Definisi
istilah dalam akuntansi
-
Pembatasan permanen,
artinya penyumbang membatasi penggunaan dari sumber daya yang telah diberikan
yang bertujuan agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan secara permanen.
Namun sebagian atau semua penghasilan dari sumber daya yang digunakan tersebut
dapat digunakan oleh yayasan.
-
Pembatasan temporer,
artinya penyumbang membatasi penggunaan dari sumber daya yang diberikan sampai
suatu batas periode tertentu atau sampai pada terpenuhinya suatu keadaan
tertentu. Apabila terdapat suatu keadaan yang mengharuskan penggunaan sumber
daya yang lebih, maka sumber daya dari pembatasan temporer ini dapat digunakan.
-
Sumbangan terikat,
adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tetentu oleh
penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat temporer maupun permanen.
-
Sumbangan tidak
terikat, adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan
tertentu oleh penyumbang.
1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan
keuangan yayasan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Tujuan dari pelaporan
keuangan yayasan adalah untuk menyajikan informasi yang relevan artinya informasi
tersebut diperoleh dari kegiatan yang benar benar terjadi dari kejadian ekonomi
masa lalu yang dilakukan oleh yayasan. Laporan keuangan digunakan bagi para
pemakai kepentingan seperti penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak
lain yang menyediakan sumber daya bagi yayasan dalam membantu pengambilan
keputusan.
1. Laporan
Posisi Keuangan
Tujuan
penyusuanan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara
unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu Informasi
yang disajikan dari laporan posisi keuangan ini dapat membantu para pengguna
dalam menilai kemampuan
organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan likuiditas,
fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan
pendanaan eksternal.
2. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan
informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat aktiva bersih, hubungan
antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa, Informasi dalam laporan aktivitas, yang
digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya.
Laporan ini dapat membantu para peakai inforasi untuk mengevaluasi kinerja
dalam suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan
memberikan jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
3. Laporan Arus kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Yang didalamnya mengungkapkan mengenai aktivitas pendanaan dan aktivitas
investasi yayasan.
4. Catatan
atas Laporan Keuangan
Merupakan
bagian dari laporan keuangan yang tak terpisahkan karena berisikan penjelasa –
penjelasan rinci atas akun – akun dalam laporan keuangan.
Unsur-Unsur
Dalam Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi bertujuan untuk
memastikan semua data keuangan dan transaksi ekonoi telah dicatat seara lengkap
dan laporan akuntansi yang dihasilkan akan lebih akurat serta tepat waktu.
Komponen-komponen Sistem Akuntansi
1. Bagan
Perkiraan/Akun
Adalah
daftar masing-masing item yang pencatatannya dibagi kedalam lima kategori :
n Aktiva
n Utang
n Aktiva
Bersih
n Pendapatan
n Belanja
2. Buku
Besar
Buku
besar digunakan untuk mengklasifikasikan informasi pencatatan, isi dari buku
besar adalah bagan perkiraan akun. Buku besar mencerminkan total keseluruhan
transaksi yang pencatatannya lebih ringkas karena berasal dari ringkasan total
dari semua jurnal.
3. Jurnal
Jurnal
merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk merekam semua transaksi dan
peristiwa ekonomi yang terjadi pada yayasan.
4. Buku
cek
Pada
yayasan berskala kecil, buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar.
Sebagian besar transaksi keuangan akan dicatat melalui buku cek, dimana tanda
penerimaan yang disetor ke dan dari saldo pembayaran akan dibuat
5. Manual
Prosedur Akuntansi
Yaitu
suatu pencatatan prosedur dan kebijakan untuk menangani transaksi keuangan.
6. Siklus
Akuntansi
Terdapat
tiga tahap siklus akuntansi dalam yayasan :
Pertama
tahap pencatatan, pada tahap ini semua transaksi akan diidentifikasi, kemudian
dicatat dalam jurnal dan diposting kebuku besar.
Kedua
tahap pengikhtisaran, yaitu tahap untuk penyusunan neraca saldo berdasarkan
akun buku besar, penyesuaian, penyusunan kertas kerja, jurnal penutup, neraca
saldo setelah penutupan sampai jurnal pembalik.
Ketiga
ialah tahap pelaporan kedalam neraca, laporan surplus deficit/lapporan
aktivitas, laporan arus kas, laporan perubahan aktiva bersih, dan catatan atas
laporan keuangan.
Mempertahankan
Integritas Sistem Akuntansi
1. Neraca
Saldo
Dihitung
berdasarkan saldo semua buku besar dan harus dipastikan jumlah saldo debet dan
kredit sama karena jumlah dari neraca saldo digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan.
2. Rekonsiliasi
Bank
Rekonsiliasi
bank dilakukan untuk memastikan bahwa saldo buku cek menurut catatan perusahaan
sama dengan saldo perkiraan bank.
1.3 Tahap Pengembangan Sistem Akuntansi
Perbedaan
antara Akuntansi untuk yayasan dan organisasi bisnis
1. Akuntansi
untuk sumbangan
Yayasan
yang memenuhi syarat untuk mendapatkan status bebas pajak akan ditunjuk untuk
menerima sumbangan. Adapun prosedur yang ekuivalen untuk menangani akuntansi
sumbangan dalam yayasan adalah prosedur khusus, yaitu :
a. Janji
atau komitmen (jaminan untuk memberikan)
b. Jasa
dan materi yang didermakan (jenis sumbangan)
c. Kejadian-kejadian
khusus Hak Keanggotaan Pembina
2. Kapitalisasi
dan penyusutan aktiva
Yayasan
melakukan pencatatan atas pembelian peralatan dan barang substansial jangka
panjang lainnya serta melakukan pencatatan atas penyusutan asset tersebut.
3. Klasifikasi
pengeluaran fungsional
Yayasan
perlu melaporkan klasifikasi pengeluaran kas primer dan klasifikasi aktivitas
pendukung.
4. Implikasi
perbedaan antara akuntansi nonprofit dan akuntansi swasta
Dalam
praktik akuntansi yayasan diperlukan keahlian tambahan bagi personil, penasihat
keuangan dan auditor. Jadi, sumbangan dan pembelian barang-barang serta
peralatan yang memerlukan penasihat khusus, diatur dengan melibatkan seorang
akuntan spesialis yayasan.
Perbedaan
Akuntansi Berbasis Kas dan Berbasis Akrual
Pada
akuntansi berbasis kas pendapatan diakui pada saat kas benar-benar diterima,
dan beban diakui pada saat kas dikeluarkan untuk membayar beban tersebut.
Sedangkan pada akuntansi berbasis akrual pendapatan diakui pada saat pendapatan
tersebut diperoleh dan beban diakui pada saat beban tersebut muncul.
Modifikasi atas
kebijakan akuntansi untuk beberapa yayasan terutama yayasan yang memiliki
anggaran kecil yaitu dengan tetap mempertahankan pembukuan berbasis kas dan
menyiapkan laporan keuangan berbasis akrual. Caranya adalah dengan melakukan
penyesuaian akrual piutang dan pembayaran dalam kertas kerja pelaporan
keuangan, tanpa secara formal dicatat kedalam pembukuan.
1.4 Bagan Akun
A. Unsur-unsur
yang Harus Ada dalam Bagan Akun
Bagan akun adalah
daftar perkiraan atau rekening system akuntansi yang disususn untuk mendapatkan
informasi keuangan, mempertahankan jalur informasi keuangan, untuk membuat
keputusan keuangan.
Bagan akun pada yayasan
terbagi atas lima kategori yaitu asset, liabilitas, asset bersih, pendapatan,
dan biaya.masing masing akun ditentukan dengan nomor identifikasi yang
ditentukan berdasarkan persetujuan serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan
khusus yayasan.
Pertimbangan
dalam memutuskan apa yang harus ada dalam bagan akun :
· Laporan
apa yang perlu dipersiapkan?
· Keputusan,
evaluasi, dan penilaian keuangan apa yang perlu dibuat secara teratur?
· Tingkat
perincian apa yang diperlukan?
· Kapasitas
apa yang perlu dimilliki untuk melacak informasi keuangan?
Aturan
yang baik adalah membuat akun yang sesederhana mungkin serta memperbaikinya
untuk meningkatkan ketersediaan informasi secara berkesinambungan.
B. Ciri-ciri
Bagan Akun yang Sederhana
Asset
Asset
merupakan item nyata dari yayasan yang mengungkap sumber daya, seperti kas,
piutang, perlengkapan dan kekayaan. Sebelum adanya IFRS asset disajikan menurut
urutan menurun dari tingkat yang paling liquid. Namun setelah adanya IFRS urutan
dalam asset tidak ditentukan.
Liabilitas
Merupakan
kewajiban yayasan kepada kreditor seperti pinjaman dan utang usaha. Sama halnya
seperti asset, sebelum IFRS liabilitas disajikan menurut urutan yang jatuh
temponya lebih awal. Namun setelah adanya IFRS aturan tersebut tidak menjadi
keharusan tergantung pada kebijakan perusahaan.
Asset Bersih
Asset
bersih mencerminkan nilai keuangan dari suatu yayasan yang mencerminkan saldo
yang ada setelah kewajiban yayasan dilunasi.
C. Akun
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dalam Laporan Posisi Keuangan
Banyaknya
item dalam suatu kategori akun akan selalu berkembang seiring dengan
berkembangnya aktivitas suatu yayasan
Akun
yang saling berkaitan akan dikelompokan bersama dengan nomor yang saling
berkaitan.
D. Menangkap
informasi keuangan yang lebih kompleks
Jika
dana secara terpisah dipilah menurut setiap program, departemen, dan tempat,
maka bagan akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebutn melalui bagan akun
“multi-tiered” (deretan bertingkat
banyak). Sehingga bagan akun akan lebih kompleks dan laporan yang dihasilkan
akan lebih rinci. Namun, hal ini tergantung pada waktu dan kemampuan staf
keuangan yayasan, serta kerumitan transaksi keuangan yang terjadi, karena
akuntansi multi-tiered sulit
dijalankan tanpa computer.
E. Penyusutan
(Depresiasi)
Yayasan
melakukan pencatatan atas pembelian peralatan dan barang substansial jangka
panjang lainnya karena asset tersebut menanggung biaya petahun sesuai dengan
umur manfaatnya. Biaya penyusutan atas suatu asset akan terus muncul selama
masa manfaatnya meskipun tidak ada kas yang benar-benar dikeluarkan, karena kas
telah dikeluarkan pada saat perolehat dari aseet tersebut. Selanjutnya biaya
penyusutan yang dikeluarkan pertahun atas suatu aset akan diakumulasikan
kedalam akun akumulasi pesusutan. Dalam menghitung biaya penyusutan perlu
diketahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh asset tersebut, berapa
umur manfaat dari asset, dan apakah ada nilai sisa atau tidak dari asset
tersebut.
F.
Pajak Penghasilan dari
Usaha yang Tidak Terkait
Perdagangan
usaha yang tidak terkait adalah pendapatan yang dihasilkan dari suatu
perdagangan atau aktivitas usaha yang tidak mempunyai hubungan sebab-akibat dan
member kontribusi penting bagi pemenuhan tujuan yayasan. Dalam kata lain Usaha
yang tidak terkait merupakan usaha lain yang dilakukan yayasan namun bukan
merupakan usaha utama dari yayasan tersebut.
Pajak
yang dibayar atas pendapatan lain-lain yang diperoleh yayasan dari usaha yang
tidak terkait ditetapkan sesuai dengan ketentuan pajak badan hukum.
Yayasan
yang melakukan aktivitas nonusaha dapat dianggap bukan merupakan subjek pajak
penghasilan apabila :
· Semua
pekerjaan dilakukan oleh relawan
· Secara
substansial seluruh barang dagangan yang dijual didapatkan dari pemberian.
· Aktivitas
yang dilakukan addalah untuk fasilitas kemudahan anggota, pasien, dan karyawan
yayasan.
G. Mencatat
Akun Sumbangan
Pencatatan pada akun
sumbangan bisa saja berawal dari komitmen yang dinyatakan secara tertulis oleh
donatur, baik berupa sumbangan kas maupun non kas. Apabila terdapat komitmen
secara tertulis ini kemudian dalam neraca akan dimunculkan akun piutang hibah,
dimana merupakan jumlah yang diharapkan akan diterima dimasa mendatang dari
donatur atas hibah/ sumbangan yang telah dijanjikan.
Mengenai bagaimana pedoman
pencatatan dan perlakuan untuk akuntansi piutang hibah the Financial Accouting Standards Board (FASB) menerbitkan Standar
Akuntansi Keuangan No. 116, Akuntansi untuk Sumbangan yang diterima dan
sumbangan yang dibuat,.
Pentingnyakah
Mencatat Piutang Hibah?
Apabila piutang hibah
sudah dipastikan dan nilai kepercayaan atas komitmen yang telah dibuat adalah
kuat, maka sebaiknya dilakukan pencatatan atas piutang ini, sebelum melakukan
pencatatan hendaknya dipastikan apakah piutang hibah ini akan benar-benar
terwujud pada masa yang akan datang seperti yang telah dijanjikan oleh donatur,
kata-kata yang bisa menunjukan valid atau tidaknya bukti yang dibuat oleh
donatur biasanya menggunakan kata “sepakat”, atau “menyetujui” .
Piutang yang
terwujudnya tidak menentu dan dalam mewujudkannya diperlukan beberapa kondisi
yang harus terpenuhi disebut piutang yang mengikat, piutang yang mengikat ini
akan dicatat ketika kondisi terpenuhi, ketika dicatat ini maka secara otomatis
piutang yang mengikat ini telah berpindah status menjadi piutang yang tidak
mengikat karena telah dipenuhinya kondisi yang disyaratkan. Namun, sebelum
kondisi yang disyaratkan terpenuhi piutang yang mengikat ini dimasukan dalam
catatan kaki laporan keuangan.
Sedangkan
piutang yang tidak memerlukan persyaratan disebut piutang yang tidak mengikat,
artinya secara otomatis donatur akan memberikan kontribusi pada masa yang akan
datang tanpa adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh yayasan.
Akuntansi untuk
Pencatatan Piutang Hibah
Piutang
hibah diakui sebagai penerimaan di tahun
munculnya piutang bukan pada saat kas atas piutang dapat terealisasi, misalnya
: terdapat piutang yang tidak mengikat, pada tahun 2013 seorang donatur
berjanji akan memberikan piutang hibah sebesar Rp3000 pada tahun berikutnya
serta terdapat pula piutang hibah lain Rp 1500 per tahun selama empat tahun
berikutnya, sehingga totalnya adalah Rp 6000. Pada akhir tahun 2013, untuk
mencatat adanya piutang tidak mengikat ini adalah ayat jurnal sebagai berikut :
Piutang
Hibah Rp 9.000
Piutang Sumbangan Rp 9.0000
Untuk
mencatat piutang hibah
Ketika piutang hibah
dibayarkan pada tahun 2014, ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Kas Rp 3.000
Piutang Hibah Rp 3000
Contoh
diatas adalah pencatatan untuk piutang yang tidak mengikat, sedangkan untuk
contoh piutang yang mengikut misalnya : seorang donatur berjanji akan
memberikan bantuan sebesar Rp 30.000 ketika yayasan terkena musibah. Munculnya
piutang mengikat ini akan dimuncukan di catatan kaki, sedangkan ketika yayasan
terkena musibah, piutang akan dicatat dan diakui sebagai penerimaan.
Mencatat
Piutang yang Tidak Dapat Terkumpul
Pada
dasarnya akuntansi untuk mencatat piutang yang tidak dapat terkumpul sama
halnya akuntansi untuk mencatat piutang yang dapat terkumpul. Misalnya, dana
sebesar Rp 15.000 berupa piutang (sumbangan) yang tidak trikat yang diberikan
kepada yayasan selama tahun berjalan, menunjukakan bahwa rata-rata 20% dari
dana tersebut tidak terkumpul. Akun pengeluaran yang dibuat untuk nilai yang
rata-rata tidak terkumpul ini, dibuat dalam satu akun Cadangan untuk Piutang
yang Tidak Dapat Terkumpul. Jurnal yang disajikan pada akhir tahun adalah
sebagai berikut:
Pengeluran piutang yang
tidak terkumpul Rp 3000 (15.000 x 20%
)
Cadangan
untuk piutang yang tidak terkumpul Rp 3000 (15.000x20%)
Cadangan
untuk piutang yang tidak terkumpul ini akan ditandingkan dengan nilai piutang
dalam laporan neraca, hasilnya adalah piutang bersih sebagai berikut :
Piutang hibah Rp
15.000
Dikurangi :
Cadangan untuk piutang
yang tidak terkumpul Rp
3.000
Total Bersih Piutang
Hibah Rp 12.000
H. Persolan Pelaporan
Semua
pedoaman FASB mengarah ke hasil surplus (laba), hal ini karena pendapatan
merupakan piutang yang telah diterima. Yayasan akan melaporkan peningkatan yang
besar pada aktiva bersih jika piutang-piutang tersebut dicatat. Jadi, jumlah
tersebut akan disalahinterpretasikan oleh para pengguna laporan keuangan.
Ringkasan
: suatu pengakuan hibah (bantuan), atau penerimaan, harus secara akurat
menggambarkan jenis hibah dan bukan jumlah uang yang disebutkan.
Roger
Mr Crummen berpendapat :
James,
kecuali aturannya telah diubah, saya berpikir, Anda hanya memiliki penerimaan
hibah dari donatur, tetapi Anda telah menilai hibah tersebut untuk tujuan pajak
yang merupakan tanggung jawab donatur. Jika hal itu tidak benar, saya akan
menghargai tanggapan seseorang. Terima kasih.
Dan
John H. Taylor mengatakan :
Hal
ini tentu saja benar. Pengakuan hibah atau penerimaan yang Anda miliki harus
secara akurat menggambarkan jenis hibah tersebut dan bukan jumlah uang yang
disebutkan.
Walaupun
hal ini tidak membantu pencatatan
internal atas hibah yang diterima, kebijakan kami (Unibersita Duke) tidak
mengizinkan menerima jenis bantuan (hibah) tanpa adanya beberapa bentuk
konfirmasi nilai dari pihak ketiga. Dalam kasus peralatan komputer kita
menyarankan agar donatur menghubungi perusahaan komputer setempat atau toko
untuk mendapatkan nilai perkiraan dari barang tersebut. Hal ini harus menyertai
hibah tersebut ketika dibuat (setelah diterima oleh Komite Kebijakan Hibah
Kami). Untuk peralatan komputer baru, tugasnya lebih mudah. Mereka dapat
memberikan kami salinan kwitansi pembelian atau iklan untuk unit serupa.
Kemudian kita akan menggunakan dokumen ini untuk mencatat (ke dalam kredit) secara
internal donatur dan menambah total hibah kami. Akan tetapi, donatur tidak akan
pernah melihat jumlah ini dalam penerimaannya.
1.5 ANALISIS FASB NO 116
(Financial
Accounting Stadards Board atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan)
“AKUNTANSI UNTUK SUMBANGAN YANG DITERIMA DAN
SUMBANGN YANG DIBUAT”
Pernyataan
Dewan Standar Akuntans Keuangan No. 116 “Akuntansi untuk Sumbangan yang
Diterima dan Sumbangan yang Dibuat” mencakup seluruh entitas yang menerima atau
membuat sumbangan.
Beberapa
definisi kunci yang ada dalam pernyataan ini adalah :
· Sumbangan
– suatu transfer kas atau aktiva lain yang tidak mengikat untuk entitas lembaga
nonprofit atau penyelesaian atau pembatalan utang dari transfer timbal balik
secara sukarela oleh entitas lainnya yang bertindak atas nama pemilik.
· Komitmen
untuk Memberikan – suatu penyataan tertulis atau
lisan untuk memberikan sumbangan secara tunai atau dalam bentuk aktiva lainnya.
· Kondisi
yang Ditentukan Donor (Donatur) – suatu kejadian tidak
pasti atau di masa yang akan datang memiliki kegagalan yang mengakibatkan
pengembalian aktiva yang telah ditransfer untuk orang yang memberikan piutang
atau melepaskan orang yang memberikan piutang dari suatu kewajiban untuk memberikan aktiva.
· Batasan
yang Ditentukan Donatur – suatu batasan dan
ketentuan dalam penggunaan aktiva sumbangan. Pembatasan ini dapat dijadikan
batasan sebagaimana untuk tujuan, waktu, atau keduanya.
Sumbangan
yang diterima; termasuk piutang-piutang yang tidak mengikat, sebaiknya diakui
sebagai penerimaan pada saat ditrima. Untuk tujuan Laporan Posisi Keuangan,
piutang tersebut sebaiknya dicatat sebagai penambahan pada aktiva atau
pengurangan pada pasiva dan sebagai salah satu bantuan yang dibatasi atau
penerimaan yang tidak dibatasi.
· Sumbangan
tanpa pembatasan yang ditentukan oleh donatur, dilaporkan sebagai bantuan yang
tidak dibatasi dan menambah aktiva bersih yang tidak dibatasi.
· Bantuan
dengan batasan yang ditentukan oleh doantru dilaprkan sebagai bantuan yang
dibatasi, kecuali batasan ini dipenuhi pada periode pelapran yang sama.
· Penerimaan
dari piutang yang tidak mengikat untuk melakukan pembayaran di masa mendatatng
pada umumnya dilaporkan sebagai bantuan yang dibatasi. Pada umumnya, realisasi
piutang yang tidak mengikat untuk memberikan uang di masa mendatang akan
disajikan sebagai suatu tambahan pada aktiva bersih terikat temporer.
· Sumbangan
terikat sebaiknya dilaprkan sebagai aktiva bersih terikat permanen atau aktiva
bersih terikat temporer.
· Sumbangan
aktiva jangka panjang, tanpa ketentuan berapa lama aktiva yang diberikan harus
digunakan, dilaporkan sebagai sumbangan terikat jika hal itu adalah suatu
kebijakan akuntansi yayasan untuk mengyatakan ikatan waktu yang berakhir pada
umur manfaat dari aktiva yang diberikan.
· Sumbangan
dengan kondisi yang ditentukan oleh donatur, diakui sebagai aktiva dan dicatat
sebagai tambahan dapat dibayar kembali, sehingga kondisi dipenuhi pada waktu
penerimaan diakui.
· Jasa
yang diberikan diakui saat jasa yang diterima membuat atau menambah akiva
nonkeuangan atau memerlukan keahlian khusus yang diberikan oleh individu yang
memiliki keahlian tersebut.
· Sumbangan,
sebagaimana aturan umum, diukur menurut nilai wajar pada saat (tanggal
penerimaan). Untuk jasa yang diberikan,nilai wajar mungkin ditentukan
berdsarkan nilai wajar jasa yang diteima tau nilai wajr aktia penambahan aktia
hasil dari jasa tersebut.
· Piutang-piutang
yang tidak mengikat untuk memberikan uang (kas) sebaiknya dinilai pada nilai
saat ini dari perkiraan arus kas di masa mendatang, dengan tambahan bunga
berikutnya yang diakui sebagai pendapatan sumbangan.
· Berkhirnya
batasan yang ditentukan oleh donatur sebaiknya digambarkan ketika waktu yang
ditetapkan telah lewat atau tujuan yang ditetapkan telah terpenuhi. Berakhirnya
batasan yang ditentukan donatur dilaporkan sebagai penggolongan ulang(antara
tidak terikat dan terikat temporer) dan dilaporkan secara terpisah dari
transaksi operasional lainnya.
· Sumbangan
kerja atau seni atau item kumpulan barangkali diakui dan ditulis secara jelas
jika kondisi tertetu dipenuhi.
Pencatatan
mengenai Keuntungan Bersih atas Acara Penggalangan Dana
Dalam
software akuntansi tidak menjelaskan secara rinci perubahan anggara untuk
pengeluaran, penerimaan dan pembiayaan yang terjadi dalam acara penggalangan
dana, namun hanya mengungkapkan satu pos yakni pos akuntansi.
Yayasan
harus mempertanggungjawabkan acara penggalian dana dalam formulir tahunan
karena penerimaan dan pengeluaran dari acara penggalian dana dapat mengubah
posisi keuangan yayasan.
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 45
PELAPORAN
KEUANGAN ORGANISASI NONPROFIT
LAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI NONPROFIT
Laporang
kueangan organisasi nonprofit seperti yaysan meliputi lapran posisi keuangan
pada akhir periode pelapran, lapran aktivitas sertalaporan arus kas untuk suatu
periode pelapran, dan catatan atas laporan keuangan.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Klasifikasi
Aktiva dan Kewajiban
Informasi mengenai likuiditas
diberikan dengan cara sebagai berikut :
a) Menyajikan
aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kwajiban berdasarkan tanggal jatuh
tempo;
b) Mengelompokkan
aktia ke dalam bagian lancar dan tidak lancar, serta keajiban ke dalam bagian
jangka pendek dan jangka panjang;
c) Mengungkapkan
informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo kewajiban termasuk
pembataan penggunaan aktiva pada catatan ataslaporan keuangan.
Klasifikasi Aktiva
Bersih Terikat atau Tidak Terikat
Laporan
posisi keuangan menyajikan jumlah setiap kelompok aktiva bersih berdasarkan ada
atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat
secara temporer dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah
dari pembatasan permanenatau temporer akan diungkapkan dengan cara menyajikan
jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
LAPORAN AKTIVITAS
Tujuan dan Fokus
Laporan Aktivitas
Laporan
aktivitas difokuskan pada yayasan secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam
laporan aktivitas akan tercermin pada aktiva bersih dalam laporan posisi
keuangan.
Perubahan Kelompok
Aktiva Bersih
Laporan
aktivitas menyajikan jumlah perubahanaktia bersih yang terikat permanen,
terikat temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
Klasifikasi Pendapatan,
Beban,Keuntungan, dan Kerugian
Laporan
aktivitas menyajikan pendapatan sebagi penambah aktia bersih tidak terikat,
kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagi
pengurang aktia bersih tidak teriakat.
Sementara
itu, sumbangan disajikan sebagai penambah aktia bersih tidak terikat, terikat
permanen,a tau terikat temporer, tergantung apda ada tidaknya pembatasan, jika
sumbangan terikatyangpembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang saman,
maka dapat disajikan sebagai sumbangan tidak tetikat sepanjang disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan
aktiitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan
aktiba lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktia bersih tidak
terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Informasi mengenai
Pendapatan dan Beban
Laporan
aktiitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian,
pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban
terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat inestasi, diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi mengenai
Pemberian Jasa
Laporan
aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi
mengenai beban menurut klasifikasi fungsional seperti menurut kelompok program
jasa utama dan aktivitas pendukung.
LAPORAN ARUS KAS
Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan
utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode
Klasifikasi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas
Laporan
arus kas disajikan sesuai dengan PASK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan
tambahan berikut ini :
(a) Aktivitas
pembiayaan
(1) Penerimaan
kas dari penyumbangyang penggunaannyadibatasi untuk jangka panjang
(2) Penerimaan
kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk
perolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau pengingkatan dana
abadi (endowment)
(3) Bunga
dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
(b) Pengungkapan
informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaannonkas : seperti sumbangan
berupa bangunan atau aktiva investasi.
Laporan
Posisi Keuangan Yayasan sebaiknya menyediakan informasi yang paling telean dan
mudah dipahami dari sudut pandang penymbang, kreditor dan pemakailaporan
keuangan di luar yayasan. Penyusunan laporan keuangan k0mparatif sangat
dianjurkan.
Yayasan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20x0 dan
20x1
(dalam jutaan)
|
20X0
|
20X1
|
Aktiva
Kas
dan setara kas..
|
Xxx
|
Xxx
|
Jumlah Aktiva
|
Xxx
|
Xxx
|
Kewajiban
dan Aktiva Bersih
Utang
Usaha...
|
Xxx
|
Xxx
|
Jumlah Kewajiban
|
Xxx
|
Xxx
|
Aktiva Bersih
Tidak terikat
Terikat kontemporer
Terikat Permanen
Jumlah Aktiva Bersih
|
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
|
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
|
Jumlah Kewajiban dan
Aktiva Bersih
|
Xxx
|
Xxx
|
Ada
tiga bentuk laporan aktivitas yayasan, bentuk pertama menyajikan informasi
dalam kolom tunggal, bentuk ini mempermudah penyusunan laporan aktivitas
komparatif.
Yayasan
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
Perubahan
Aktiva Bersih tidak terikat
Pendapatan dan Penghasilan
-
Sumbangan...
|
xxx
|
Jumlah
Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih yang Berakhir Pembatasannya
|
Xxx
|
Jumlah
aktiva yang telah berakhir pembatasannya
|
Xxx
|
Jumlah
Pendapatan, Penghasilan, dan Sumbangan Lain
|
Xxx
|
Beban
dan Kerugian
|
Xxx
|
Jumlah
Beban
|
xxx
|
Kerugian
Akibat Kebakaran
|
Xxx
|
Kenaikan
Jumlah Aktiva Bersih Tidak Terikat
|
Xxx
|
Dst...
|
|
Bentuk kedua menyajikan infomasi sesuai dengan
klasfikasi aktiva bersih, yaitu satu kolom untuk setiap klasifikasi dengan
tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk ini menyajikan dampak berakhirnya
pembatasan oleh penyumbang aktiva tertentu terhadap reklasfikasi aktiva bersih,
bentuk ini juga memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan
penghasilan dari investasi.
Yayasan
Laporan
Aktivitas
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
|
Tidak
Terikat
|
Terikat
Kontempore
|
Terikat
Permanen
|
Jumlah
|
Pendapatan,
Penghasilan, sumbangan lain
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih yang berakhir pembatasannya
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Xxx
|
Jumlah
Beban dan kerugian
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Xxx
|
Dst....
|
|
|
|
|
Sementara
bentuk ketiga menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan
dari lapran pendapatan, beban, dan perubahan aktiva bersih tidak terikat
disajikan dalam lapran perubahan aktiva bersih. Bentuk ini mentitikberatkan
perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak terikat. Bentuk ini cocok
untuk yayasan nirlaba yang memandang aktivitas operasi ssebagai aktivitas yang
terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dan sumbangan dan investasi.
Yayasan
Laporan
Pendapatan, Beban, dan Perubahan Aktiva
Bersih Tidak
Terikat
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
Pendapatan
dan Penghasilan Tidak Terikat
-sumbangan
...
|
Xxx
|
Jumlah
Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan
-penyelesaian
program pembatasan
...
|
|
Jumlah
Aktiva Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan
Jumlah
Pendapatan, penghasilan, dan sumbangan lain yang tidak terikat
|
Xxx
Xxx
|
Beban
dan Kerugian
-program
A...
|
Xxx
|
Jumlah
Beban dan Kerugian tidak terikat
|
xxx
|
Kenaikan
aktiva bersih tidak terikat
|
Xxx
|
Penurunan
aktiva bersih terikat temporer
|
(xxx)
|
Kenaikan
aktiva bersih terikat permanen
|
xxx
|
Kenaikan
aktiva bersih
|
xxx
|
Aktiva
Bersih Pada Awal Tahun
|
xxx
|
Aktiva
Bersih Pada Akhir Tahun
|
xxx
|
Bentuk
ketiga (alternatif)
Yayasan
Laporan Pendaptan,
Beban, da Perubahan Aktiva
Bersih Tidak Terikat
Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 20X1
|
Tidak
Terikat
|
Terikat
Temporer
|
Terikat
Permanen
|
Jumlah
|
Jumlah
Pendapatan, Penghasilan, dan sumbangan
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Jumlah
Beban dan Kerugian
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Perubahan
Aktiva Bersih
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih Awal Tahun
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
Aktiva
Bersih Akhir Tahun
|
Xxx
|
Xxx
|
Xxx
|
xxx
|
Sementara
itu, laporan arus kas suatu yayasan dapat disusun menggunakan metode langsung
ataupun metode langsung, serta menyajikan catatan atas laporan keuangan yang
menguraikan kebijakan pengungkapan, seta penjelasan lain yang diperlukan oleh
pembaca laporan keuangan.
Keseluruhan unsur laporan keuangan
yang disajikan yayasan bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan bagi
para penyumbang, anggota pengelola, kreditor dan pihak lain yang berkepentingan
dan menyediakan sumber daya bagi yayasan.
Mengingat bagaimana pentingnya
penyusunan laporan keuangan ini, pengelola yayasan sebaiknya mempelajari
bagaimana menyusun lapran keuangan (dari jurnal pembukuan) dan menganalisis laporan
tersebut agar dapat memahami kondisi keuangan dari aktivitas yayasan tersebut
dengan benar.
1.6 Pengendalian Keuangan
A. Pengembangan Sistem Pengendalian Akuntansi
Dalam
pengembangan sistem pengendalian akuntansi yang efektif terdapat langkah yang harus
dilakukan terlebih dahulu yaitu mengidentifikasi penyalahgunaan atau
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam bidang apa.
Ø Penerimaan
Kas
Dalam
bidang ini memastikan bahwa seluruh kas apakah seluruh kas diterima,
didepositokan secara tepat, dicatat dengan sesuai, direkonsiliasi, dan
dipertahankan menurut prosedur keamanan yang memadai.
Ø Pengeluaran
Kas
Dalam
bidang ini memastikan bahwa semua pembayaran kas hanya dilakukan atas
kewenangan pengelola yang tepat, untuk tujuan aktivitas yang valid, dan
diacatat secara tepat.
Ø Kas
Kecil (Petty Cash)
Dalam
bidang ini memastikan bahwa kas kecil dan dana kerja lainnya dibayar hanya
untuk tujuan yang tepat, disimpan secara aman, dan dicatat secara tepat.
Ø Gaji
Dalam
bidang ini memastikan bahwa pembayaran gaji diberikan kepada karyawan yang
berhak dan dicatat secara tepat sesuai dengan persyaratan (contoh setoran pajak
gaji).
Ø Hibah,
Sumbangan, dan Warisan
Dalam
bidang ini memastikan bahwa semua hibah, sumbangan, dan warisan diterima serta
dicatat dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku.
Ø Aktiva
Tetap
Dalam
bidang ini memastikan bahwa aktiva tetap diperoleh dan diatur oleh otorisasi
yang tepat, dijaga dengan aman, dan dicatat secara tepat.
Dalam
mencapai tujuan tersebut, yayasan perlu menetapkan prosedur yang jelas untuk
menangani per bidang, termasuk sistem check
and balance. Selain itu ada juga beberapa hal umum yang memerlukan
perhatian pengelola yang akan dibahas, yaitu:
ü Pengeluaran
Cek
Jumlah
tanda tangan pada cek, jumlah rupiah yang memerlukan persetujuan atau tanda
tangan pengurus pada cek, yang mengakui pembayaran, serta komitmen keuangan.
ü Setoran
Bagaimana
pembayaran yang dilakukan secara tunai akan ditangani dan sebagainya.
ü Transfer
Jika
dan kapan dana umum dapat dipinjam dari dana terikat dan sebagainya.
ü Persetujuan
Rencana dan Komitmen sebelum Dilaksanakan
Anggaran
tahunan dan perbandingan periodik antara laporan keuangan dengan jumlah, sewa,
persetujuan pinjaman, dan komitmen utama lainnya yang dianggarkan.
ü Kebijakan-kebijakan
Personalia
Tingkat
gaji, liburan, lembur, waktu pengganti, keuntungan, prosedur keluhan, uang
pesangon, evaluasi, dan persoalan personalia lainnya.
B. Manual
Prosedur Akuntansi
Kebijakan
dan prosedur untuk menangani transaksi keuangan didokumentasikan dalam Manual
Prosedur Akuntansi, dimana tugas-tugas administrasi dan siapa yang bertanggung
jawab atas masing-masing tugas tersebut akan dijelaskan.
C. Mempertahankan
Pengendalian yang Efektif
Pelaksana
bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan kebijakan dan prosedur dengan
persyaratan yang rinci. Surat manajemen merupakan indikator kualitas sistem
pengendalian akuntansi dan bagian dokumen audit yang menyebutkan kelemahan
signifikan dari sistem yayasan atau pelaksanaannya. Sistem pengendalian
akuntansi ditinjau dan dimodifikasi sesuai kebutuhan baru secara periodik.
D. Pengendalian
Internal yang Dibutuhkan untuk Pembayaran Kas
Tujuannya
adalah untuk memastikan ketepatan otorisasi pembayaran kas, keakurasian
pencatatan transaksi, dan pencapaian tujuan yayasan.
v Pemisahan
Tugas
Berarti
penanganan transaksi keuangan oleh lebih dari satu orang sejak dari awal hingga
akhir.
v Otorisasi
dan Proses Pembayaran
Kebijakan
mengenai petugas pengesahan pembayaran perlu ditentukan.
v Pengelolaan
Dana Terbatas
Sumbangan
terikat adalah bentuk penerimaan yang unik bagi yayasan. Peranan pengelola
adalah memastikan pemenuhan kewajiban yayasan kepada pihak donor.
v Penandatanganan
Cek
Pengesahan
cek merupakan titik-titik kritis. Tujuannya adalah untuk memastikan siapa yang
membayar, seberapa besar jumlah pembayaran, dan kapan pembayaran tagihan
dilakukan.
v Checklist
Pengendalian Akuntansi Internal
Terdiri
dari pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan pengendalian akuntansi atas
pembayaran tagihan. Daftar tagihan ini akan digunakan untuk meninjau ulang
pengendalian akuntansi.
v Apakah
Pengendalian Internal Diperlukan untuk Gaji?
Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa pengeluaran gaji hanya dibuat oleh otorisasi yang
tepat untuk karyawan yang berhak, dicatat secara tepat, dan persyaratan hukum
yang terkait (seperti setoran pajak gaji) dipenuhi. Staf keuangan
merekomendasikan penyimpanan catatan file pribadi (gaji) selama enam tahun
setelah karyawan berhenti.
Presensi
adalah alat dokumentasi jam kerja karyawan (termasuk lembur). Cek gaji
sebaiknya ditulis dalam pembukuan sesuai dengan prosedur pengeluaran kas.
Beberapa yayasan memilih memisahkan rekening cek untuk gaji dengan tujuan
menerbitkan cek pembayaran dan membayar pemotongan pajak pemerintah serta pajak
lainnya yang terkait dengan gaji, oleh karena itu karyawan perlu menandatangani
daftar gajinya untuk mengesahkan tanda terima cek pembayaran.
v Checklist
(Daftar Pengecekan) Pengendalian Gaji
Berisi
daftar pertanyaan yang mencerminkan pengendalian akuntansi gaji.
1.7 Aktivitas Pengendalian
Dalam Siklus Akuntansi Tahunan
A. Pengelolaan Anggaran Operasional
Anggara
menggambarkan belanja (pengeluaran) dan pendapatan (penerimaan).
Bagaimana
Anggaran Tahunan Dipersiapkan?
v Pemilihan
Waktu Aktivitas Anggaran
Setidaknya
dua atau tiga bulan sebelum awal tahun pembukuan, anggaran untuk tahun yang
akan datang mulai dipikirkan. Anggaran tersebut biasanya sesuai dengan tahun
pembukuan, yang mencerminkan siklus operasional yayasan.
v Siapa
yang Sebaiknya Terlibat dalam Proses Anggaran?
Pengelola
harus berpartisipasi di semua tahap proses penganggaran, dan pertanggung
jawaban atas setiap item. Perencanaan program sering kali dipandang sebagai
kewenangan dewan pengurus. Sementara itu, manajemen keuangan ditetapkan sebagai
tugas bendahara dan staf.
v Langkah-langkah
dalam Proses Penganggaran
Langkah
pertama adalah mereview program dan pencapaian manajemen serta pelaksanaan
keuangan pada akhir tahun. Selanjutnya, perkiraan biaya yang diperlukan
meliputi staf, persediaan, dan sumber daya lain. Yang terakhir adalah
membandingkan antara proyeksi pengeluaran dan penerimaan. Program dan aktivitas
manajemen harus dievaluasi ulang dan disesuaikan.
Jika
dalam pengeluaran perlu dikurangi, maka hal itu akan membantu ketika menentukan
biaya apa yang ada dalam masing-masing program pada tingkat pelayanan yang berbeda.
Memotong seluruh jenis pengeluaran dalam presentase yang tetap bukanlah cara
yang efektif untuk mengurangi pengeluaran. Ketika rencana diubah, termasuk
anggaran, pengeluaran dan penerimaan diharapkan bisa tepat.
v Menyiapkan
Anggaran Bulanan
Menyiapkan anggaran
bulanan yang mencerminkan pembagian anggaran ke dalam 12 bulan dari penerimaan
dan pengeluaran yang ada secara seimbang merupakan hal yang bermanfaat. Dengan
menyiapkan rincian anggaran bulanan dan realisasinya, akurasi perubahan dan
revisi anggaran dapat dilakukan secara tepat.
v Kriteria
untuk Cadangan Operasional Yayasan
Cadangan operasionak
atau saldo memiliki definisi yang tidak terikat mirip dengan sisa laba atau
kekayaan pemilik. Sisa laba atau kekayaan pemilik adalah dana yang biasanya terakumulasi
selama beberapa tahun yang digunakan oleh yayasan sesuai dengan kebijakan
pengurus (yaitu penghasilan bersih tidak terikat). Yayasan harus menjaga
keseimbangan antara pendapatan operasional dan pengeluaran untuk bertahan
hidup.
Fungsi dari cadangan
operasional yaitu:
-
Memungkinkan yayasan
bertahan hidup bila terjadi kerugian operasional yang disebabkan oleh kondisi
ekonomi atau kesalahan manajemen. Tanpa cadangan atau penggunaan aset lainnya,
kelangsungan hidup yayasan selama defisit anggaran yang berlarut-larut bisa
terncam.
-
Menigkatkan
fleksibilitas yayasan, yang dapat digunakan sebagai modal ventura untuk
mengembangkan program baru, menggantikan program yang telah usang, atau
mengembangkan jasa dan kepentingan yayasan.
-
Memperluas kesempatan
memperoleh kredit dan membolehkan pembiayaab yang menguntungkan dari perluasan
dan pertumbahan yayasan. Hal ini termasuk membolehkan perubahan arah atau fokus
program dan aktivitas.
v Seberapa
Besar Cadangan Tersebut?
Jumlah cadangan
operasional yang diperlukan oleh suatu yayasan tergantung pada karakteristik
individu dan hal-hal sebagai berikut:
-
Reliabilitas Sumber
Daya Pendapatan
-
Arus Kas Musiman
-
Skedul Arus Kas
-
Ketersediaan Keuangan
Eksternal
-
Stabilitas Pengeluaran
-
Sifat-sifat Utang
-
Sifat-sifat Aktiva
Lainnya
-
Sifat-sifat Kesempatan
v Mendidik
Sutau yayasan memiliki
tanggung jawab untuk mendidik konstituennya mengenai kebutuhan dan tujuan
cadangan.
v Survei
Dalam survei terbaru,
hubungan dana tidak terikat lancar (cadangan operasional) dan biaya tidak
terikat untuk 25 perkumpulan di Amerika Serikat (baik keanggotaan individu
maupun perdagangan) telah diuji.
v Petty
Cash (Kas Kecil)
Kas kecil memungkinkan
pembelian atau pembayaran dalam jumlah kecil secara tunai untuk item-item
seperti perangko, persediaan kantor, parkir, dan sebagainya. Pengelola harus
mengembangkan suatu kebijakan menyangkut berapa banyak uang yang sebaiknya
tersedia di kas kecil dan pengeluaran maksimum yang dapat dibayarkan melalui
kas kecil.
Dan kas kecil sebaiknya
disimpan dalam kotak terkunci atau laci. Auditor merekomendasikan agar hanya
satu orang, yang disebut custodian (pemasok), yang memiliki akses ke kas kecil
ini dan orang tersebut bertanggung jawab atas seluruh aktivitas kas kecil.
v Penetapan
Dan Kas Kecil
Apabila pengelola telah
menetapkan (dengan pertimbangan input dari staf) berapa besar dana yang
diperlukan, tulislah cek kepada custodian kas kecil (bukan untuk kas) untuk
mengisi dana kas kecil. Dalam beberapa kasus, yayasan membolehkan penambahan
kas kecil untuk menutupi pembelian yang akan datang.
v Checklist
Pengendalian Internal Kas
Terdiri dari pertanyaan
yang menggambarkan pengendalian akuntansi internal umum yang digunakan untuk
kas kecil. Daftar tersebut dapat digunakan untuk mereview pengendalian
akuntansi dan menentukan bidang yang diperlukan untuk tindakan selanjutnya.
B.
Manajemen Kas
Pentingnya Manajemen Kas
Manajemen kas merupakan
salah satu tindakan perusahaan yang penting untuk dilakukan secara
berkesinambungan, baik bagi perusahaan kecil, maupun perusahaan dengan skala global.Ukuran
perusahaan menjadi salah satu faktor penentu kompleksitas dari manajemen kas.
Manajemen
kas menuntut perusahaan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukan sehingga perusahaan mengetahui jumlah pasti kelebihan kas pada hari
itu.Jangan sampai perusahaan tidak tahu dan tidak dapat mengatur jumlah kas
yang dipegangnya.
Pengertian manajemen kas untuk
yayasan maupun organisasi swasta adalah sama. Sang pengelola yayasan perlu
perencanaan ke depan untuk mengetahui apakah memiliki cukup kas atau tidak
ketika membutuhkannya. Analis kas melaporkan bahwa manajemen yang buruk adalah
alasan utama tak terpenuhinya kas. Jadi mungkin lebih tepat untuk mengatakan
bahwa kegagalan kas lebih disebabkan oleh manajemen kas yang buruk.
Apa yang Dimaksud kas?
Kas merupakan uang yang siap dicairkan di bank atau dalam
yayasan, dan bukan merupakan inventaris, akun piutang, serta harta kekayaan.
Kas bisa diubah atau dicairkan menjadi uang tunai setiap saat untuk membayar
para pemasok, membayar sewa, dan membayar gaji karyawan. Namun pertumbuhan
keuntungan tidak selalu berarti kas. Keuntungan adalah jumlah uang yang
diharapkan dapat diperoleh dari seluruh pelanggan yang membayar tepat pada
waktunya.
Arus Kas (Cash Flow)
Arus
kas lebih sederhananya mengarah pada laporan
yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambahnya atau berkurangnya uang kas
selama satu periode yang terjadi dalam suatu yayasan.Pengeluaran uang kas suatu yayasan dapat bertambah
terus, misalnya untuk pengeluaran pembelian bahan mentah, pembayaran gaji,
upah, honor, dan lain sebagainya.
Akan tetapi ada juga aliran uang kas yang sifatnya tidak terus menerus (Cash outflow), contohnya untuk pembayaran pajak pendapatan, angsuran hutang, dividen, bunga dan lain sebagainya. Dengan perkataan lainnya, setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (Cash flow) yaitu :
Akan tetapi ada juga aliran uang kas yang sifatnya tidak terus menerus (Cash outflow), contohnya untuk pembayaran pajak pendapatan, angsuran hutang, dividen, bunga dan lain sebagainya. Dengan perkataan lainnya, setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (Cash flow) yaitu :
a. Aliran uang kas neto (net outflow of cash)
Net outflow of cash adalah dana yang diperlukan
untuk investasi baru
b. Aliran uang kas masuk neto tahunan (net annual inflow
of cash)
Net annual inflow of cash adalah sebagai hasil dari
investasi
Apabila
dana perusahaan tinggi, berarti akan memberi gambaran tingkat likuiditas yang
tinggi pula, tetapi akan memberikan suatu gambaran rendahnya Cash flow dan
menggambarkan perusahaan kurang efektif di dalam menggunakan uang kas. Agar
uang kas jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka dana dalam kas perlu
direncanakan dan dikendalikan, baik penerimaannya maupun pengeluarannya. Di
dalam menyusun proyeksi aliran uang kas (Cash flow), setiap perusahaan terlebih
dahulu harus menyiapkan data-datanya, yaitu :
1.
jumlah dana yang diperlukan, baik dari modal sendiri maupun dari modal
luar (modal asing)
2.
proyeksi pendapatan / penjualan yang disusun dengan rencana penjualan
3.
rencana produksi dan skedul produksi yang disusun berdasarkan rencana
penjualan
4.
proyeksi biaya produksi yang dapat dikelompokkan menurut biaya produksi,
yaitu :
·
biaya bahan langsung
·
biaya upah langsung
·
biaya tidak langsung overhead pabrik
Dalam proyeksi bahan langsung dapat dibuatkan skedul
kebutuhan dan pembelian bahan-bahan dengan memperhatikan :
·
banyaknya bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
·
persediaan bahan pada awal periode
·
persediaan bahan pada akhir periode
5.
proyeksi biaya operasi selama periode proyek yang meliputi :
·
proyeksi biaya penjualan
·
proyeksi biaya administrasi dan umum
6.
Dengan berdasarkan data-data yang telah disusun, perlu memperhatikan :
·
saldo kas minimum
·
pola pembiayaan hutang
·
pola penagihan piutang yang berasal dari penjualan kredit biaya-biaya non
Cash, misalnya biaya penyusutan dan lain sebagainya.
Arus Kas Posiif
Arus
kas positif yang dimaksud disini adalah apabila kas yang masuk lebih besar
daripada kas yang keluar. Hal yang menjadi kekhawatiran pada arus kas positif
adalah apa yang akan dilakukan dengan kelebihan kas yang ada.
Arus Kas Negatif
Arus
kas negatif adalah apabila arus kas keluar lebih besar daripada arus kas
masuk.Misalnya, penagihan yang buruk atas utang-utang dari pelanggan. Hal ini
dapat mengakibatkan yayasan memiliki kas yang minim dan akan mengakibatkan
masalah besar.
Komponen-komponen dalam
arus Kas
1. Arus
Kas Operasional
Arus
kas operasional merupakan arus kas yang diperoleh dari penjualan produk atau
jasa dalam usaha dan juga merupakan darah kehidupan nyata dalam usaha.Arus kas
ini dihasilkan secara internal di bawah pengendalian yayasan.
2. Arus
Kas Investasi
Sedangkan
arus kas investasi dihasilkan secara internal dari aktivitas nonoperasional.
Komponen ini akan memasukkan investasi dalam pabrik dan peralatan atau aktiva
tetap lainnya.
3. Arus
Kas Keuangan
Arus
kas keuangan adalah kas untk dan dari sumber eksternal seperti peminjam dan
investor.
Bagaimana
Mengelola Kas dengan baik
Manajemen kas yang baik
sebenarnya relative mudah dan sederhana, yaitu:
1. Mengetahui
kapan, dimana, dan bagaimana menggunakan kas tersebut
2. Mengetahui
kemana uang akan keluar
3. Mengetahui
sumber terbaik apa untuk memenuhi kas tambahan
4. Menyiapkan
dana untuk memenuhi kebutuhan kas ketika diperlukan, dengan mempertahankan
hubungan baik dengan banker dan kreditor lainnya
Langkah
awal untuk menghindari krisis kas adalah mengembangkan proyeksi arus kas, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.Langkah yang baik dan perlu dilakukan
adalah membuat perkiraan aliran kas untuk periode yang mendatang.Mulailah
dengan membuat proyeksi aliran kas untuk minimal 1 minggu kedepan.Kemudian
meningkat menjadi proyeksi aliran kas bulanan dan akhirnya tahunan.Jika hal ini
dapat dilakukan, iscaya kelangsungan bisnis dapat lebih terjaga. Semakin sering
membuat proyeksi aliran kas, maka akan semakin mudah dan dapat memperkirakan
dengan pasti pengalaman yang telah dimiliki.
Teknik-teknik
Memperbaiki Arus Kas
a. Gunakan
kas atau kartu kredit, jika praktek-praktek dalam industri mengizinkan
b. Jika
menggunan arus kas atau kartu kredit, tentukan kebijakan yang baik
c. Tagihlah
tepat pada waktunya dan sebelum pelanggan menuliskan cek
d. Analisis
dan klasifikasikan piutang usaha menurut umur setiap bulannya
e. Gunakan
teknik-teknik penagihan yang agresif
f. Tambahkan
biaya dan beban keterlambatan bila memungkinkan
g. Perketat
persyaratan kredit bagi pelanggan
h. Bayar
tagihan hanya menurut tanggalnya, kecuali ada pemotongan untuk membayar awal
i. Atur
pembayaran kepada supplier dengan keuntungan yang diperoleh
j. Kurangi
persediaan hanya untuk barang-barang yang perlu saja
k. Lakukan
setoran ke bank secepatnya
l. Belilah
peralatan, persediaan barang, dan lainnnya secara bijaksana
m. Pertibangkan
pinjaman secara bijaksana
n. Tingkatkan
penjualan
o. Tingkatkan
harga
Menyiapkan Laporan Arus
Kas
Laporan
arus kas digunakan untu menganalisis arus kas masuk dan keluar selama periode
waktu tertentu.Laporan arus kas menyoroti aktivitas yang tidak melibatkan
laporan laba rugi.
Penggunaan Laporan
keuangan
Neraca
memperlihatkan suatu gambaran tentang aktiva, kewajiban dan modal dari suatu
bisnis
|
Atau
| ||||
|
Proyeksi Arus Kas
Tahunan
Metode proyeksi arus kas tahunan akan lebih mudah apabila pada tahap persiapan, perincian atas sumber operasional dan penggunaan kas (pendapatan kas, pembelian, gaji, sewa, dsb) telah dilakukan.
Kertas Kerja dan
Instruksi
Kertas
kerja membagi proyeksi ke dalam tiga komponen:
· Arus
kas operasional
· Arus
kas investasi
· Arus
kas pembiayaan
Dengan
cara seperti ini maka akan diperlihatan kas yang dihasilkan dari operasi
terpisah dengan aktivitas nonoperasional dan dari sumber eksternal. Terdapat
pula catatan instruksional yang menyertai kertas kerja yang berupa
catatan-catatan, hal ini akan membantu ketika menyiapkan proyeksi laporan
laba-rugi.
Proyeksi Arus Kas
Jangka Panjang
Merupakan
salah satu dari sebagian besar alat manajemen yang dapat digunakan. Sebagian besar
investor atau pemberi pinjaman akan meminta untuk menyertakan proyeksi arus kas
jangka panjang dalam rencana usaha sesuai dengan proyeksi laba-rugi.
Proyeksi Arus Kas
Tahunan
Proyeksi
arus kas tahunan sebaiknya disiapkan saat anggaran operasional tahunan dibuat.
Beberapa analis akan memulai proyeksi dengan anggaran laba-rugi, menyesuaikan
item-item nonkas dan kemudian menyesuaikan perbedaan waktu. Sebagai contoh
untuk mempermudah pemaham proyeksi arus kas tahunan adalah, jika dibuat
proyeksi untuk paket pinjaman atau pembiayaan lainnya, laporan laba-rugi,
neraca, dan laporan arus kas dapat direkonsiliasi.Setelah berkonsultasi tentang
proyeksi kelayakannya, proyeksi arus kas tahunan dapat ditentukan.
Proyeksi Arus kas
Strategis
Proyeksi
perkiraan jangka panjang yang menyertai rencana strategis dan persyaratan modal
perlu dilakukan. Perkiraan jangka panjang akan memperlihatkan:
a. Kapan
arus kas yang positif akan dicapai
b. Berapa
lama hal itu akan berlangsung untuk menutup kerugian modal awal, khususnya arus
kas negatif
c. Kapasitas
untuk membayar pinjaman atau dividen
d. Kecenderungan
pertumbuhan dan pengaruhnya terhadap arus kas
e. Persyaratan
untuk invetasi baru
Ide
yang bagus mengikuti format arus kas operasionalyang terpisah dari aktivitas
investasi dan pembiayaan. Dengan hal tersebut maka akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dari mana uang berasal dan untuk apa uang itu digunakan.
Proyeksi Arus Kas
Jangka Pendek
Proyeksi
arus kas jangka pendek sebaiknya digunakan untuk mengelola kas harian, mingguan
atau bulanan.Pada tahap persiapan proyeksi arus kas jangka pendek, akun-akun
neraca perlu diverifikasi, tambahkan kas yang diharapkan dapat diterima dalam
periode tersebut, kemudian kurangi dengan kas yang dibayarkan pada periode
tersebut.
Evaluasi Biaya START-UP
Ketika
memulai yayasan baru, berpindah ke lokasi baru, membuka organisasi baru atau
memperluas bidang kerja, akan diperlukan biaya start-up atau one-time.
1.8 Catatan Instruksional
Untuk
menentukan arus kas operasional, mulailah dengan menetapkan pendapatan
bersihblalu menambahkan biaya-biaya terdahulu yang bukan merupakan hasil ke
arus kas masuk atau keluar.Sebagian besar biaya nonkas biasa adalah depresiasi
atau penyusutan.Selanjutnya, semua akun neraca yang berhubungan dengan
operasional diidentifikasi dan tentukan perubahan pada saldo akun periode
terakhir hingga periode sekarang.Akun neraca yang dimaksud adalah yang terdapat
pada siklus operasional di bawah ini. Arus kas operasional akan memasukkan
seluruh akun neraca yang merupakan bagian dari operasi normal.
Menyiapkan Laporan Arus
Kas
Langkah
pertama adalah menentukan arus kas operasional. Setelah meraih pendapatan
bersih dan menambahkan kembali beberapa item nonkas sperti penyusutan,
perubahan dalam akun neraca akan menjadi bagian dari siklus pendapatan.
Selanjutnya aktivitas investasi secara khusus akan memasukkan akvitas jangka
panjang yang digunakan pada bisnis. Setelah itu yayasan akan menambahkan
peralatan baru yang dibeli dan pada arus kas pembiayaan akan dicatat dari mana
uang tersebut berasal.
Kertas Kerja Arus Kas
Langkah
1 Menetukan Arus Kas Operasional
Memulai
dengan pendapatan bersih dan menambahkan item-item nonkas.
Menentukan
perubahan pada seluruh akun neraca yang terkait dengan operasi harian.
Langkah
2 Menetukan Arus Kas Investasi
Menentukan
perubahan pada seluruh aktiva bisnis jangka panjang.
Langkah
3 Menentukan Arus Kas Pembiayaan
Menentukan
perubahan pada seluruh pinjaman, akun aktiva bersih.
Langkah 4 Menambahkan tiga komponen secara bersama
sama untuk menjumlah Total arus Kas.
Laporan
keuangan yayasan dibutuhkan bagi para pemakai kepentingan untuk menilai
bagaimana jasa yang diberikan yayasan serta bagaimana kemampuan yayasan dalam
memberikan jasa tersebut. Laporan keuangan juga digunakan untuk mengetahui
mekanisme pertanggungjawaban dan aspek kinerja pengelola yayasan.
Laporan keuangan
yang dimiliki yayasan terdiri dari laporan posisi keuangan dimana terdapat
informasi mengenai asset, kewajiban, asset bersih, dan informasi mengenai
hubungan diantara unsure-unsur tersebut. Laporan aktivitas yang menyajikan
mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok asset bersih. Laporan arus kas
bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Yang didalamnya mengungkapkan mengenai aktivitas pendanaan dan aktivitas
investasi yayasan. Serta Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian dari laporan keuangan yang tak terpisahkan karena berisikan penjelasa –
penjelasan rinci atas akun – akun dalam laporan keuangan.
Pengelola
yayasan harus mempelajari bagaimana menyusun laporan keuangan dan menganalisis
laporan tersebut agar dapat memahami kondisi keuangan dari aktivitas yayasan
tersebut dengan benar.
Sistem pengendalian
keuangan (akuntansi) merupakan serangkaian prosedur yang melindungi praktek
manajemen secara umum maupun dari segi keuangan. Prosedur pengendalian
akuntansi bertujuan agar:
· Informasi
keuangan reliabel (dapat dipercaya) sehingga pengelola dapat memperoleh
informasi yang akurat untuk perencanaan program dan keputusan lainnya
· Aktiva
dan catatan-catatan organisasi tidak dicuri, disalahgunakan, atau dirusak
dengan sengaja
· Kebijakan-kebijakan
yayasan diikuti
· Peraturan-peraturan
pemerintah terpenuhi
Sistem pengendalian
akuntansi diperlukan untuk memastikan pencatatan yang tepat atas barang yang
didermakan, sumbangan, dan penerimaan lainnya. Laporan keuangan dan
pengembalian informasi harus dicatat secara akurat serrta tepat waktu, dan
memenuhi peraturan pemerintah lainnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, yayasan
perlu menetapkan prosedur yang jelas untuk menangani per bidang, termasuk
sistem check and balance.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggit. 2014. Proyeksi
Arus Kas. http://anggit-share-info.blogspot.com/2014/04/proyeksi-arus-kas.html. [diakses tanggal 30-08-2014].
Anonim. 2011. Pentingnya
Manajemen Kas.
http://donimanajemenkas31200.blogspot.com/2011/04/pentingnya-manajemen-kas.html. [diakses tanggal 30-08-2014].
Anonim. 2012. Pentingnya
Manajemen Kas. http://feb.ugm.ac.id/id/berita/769-pentingnya-manajemen-kas.html. [diakses tanggal 30-08-2014].
Bastian dan Indra. 2007. Akuntansi
Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga : Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)